Dia Hanya Mengingatku

0"Saya tidak mengerti apa yang Anda bicarakan?" Wen Qiao menjawab dengan hati-hati kepada Dosen Zhong.     

"Selama ini kami telah mencarimu, bukankah Anda sebenarnya adalah pemenang berinisial C di kompetisi tingkat universitas yang lalu?"     

Wen Chi mengulurkan tangan untuk memungut semangka yang jatuh di lantai dan bergumam, "Sayang sekali jatuh."     

Wen Qiao tiba-tiba berdiri dan secara tidak sengaja menginjak tangan Wen Chi, injakan itu membuat dia berteriak kesakitan, "Wen Qiao, apakah kamu dendam padaku?"     

Wen Qiao dengan cepat memindahkan kakinya dari tangan Wen Chi yang tampak kesakitan     

Wen Qiao minggir dan berkata dengan suara pelan, "Anda..."     

"Nona Wen, Anda tidak perlu menyembunyikannya. Seseorang dari Departemen Keamanan Jaringan ​​Nasional yang memantau alamat IP Anda di serikat W, barulah terlacak bahwa Anda mahasiswa Universitas Pusat Musik dan menemukan nomor telepon Anda."     

Wen Qiao mengulurkan tangannya untuk memegang batang pohon, memang, informasi yang Dosen Zhong dapatkan sangat rinci, sehingga dia tidak bisa mengelak lagi     

Dia hanya bertanya-tanya, kenapa dia bisa melakukan keteledoran ini?     

"Nona Wen?"     

Wen Qiao menjawab dengan cepat, "Saya benar-benar minta maaf, Dosen Zhong, saya masih mahasiswa, jadi saya masih ingin fokus pada studi saya. Sedangkan komputer hanyalah sekedar hobi, saya mungkin tidak dapat bergabung dengan Departemen Keamanan Jaringan untuk saat ini."     

Dosen Zhong menjawab, "Itu dia, lihat, apakah Anda bisa membantu di Departemen Keamanan Jaringan jika suatu saat ada masalah teknis di sana, dapatkah saya mendiskusikannya dengan Anda? "     

Profesor hebat dari universitas ternama di Haicheng, meminta tolong kepadanya dengan cara yang begitu sopan, bagaimana mungkin Wen Qiao bisa menolaknya? Wen Qiao berkata, "Boleh saja, tetapi saya hanya bisa mengekspos identitas saya sebagai C, sedangkan identitas rahasia saya lainnya, tolong rahasiakan."     

Identitasnya di serikat W harus dirahasiakan.     

Dosen Zhong menghela nafas lega, "Baiklah, tidak masalah, kalau begitu bolehkah saya mengangkat Anda sebagai konsultan teknis di Departemen Keamanan Jaringan Nasional?"     

"Saya tidak berani menjadi konsultan teknis, karena saya hanya memberikan solusi dari wawasan dan ide saya sendiri."     

"Baiklah kalau begitu, saya akan menghubungi siswa saya di sana. Ah ya, karena banyak hal di Departemen Keamanan Jaringan Nasional yang bersifat rahasia, jadi jika Anda bergabung dengan Departemen Keamanan Jaringan Nasional kami sebagai konsultan teknis, Anda tidak dapat bekerja di bidang komputer di perusahaan lain. Saya harap Nona Wen dapat memahami hal ini."     

Alhasil, Wen Qiao menjadi konsultan teknis termuda di Departemen Keamanan Jaringan Nasional, tanpa menggunakan nama aslinya, melainkan inisial C.     

Su Ying mengikutinya, "Hei, Wen Qiao, kamu dulu menghina Yao Heng juara kedua kompetisi tingkat Universitas adalah hal yang tidak membanggakan. Sekarang dia telah juara pertama di tingkat nasional. Kamu..."     

Wen Qiao menyipitkan mata padanya. Bagaimanapun, identitas C toh sudah terungkap, jadi dia tidak perlu menyembunyikan apa yang dia lakukan, "Dia juara, aku juga juara, juara pertama. Aku memenangkan kompetisi tingkat universitas dengan memakai inisial C, dia sebenarnya adalah aku."      

Su Ying tertegun sejenak, dan kemudian tertawa terbahak-bahak, "Wen Qiao, apakah bualanmu ini masuk akal?"     

Wen Qiao mengangkat bahu, "Percaya atau tidak, dalam dua hari ke depan, aku akan bergabung dalam Departemen Keamanan Nasional sebagai konsultan teknis."     

Su Ying diliputi kegembiraan, "Wen Qiao, apakah kamu salah minum obat? Ataukah karena terlalu banyak belajar hingga otakmu menjadi konslet? Mengapa kamu mulai bermimpi di siang bolong seperti ini?"     

Su Yun sudah berjalan ke pintu, "Qiaoqiao, ibu pergi ke minimarket dulu untuk memeriksa barang. Malam ini kemungkinan ibu akan pulang malam, makan malam kalian sudah ibu siapkan, nanti malam kalian makan dulu tanpa ibu."     

Wen Qiao berkata kepada sepupunya, "Ibuku sudah pergi, kenapa kamu masih di sini?"