Dia Hanya Mengingatku

Meresepkan Obat Yang Tepat



Meresepkan Obat Yang Tepat

0Fu Huaiyong yang awalnya memegang cangkir teh dan hendak meminumnya, tiba-tiba berhenti, sambil menatap He Yan, dia bertanya dengan curiga, "Kekasih? Apa maksudmu?"     

Paman Li sedikit bingung, masalah Tuan Muda Fu dengan Xiao Wen, tanpa persetujuan tuan muda, dia tidak akan pernah berani mengatakan sepatah kata pun di depan kakek tua ini, sebaliknya Nona He ini terang-terangan membongkarnya.     

He Yan segera menunjukkan ekspresi bersalah, "Oh? Kakek Fu, apakah kakek masih tidak tahu? Aku... apakah itu artinya aku membongkar rahasianya?"     

Fu Huaiyong meletakkan kembali cangkir tehnya ke atas meja, "Jangan bertele-tele. Nanli memang lebih terbuka bercerita dengan teman-temannya seperti kalian dibandingkan denganku. Ceritakan kepadaku, apakah Nanli berpacaran?"     

He Yan melirik Paman Li, Fu Huaiyong yang mengerti isyarat He Yan, dia langsung menyuruh Paman Li pergi, "Pergi ke dapur untuk mengecheck makanan, hari ini Xiao Yan akan makan siang di sini."     

Kemudian Paman Li undur diri.     

He Yan kelihatan berat hati untuk mengatakan, "Nan Li tidak ingin kami menceritakan masalahnya kepada keluarganya, kalau tidak, dia akan menyalahkan aku."     

Fu Huaiyong tersenyum dan berkata, "Aku tidak akan memberitahunya bahwa kamu yang memberitahuku."     

"Paman Li..."     

"Dia juga tidak akan mengatakannya."     

Baru saat itulah He Yan berani berkata, "Nanli sedang berpacaran dengan seorang gadis, dan dia sangat mencintai gadis itu bagaikan permata."     

Orang tua itu tersenyum dan berkata, "Benarkah? Aku kira cucuku tidak bisa mencintai seseorang, ternyata aku yang terlalu mengkhawatirkannya."     

He Yan berkata lagi, "Keluarga Wen, apakah Kakek Fu pernah mendengarnya?"     

Tuan Fu berusaha mengingat-ingat, "Keluarga Wen?"     

"Iya, nama ayahnya adalah Wen Jianmin, dan dia adalah seorang pengusaha terkenal di Haicheng."     

Kakek Fu menjawab, "Sepertinya aku pernah mendengarnya."     

"Gadis ini bernama Wen Qiao, orang tuanya bercerai ketika dia berusia sembilan tahun, karena adik laki-lakinya menderita autisme, ayahnya mengira itu adalah penyakit bawaan dari ibunya, jadi..."     

Awalnya, wajah Kakek Fu langsung senang karena cucunya akhirnya mengenal cinta, namun seketika ekspresi wajahnya kembali serius.     

"Autisme? Apakah itu penyakit bawaan dari lahir?"     

Nada bicara He Yan agak berat, "Iya, ada adik laki-laki yang satu lagi menderita PTSD, semacam gangguan stres pasca-trauma, dan emosinya tidak terkendali, tetapi kemudian sembuh. Latar belakang kehidupan gadis itu terdengar agak menyedihkan, jadi Nanli juga sangat menyayanginya, kehidupan gadis itu sangat menyedihkan."     

Wajah Fu Huaiyong pucat pasi, "Benarkah?"     

"Iya, Nanli sangat baik padanya. Sepertinya gadis itu akan menikah dengan Nanli begitu dia lulus dari universitas, dan kemudian kakek bisa menjadi kakek buyut."     

Fu Huaiyong memaksakan untuk tersenyum, "Xiao Yan, aku merasa sedikit kurang enak badan. Aku ingin naik ke atas untuk beristirahat sebentar. Kamu bisa tinggal di sini untuk makan siang."     

He Yan khawatir, "Ada apa denganmu, Kakek Fu? Apakah kamu perlu aku meminta Li Fang untuk memeriksa kondisimu?"     

"Tidak apa-apa, hanya penyakit lama, nanti akan hilang dengan sendirinya setelah istirahat sebentar."     

Setelah selesai berbicara, Kakek Fu meninggalkan ruang tamu dan naik ke atas.     

He Yan tersenyum sedikit.     

Dia mengenal Fu Nanli dan Kakek Fu dengan baik.     

Karena Lin Mingshu telah mengumpulkan begitu banyak bukti bahwa Wen Qiao berbohong tentang menjadi kekasih Fu Nanli, dan ternyata mereka berdua masih belum putus.     

Apa artinya itu?     

Artinya Fu Nanli tidak peduli meskipun Wen Qiao sudah berbohong kepadanya.     

Kemungkinan ini cukup membuatnya sakit hati. Seorang pembohong, seorang gadis yang penuh dengan tipu muslihat. Sejak Kapan Fu Nanli tunduk kepada gadis itu?     

Apakah hanya karena dia terlihat cantik?     

He Yan merasa sedih dan kecewa.     

Tapi kekecewaan adalah kekecewaan, dia masih tidak bisa duduk diam saja dan melihat gadis pembohong itu memiliki Fu Nanli.     

Dia tahu seperti apa karakter dari Kakek Fu. Dia berbeda dari ibu Nanli, Kakek Fu lebih mementingkan bibit, bebet dan bobot untuk bisa menjadi bagian dari Keluarga Fu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.