Dia Hanya Mengingatku

Kenapa Hanya Memiliki Satu Anak?



Kenapa Hanya Memiliki Satu Anak?

0Untung saja identitas Wen Qiao yang baru saja Fu Nanli bongkar adalah identitasnya sebagai 'C', pemenang kompetisi ilmu komputer tingkat universitas, bukan identitasnya sebagai anggota serikat W.     

Fu Nanli pamer kehebatannya di depan orang lain, persis seperti orang tua yang sedang pamer anaknya saat masuk ke sekolah bergengsi kepada orang tua lain.     

Direktur Chen merasa malu, "Kalau begitu saya permisi dulu."     

Direktur Chen langsung memutuskan keluar dari ruangannya.     

Beberapa saat kemudian, Wen Qiao berhasil memperbaiki komputernya, lalu membuka video untuk rapat konferensi, dan dia terkejut saat melihat di video itu ada banyak orang yang duduk di sana.     

Para eksekutif cabang Nordik di sana tiba-tiba melihat bahwa video itu terhubung, tetapi gambar pertama yang muncul adalah seorang gadis cantik yang terlihat sangat muda. Mereka mengira ini adalah tampilan virus. Direktur Fu dengan lembut meletakkan cangkir kopi di atas meja dan mengusap kepala gadis itu sambil berbisik, "Terima kasih sudah membantuku."     

Semua staf tercengang dan mulai menebak-nebak identitas gadis itu.     

Wen Qiao buru-buru duduk di sebelahnya, mengambil buku catatan kecil, dan mulai 'mendengarkan pelajaran'.     

Fu Nanli menoleh untuk menatapnya, "Rapat ini menggunakan full bahasa Inggris. Apakah kamu bisa bahasa Inggris?"     

Wen Qiao memiringkan kepalanya dan tersenyum, "Aku bisa kok, Kak."     

Mendengar Wen Qiao memanggilnya 'kakak', membuat Fu Nanli menjadi tidak bisa berkonsentrasi. Dia menyampaikan pidato pembukaan dalam bahasa Inggris tanpa tahu harus berkata apa, yang membuat manajer senior cabang Nordik semua bingung, bukankah biasanya langsung bicara ke pokok pembahasan?     

Wen Qiao belajar banyak dari rapat ini.     

Seusai rapat, Fu Chuan masuk ke ruangan Fu Nanli. Ketika dia melihat Wen Qiao, itu sudah bukan hal yang mengejutkan. Dia meletakkan laporan keuangan di meja Fu Nanli, "Lihatlah laporan keuangan dari kerja sama dengan Perusahaan Fucheng."     

Fu Nanli menundukkan kepalanya, "Baiklah."     

Setelah Fu Chuan pergi, Wen Qiao bertanya dengan ragu-ragu, "Kenapa orang tuamu hanya memiliki satu anak?"     

Sambil melihat laporan keuangan, Fu Nanli dengan santai menjawabnya, "Apa yang salah dengan hanya memiliki satu anak?"     

"Aku kira orang kaya biasanya memiliki anak lebih dari satu."     

Fu Nanli masih menunduk, "Mungkin saja kalau ayahku tidak mati lebih awal, aku akan memiliki adik perempuan."     

"Apakah kamu suka memiliki adik?"     

Fu Nanli meletakkan cangkir kopi yang ada di tangannya dan menatap Wen Qiao, "Awalnya aku tidak suka. Namun setelah melihat hubunganmu dengan adik-adikmu, aku merasa mungkin akan menyenangkan kalau memiliki adik."     

Wen Qiao menggenggam tangan pria itu, hatinya sedikit sakit, dia berharap jika Gu Xiao bukan adiknya, dia selalu memiliki intuisi bahwa Gu Xiao memiliki niat buruk terhadap Nanli.     

Sudah ada dua sepupu yang mengkhianatinya, lalu sekarang dia memiliki adik yang hendak mencelakainya.     

Mengapa Kakak Nanli harus mengalami perlakuan yang tidak adil?     

Apa salahnya?     

Kalau benar Gu Xiao adalah adik laki-lakinya, bagaimana dia harus menyampaikan kebenaran ini kepada Fu Nanli.     

Dia selalu merasa bahwa ini adalah kebenaran yang sangat menyakitkan.     

Keesokan harinya, Wen Qiao dipanggil oleh Kakak Dong ke klub.     

"Wen Qiao, Begini, sebentar lagi kompetisi akan dimulai. Melihat kemampuan anak-anak, mereka mampu berkompetisi. Kompetisi ini kelas dunia, jika mereka bisa masuk perempatan final maka klub kita bisa berkembang, dan kita harus mengekspansi klub kita ini."     

Wen Qiao mengangguk, "Iya, aku tahu."     

Awalnya Wen Qiao memang ingin berdiskusi tentang keinginannya mengekspansi klub, tetapi dia jadinya lupa, gara-gara memikirkan masalah antara Fu Nanli dan Gu Xiao.     

"Kita membutuhkan manajer profesional, logistik, sopir, analis data, dan konselor psikologis. Selain itu, untuk menampung lebih banyak orang, kita juga membutuhkan tempat yang lebih besar. Rumah ini tidak akan memadai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.