Dia Hanya Mengingatku

Berspekulasi



Berspekulasi

0Wen Qiao menghela nafas pelan.     

Gu Xiao memiliki cerita masa kecil sampai masa remaja yang sangat menyedihkan.     

Ada artikel yang menuliskan, di tahun berikutnya, ada seorang anak laki-laki SMA mati karena tidak sengaja menembak dirinya sendiri saat sedang bermain pistol browning     

Dan anak laki-laki itu adalah teman sekolah Gu Xiao.     

Dia adalah salah satu dari beberapa siswa kulit putih yang telah melakukan tindakan bullying terhadap Gu Xiao.     

Setelah itu, Gu Xiao diterima di MIT pada usia tujuh belas tahun. Meskipun dia satu tahun lebih muda darinya, dia sebenarnya adalah mahasiswa tahun ketiga sekarang.     

Kurang dari dua tahun, dia bisa mendapatkan ijazah dari universitas terkemuka di dunia. Namun sayangnya di pulang ke Tiongkok dan kuliah di universitas yang levelnya jauh dibawah MIT, tindakannya ini sangat disayangkan.     

Bukankah ibunya juga pulang ke Tiongkok? Kenapa dia tidak membiarkan ibunya merawat neneknya, tetapi dia justru mundur dari universitas top dunia?     

Mungkin saja dia tidak terlalu menganggap pendidikannya adalah hal penting.     

Dari sudut matanya, Wen Qiao melihat Gu Xiao datang menghampirinya. Wen Qiao menutup laptopnya sedikit dan meliriknya sambil tersenyum, Gu Xiao membalas tersenyum, dia mengambil sekaleng coca cola dari kulkas di sampingnya, dan membuka tutup kaleng minumannya sambil berkata, "Apakah kamu mau minum?"     

Wen Qiao menjawab, "Tidak, terima kasih."     

Gu Xiao kembali ke komputer lagi.     

Wen Qiao bersandar di sofa sambil berpikir.     

Dari data tersebut terlihat bahwa nama ibunya adalah Gu Yunzhu, jadi dia memakai nama keluarga ibunya, dia mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal.     

Bahkan jika seorang ayah telah meninggal, kebanyakan anak tetap memakai nama keluarga ayah. Ada beberapa kemungkinan seorang anak tidak memiliki nama keluarga ayah. Pertama, ayahnya tinggal di keluarga ibunya, jadi dia harus memakai nama keluarga ibunya, dan alasan lainnya adalah...     

Dia adalah anak haram.     

Anak haram tidak dapat mengambil nama keluarga ayahnya, dan identitasnya tidak boleh diungkap, sehingga dia memakai nama keluarga ibunya, yaitu marga Gu.     

Saat ini pikiran Wen Qiao sedikit kacau, dia berharap tebakannya salah.     

Dia juga berharap pria yang tidak menyelamatkan dirinya pada malam itu hanyalah sebuah ilusi. Dia berharap Gu Xiao hanyalah seorang mahasiswa biasa, dia akan berdiri di panggung kelas dunia bersama Wen Chi dan pemain lainnya, dan mengangkat piala dengan membawa nama Klub AF.     

Dia tidak ingin berspekulasi kepada orang lain dengan kebencian.     

Setelah memeriksa begitu banyak informasi, dia samar-samar merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi dia tidak tahu apa itu.     

---     

Fu Nanli pergi ke pulau Nanbin untuk memeriksa proyek, sementara Ye Minqiu pergi ke Zurich. Di villa danau dangkal yang besar, selain para pelayan, hanya ada Kakek Fu saja.     

Pagi harinya, Kakek Fu pergi ke lapangan golf di belakang mansion untuk berolahraga sedikit, dan ketika dia kembali, dia melihat He Yan berdiri di pintu dengan sebuah kotak kecil, "Kakek Fu."     

Fu Huaiyong turun dari mobil kecil dan berkata sambil tersenyum, "Xiao Yan, kamu sudah lama tidak ke sini."     

He Yan menyerahkan kotak itu kepada Paman Li, pengurus rumah, "Aku membawakan teh alpine untuk kakek, serta roti tanpa gula buatan tangan saya sendiri."     

Fu Huaiyong menepuk tangannya, "Kamu baik sekali."     

Saat masuk ke ruang tamu, Paman Li memberikan handuk kepada Fu Huaiyong, dan Fu Huaiyong menyeka keringat dari dahinya dengan handuk, "Apakah akhir-akhir ini kamu sibuk? Sehingga jarang sekali datang ke sini."     

He Yan hampir tidak bisa menahan emosinya kalau mengingat Fu Nanli yang sudah menutup banyak perusahaannya. Di mana lagi dia akan punya pekerjaan?     

Walaupun begitu, tidak peduli seberapa besar Fu Nanli tidak menyukainya, tuan muda itu tidak akan melawan keluarga He ataupun kakaknya.     

"Iya, aku sibuk akhir-akhir ini. Omong-omong dimana Nanli? Apakah dia sedang mengurus pekerjaan di Zhong Huan, atau sedang menerbangkan pesawat, ataukah… sedang sibuk mengurusi kekasih kecilnya itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.