Dia Hanya Mengingatku

Aku Sudah Membereskan Semuanya Untukmu, Pembohong Kecil



Aku Sudah Membereskan Semuanya Untukmu, Pembohong Kecil

0Wen Qiao tidak berani masuk karena dia mendengar bahwa ibu Fu Fanli juga bekerja di sana, dan dia tidak ingin mengambil waktu kerjanya, jadi dia duduk di petak bunga yang berada di luar gedung untuk menunggu Fu Nanli.     

Ketika angin malam bertiup dan udara dipenuhi dengan kesejukan, panggilan telepon Fu Nanli datang, Wen Qiao mengangkat telepon sambil menggoyangkan kedua kakinya ke udara.     

Fu Nanli mendengar suara kekasihnya, "Apakah kamu sudah selesai kerja?"     

"Nanti malam ada perjamuan malam amal. Temani aku ke sana, ya. Aku akan menjemputmu nanti."     

"Jangan datang menjemputku."     

Fu Nanli menarik dasinya, "Apa maksudmu? Tidak mau pergi?"     

"Bukan, sekarang aku ada di luar perusahaanmu. Kamu bisa melihatku saat keluar nanti."     

Lima menit kemudian, dari meja resepsionis terlihat Tuan Muda Fu turun dengan tergesa-gesa, dan keluar. Melalui jendela kaca besar, terlihat Tuan Muda Fu melepas jasnya dan memakaikan jas itu di tubuh seorang gadis.     

"Sudah berapa lama kamu menunggu di sini?" Fu Nanli menggenggam tangan Wen Qiao yang dingin.     

Wen Qiao menatapnya sambil tersenyum, "Aku baru saja datang."     

"Kenapa kamu tidak masuk dan menemuiku di dalam?"     

"Aku takut mengganggu pekerjaanmu."     

Mobil sudah datang dan berhenti di belakang Fu Nanli, dia menuntun Wen Qiao untuk masuk ke dalam mobil, "Apakah ada orang yang mempersulitmu masuk ke dalam? Kamu kan bisa menghubungiku."     

Wen Qiao buru-buru melambaikan tangannya, "Jangan salahkan orang, tidak ada yang mempersulitku, aku memang sengaja tidak masuk hanya karena takut mengganggumu."      

Petugas resepsionis gugup, "Tuan Muda, maafkan, saya salah."     

Fu Nanli menjawab, "Lain kali kalau datang ke sini, jangan menunggu di luar, masuk dan temui aku di lantai atas."     

Tangan Wen Qiao sangat dingin, pasti dia sudah terkena terpaan angin dalam waktu yang lama. Gadis ini pintar, tetapi kadang-kadang melakukan hal yang bodoh membuat orang lain khawatir.     

"Baiklah."     

"Apakah kamu takut bertemu dengan ibuku?"     

Wen Qiao tersenyum, "Tidak."     

"Lain kali kamu tidak perlu menghindar dari ibu dan nenekku lagi. Kamu boleh menyapa mereka saat bertemu."     

Dulu Fu Nanli selalu mencegah Wen Qiao untuk bertemu keluarganya, mungkin karena itulah Wen Qiao menghindar saat bertemu keluarga dari Fu Nanli tanpa ada pria itu.     

Wen Qiao mengangguk, "Iya, baiklah."     

Wen Qiao dengan cemas mencondongkan tubuhnya ke dekat Fu Nanli dan berkata, "Bagaimana jika mereka mengetahui bahwa aku pernah membohongimu. Jika mereka tahu bahwa aku adalah seorang….pembohong, apa yang harus aku lakukan?"      

Fu Nanli memegang tangan Wen Qiao dengan erat, sambil memegangi wajahnya, lalu berbisik di telinganya, "Hei pembohong kecil, aku sudah menghilangkan semua bukti kebohonganmu, jadi kamu tenang saja."     

Fu Nanli seorang pria yang hangat, lembut dan berjiwa besar. Wen Qiao menyerahkan seluruh hatinya kepada Fu Nanli.     

Perjamuan makan malam amal diadakan di villa bisnis yang berada di tepi laut. Wen Qiao mengenakan gaun berwarna sampanye dan ada jahitan emas di tengahnya. Saat dia berjalan, tercium aroma wangi dari tubuhnya. Dia memakai anting-anting emas panjang, penampilannya malam ini sangat seksi dan mempesona.     

Fu Nanli terbiasa melihat kekasihnya dalam pakaian kasual dan tanpa riasan, jadi dia tertegun untuk sementara waktu saat melihat penampilan kekasihnya sekarang.     

Tak jauh dari ruang ganti, kakak beradik He juga diundang ke perjamuan makan malam amal ini.     

He Yan melihat bahwa pria dingin dan bangsawan itu menatap penuh perasaan ke arah Wen Qiao. Kenapa Tuan Muda satu ini tidak tergoda dengan kecantikan dari satupun aktris yang ada?     

He Jun berbisik, "Apakah kamu masih ingin menghadiri perjamuan makan malam amal ini?"     

He Yan mengangkat dagunya, "Kenapa tidak? Apakah setiap kali bertemu dengannya, aku yang harus pergi? Seharusnya dia yang pergi. Dia tidak mungkin bisa menghadiri perjamuan makan malam amal hari ini jika bukan karena Fu Nanli."     

He Jun menggelengkan kepalanya, "Terserah kamu, yang penting jangan membuat keributan yang bisa membuatku malu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.