Dia Hanya Mengingatku

Walau Ayah Masih Hidup, Tetapi Dia Tidak Bertanggung Jawab



Walau Ayah Masih Hidup, Tetapi Dia Tidak Bertanggung Jawab

0Setelah itu, kehidupannya berubah menjadi buruk. Ayahnya yang lembut dan baik hati pergi ke luar negeri selama setengah tahun. Tiba-tiba, suatu hari, ada berita dia bahwa bunuh diri.     

Ayahnya lahir dari keluarga kaya, dia memiliki istri yang cantik dan terampil, putra yang lucu dan berperilaku baik, dan keluarga yang harmonis, dia memiliki segalanya. Semua orang menganggap tidak seharusnya dia mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu.     

Hingga saat ini, dia sendiri tidak tahu kenapa ayahnya memilih bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.     

Wen Qiao tidak tahu bagaimana memberitahunya, kamu masih memiliki adik laki-laki yang merupakan bukti bahwa ayahmu tidak setia kepada ibumu.     

Bayangan ayah yang meninggal telah meruntuhkan hatinya. Kematian ayahnya merupakan hal terberat dalam hidupnya.     

"Meskipun ayahmu telah meninggal, aku sangat iri kamu memiliki ayah yang baik. Tidak sepertiku, walaupun ayahku, Wen Jianmin masih hidup, tetapi dia tidak melakukan kewajibannya sebagai ayah."     

Fu Nanli tersenyum. Dia ingin merespon agar Wen Qiao tidak mengkhawatirkannya     

Malam itu, Wen Qiao pergi ke klub. Wen Chi dan teman-temannya sekarang memiliki rutinitas yaitu pagi pergi bersekolah, dan malam harinya tinggal di klub, mengerjakan tugas sekolah, lalu latihan sampai pukul 12 malam.     

Wen Qiao membeli mobil khusus klub, untuk antar jemput mereka.     

Dia telah melihat perumahan baru yang direkomendasikan oleh Kakak Dong kepadanya, jadi dia akan membersihkan tempat itu sedikit demi sedikit, nanti di pertengahan bulan November, dia dan para anggota klubnya akan pindah ke sana.     

Saat Wen Qiao sampai di klub, Kakak Dong sedang mewawancarai anggota baru sambil merokok, dia harus memilih dua tim lagi untuk dilatih.     

Wen Qiao memanggil Xia Bai yang sedang bermain game di ruang pelatihan. Ketika Xia Bai berjalan melewati Wen Chi, Wen Chi memukul kepalanya, "Apakah kamu menyinggung kakakku? Kenapa kakak mengajakmu bicara di luar?"     

Xia Bai menyentuh lehernya, "Aku tidak berani menyinggung orang lain, apalagi menyinggung Kakak Qiao."     

Wen Qiao bertanya kepada Xia Bai di sebelah pohon besar di lantai bawah, "Apakah Gu Xiao lihai dalam menembak?"     

Xia Bai berkata, "Tentu saja, Kakak Qiao, kan Kakak sudah melihat sendiri saat kompetisi permainan di bandara, Gu Xiao bisa dibilang sebagai seorang penembak ulung, tetapi Kakak Chi juga penembak ulung."     

"Jika dibandingkan dengan dirimu, bagaimana kemampuan menembak Gu Xiao?"     

Xia Bai berkata, "Jika aku bisa menandinginya, maka aku tidak mungkin menjadi pemain cadangan, Kakak Qiao."     

Wen Qiao menepuk bahunya, "Berlatihlah dengan baik dan cobalah untuk melampaui kemampuannya."     

Xia Bai tersenyum, "Tentu saja aku ingin melampaui dia, aku akan berlatih lebih keras lagi."     

"Naiklah dan panggil Wen Chi ke bawah."     

"Baiklah."     

Setelah beberapa saat, Wen Chi menuruni tangga dengan tangan dimasukan ke dalam sakunya, "Wen Qiao, apakah kamu ingin menjadi dekan? Kenapa kamu memanggil kami ke sini satu per satu?"     

Wen Qiao memasang wajah cemberut, dan Wen Chi mulai panik, "Aku hanya bercanda, lihat dirimu, kamu bahkan tidak bisa diajak bercanda sama sekali."     

"Aku mau bertanya kepadamu, apakah menurutmu Xia Bai bisa menembak lebih jitu daripada Gu Xiao?"     

Wen Chi langsung menjadi serius begitu ditanya menyangkut game, "Hal ini, kadang-kadang tergantung pada bakat, Xia Bai dapat bertarung dalam jarak dekat, tetapi dia belum pandai menembak. Gu Xiao dan aku berada di level yang sama, bahkan kemampuan menembak lawan benar-benar tidak ada yang bisa menandingi Gu Xiao, dan dia memiliki satu keunggulan lagi dibandingkan diriku yaitu dia sangat sabar, aku masih perlu belajar lebih banyak darinya."     

Wen Qiao berpikir dengan serius.     

Wen Chi bertanya, "Kenapa? Jangan bilang Gu Xiao mau mengundurkan diri?"     

"Tidak, aku hanya ingin memahami lebih jauh tentang kemampuannya. Kembalilah ke atas lagi untuk berlatih."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.