Dia Hanya Mengingatku

Bagaimana Identitas Wen Qiao Bisa Terbongkar



Bagaimana Identitas Wen Qiao Bisa Terbongkar

0Akibat salah posisi tidur, kedua kaki Wen Qiao terasa mati rasa. Wen Mo mengambil kursi lipat untuk kakaknya duduk, sedangkan Wen Chi memberinya sepotong semangka.     

Wen Qiao melihat Su Ying berkata kepada ibunya, "Bibi, ibuku memintaku untuk membawa buah persik kuning untuk kalian. Buah persik kuning ini enak dan juga mahal."     

Su Yun tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Bibi masih menyimpan beberapa tulang dan daging kambing di sini. Bawalah pulang dan katakan kepada ibumu, beberapa hari ini sering turun hujan, lebih baik banyak makan daging kambing di musim gugur ini."     

Wen Qiao menekan pergelangan kakinya, dan Wen Chi berkata di sampingnya, "Ibu memberikan daging kambing yang tidak sebanding dengan buah persik yang di bawa oleh Su Ying."     

Wen Qiao hanya terdiam.     

Su Ying datang dengan bersikap tidak ramah kepada Wen Qiao. Beberapa waktu lalu, saat dia mengirim ceri, dia melihat Wen Qiao tanpa malu-malu merayu Tuan Muda Fu. Tuan Muda Fu juga mau saja terpikat oleh gadis ini. Sungguh menjengkelkan.     

Kali ini dia bersedia datang karena Yao Heng telah memenangkan kejuaraan online yang diadakan oleh negara beberapa hari yang lalu.     

Dia tidak sabar untuk datang dan memamerkannya kepada Wen Qiao, kalau tidak, dia tidak akan bisa membalaskan kekesalannya beberapa hari lalu.     

Wen Qiao masih tercengang, ketika dia melihat Su Ying berputar-putar dan berjalan di depannya, aroma parfum yang Su Ying pakai tercium begitu kuat sehingga Wen Mo tidak bisa menahan untuk tidak batuk.     

Wen Qiao mengibaskan tangan di depan hidungnya, dan berkata kepada Wen Mo, "Pindah posisi dudukmu ke samping."     

Wen Mo dengan patuh duduk di bawah teralis anggur.     

"Wen Qiao, aku punya kabar baik untukmu."     

Wen Qiao menatap Su Ying, dia tidak bersuara karena tenggorokannya sedang sakit.     

Su Ying tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejek, "Aduh, kalian bertiga terlihat bodoh."     

Pembuluh darah di dahi Wen Chi melonjak, "Jangan pancing emosiku."     

Wen Qiao menepuk bahu Wen Chi dan berkata kepada Su Ying dengan suara pelan, "Ibuku sedang ada di sini, aku tidak ingin memukulmu. Aku juga minta tolong kamu jangan pancing kemarahanku."     

Su Ying mendengus pelan, "Aku tidak datang untuk bertengkar denganmu hari ini, aku hanya ingin memberitahumu bahwa kekasihku, Yao Heng, telah memenangkan kejuaraan online nasional."     

Tiba-tiba ponsel Wen Qiao berbunyi dan dia sedikit bingung karena nomor yang tidak dikenal menghubungi dirinya. Dia mengangkat teleponnya.     

Su Ying kesal melihat perlakuan Wen Qiao dan berkata, "Wen Qiao, apakah yang kamu lakukan ini sopan? Aku sedang berbicara denganmu, kenapa kamu mengabaikanku, dan menerima telepon?"     

Wen Qiao mengerutkan kening, dia malas menanggapi keluhan sepupunya, "Halo."     

"Halo, apakah benar Anda adalah Wen Qiao?"     

"Iya. Anda siapa?" Wen Qiao merasa bahwa suara orang ini terdengar familiar.     

Su Ying di sebelahnya masih mengeluh, "Wen Qiao, pemenang kompetisi lalu yang berinisial C, aku rasa dia menang hanya karena faktor keberuntungan saja, sedangkan Yao Heng kali ini menang karena kemampuannya. Lalu C? Lari ke mana dia sekarang?     

Wen Chi tampak tidak tahan dengan ocehan sepupunya, "Kakak, bisakah kamu diam? Siapa yang tidak sopan sebenarnya? Tidakkah kamu melihat kakakku sedang berbicara di telepon? Bisakah kamu diam?"     

Wen Qiao menutup satu telinga dan mendengar suara orang di telepon berkata, "Saya adalah Dosen Zhong dari Universitas Fukai."     

Jantung Wen Qiao berdetak kencang, tidak heran tadi dia merasa suaranya terdengar familiar. Ketika dia makan di kantin, sebelumnya, Su Ying membuat masalah dengannya, Dosen Zhong inilah yang membelanya.      

Kenapa Dosen Zhong menghubungi aku?     

Dari mana dia mendapatkan nomor ponselku?     

"Halo."     

"Saya ingin bertanya apakah Anda tertarik bekerja di Departemen Keamanan Jaringan Nasional?"     

Semangka di tangannya jatuh ke tanah, dia benar-benar terkejut, dan rasa kantuknya hilang dalam sekejap.     

Jika dia tidak salah tebak, perkataan Dosen Zhong dapat diartikan dia sudah mengetahui bahwa dirinya adalah C? Mungkin dia juga mengetahui identitasnya di serikat W?     

Identitasku terbongkar?     

Bagaimana bisa identitasku terbongkar?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.