Dia Hanya Mengingatku

Tidak Mau Lepas Dari Kekasih



Tidak Mau Lepas Dari Kekasih

0Wen Qiao berkata, "Xiao Mo ada di kelas 1-1, sedangkan Xiao Chi di kelas 1-5."     

Su Yun tidak bisa menahan air matanya, "Ini semua berkat Qiaoqiao. Tanpa Qiaoqiao sebagai kakak yang baik, kedua adik laki-lakimu ini entah bagaimana nasibnya."     

Wen Qiao melingkarkan lengannya di leher Wen Mo, "Ini semua berkat kejeniusan Wen Mo, kalau bukan dia yang mengajari Wen Chi, anak ini pasti tidak akan lulus ujian masuk SMA."     

Wen Mo tersipu malu, dan Wen Chi berteriak, "Wen Qiao, kamu meremehkan orang, nilaiku memang sudah meningkat dari sebelumnya, jadi untuk ujian masuk SMA bukanlah masalah bagiku."     

Fu Nanli menyaksikan keluarga mereka berbicara dan tertawa, Qiao Er-nya telah memberikan keluarganya sebuah kehidupan yang baru.     

Kedua adik laki-lakinya berhasil diterima di SMA ternama, dan penyakit kejiwaan mereka juga sudah disembuhkan.     

Padahal penyakitnya sendiri belum sembuh.     

Di bawah sinar matahari, senyuman gadis itu menutupi kejadian yang baru beberapa hari lalu dia alami, yaitu pingsan di bawah hujan lebat, dan rasa sakit luar biasa yang ada di kepalanya hingga susah bernafas.     

Keluarganya sama sekali belum mengetahuinya.     

Kekasihnya ini membuat hati Fu Nanli terasa sakit.     

Setelah beberapa saat, Xia Bai dan Ding Hai datang dan memberitahu bahwa mereka diterima di SMA 2 seperti yang mereka inginkan. SMA 2 termasuk sekolah yang juga bagus, selain itu juga bersebelahan dengan SMA 9, sehingga mereka masih bisa bermain dengan Kakak Chi. Mereka sudah merasa puas.     

Fu Nanli mengundang mereka ke restoran Bao Yan Lou untuk makan malam merayakan mereka yang sudah di terima di SMA yang mereka impikan.     

Sekelompok anak laki-laki itu lagi asyik mengobrol. Fu Nanli dan Wen Qiao tidak terlalu mengerti dengan obrolan mereka. Fu Nanli berbisik kepada Wen Qiao, "Aku akan pergi ke pulau Nanbin besok, maukah kamu pergi denganku?"     

Wen Qiao menjawab, "Aku tidak mau pergi."     

"Iya, tidak apa-apa, lain kali ke mana pun aku pergi, aku akan mencoba untuk kembali dalam lima hari."     

Wen Qiao mengangguk, "Baiklah."     

Fu Nanli berharap penyakit Wen Qiao bisa disembuhkan dalam kurun waktu 1 tahun. Jika tidak, dia khawatir jika seiring berjalannya waktu, toleransi dari penyakit Wen Qiao akan berkurang hingga tiga hari, dan itu artinya Wen Qiao harus selalu bersama dengannya setiap hari.     

Wen Chi mendengar sesuatu dan berkata, "Lima hari? Kakak, kamu terlalu keterlaluan tidak mau lepas dari Kakak Ipar terus-menerus."     

Wen Qiao mengetuk kepalanya, "Apa urusannya denganmu?"     

Wen Chi mengusap kepalanya sendiri dengan polos, "Kakak Ipar, didik kekasihmu ini, dia jahat kepadaku."     

Fu Nanli mengangkat alisnya sambil menatapnya Wen Chi, "Kurang baik apa kakakmu ini? Apa lagi yang harus diubah?"     

Wen Chi cemberut, "Aku tidak bermaksud seperti itu. Kakak, kakak Ipar, maafkan aku."     

Keesokan harinya, Fu Nanli pergi ke pulau Nanbin, sementara Wen Qiao tinggal di klub.     

Ketika Gu Xiao sedang bermain game, dia selalu merasa ada yang mengawasinya dari belakang, tapi dia tetap tenang dan mengabaikannya.     

Wen Qiao duduk di sofa malas dengan kaki panjangnya yang terlipat dan laptop yang ditaruh di pangkuannya.     

Dia sedang mencari informasi tentang Gu Xiao. Dikarenakan Gu Xiao bukan seorang selebriti, jadi tentu saja tidak bisa mendapatkan informasi dari baidu atau google. Dia hanya bisa mencari dari beberapa unggahannya di weibo, twitter dan informasi lain yang dia unggah di Internet.     

Wen Qiao tidak menemukan satupun unggahan. Sepertinya Gu Xiao tidak pernah mengunggah satu hal pun tentang hidupnya sejak dia masih kecil, dia bukan orang yang suka berbagi atau mengungkapkan perasaannya di media sosial.     

Informasi yang dia dapat dari internet sangat terbatas.     

Informasi yang Wen Qiao dapat dari Gu Xiao adalah dia pernah belajar di Amerika, dan Nilainya sangat bagus. Pada saat SMA, dia mendapatkan dua kali kritik di buletin. Wen Qiao menelusuri lebih dalam, dulu Gu Xiao pernah di-bully oleh anak-anak orang barat seusianya, dia dipukul hingga kapalanya pecah, tetapi pihak sekolah melimpahkan semua kesalahan kepadanya, dan pihak sekolah memaksa dia untuk meminta maaf.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.