Dia Hanya Mengingatku

Tuan Muda Mengetahui Semuanya



Tuan Muda Mengetahui Semuanya

0Wen Chi berkata, "Ayo karaoke."     

Semua orang setuju.     

KTV ada di lantai empat mall, mereka berada di lantai tiga saat ini, saat mereka akan menuju ke eskalator, Gu Xiao melihat dua sosok yang dikenalnya berada di atrium lantai pertama.     

Fu Nanli dan Wen Qiao. Fu Nanli memegang tangan Wen Qiao, gadis itu menoleh dan tersenyum kepada Fu Nanli. Mereka berjalan seakan berada di dunia milik berdua, dan sebagai yang menonton mereka, Gu Xiao bisa merasakan kasih sayang yang mereka tunjukkan satu sama lain.     

Jauh di lubuk hatinya, seperti ada bagian yang runtuh, dia susah menjelaskan perasaan apa yang dia rasakan ini, yang dia tahu adalah hatinya sangat sakit saat melihat kedekatan mereka berdua.     

Ekspresinya berubah muram.     

Wen Chi merangkul lehernya, "Ayo pergi, ayo pergi, hari ini malam minggu, pasti ada banyak orang bernyanyi di KTV, besar kemungkinan akan antri, jadi kita harus bergegas ke sana."     

Gu Xiao memaksakan senyum dan pergi ke lantai empat bersama mereka.     

Ukuran ruangan bioskop ini seukuran home theater Fu Nanli di villa banshan dengan pemandangan danau dangkal. Fu Nanli mau datang ke bioskop karena ajakan kekasihnya. Dia ikut Wen Qiao berdiri di depan mesin tiket dan menyaksikan Wen Qiao dengan terampil mengambil tiket, lalu pergi ke konter untuk membeli popcorn dan minuman.     

Setelah itu mereka masuk ke dalam teater.     

Ini juga pertama kalinya dia pergi ke bioskop umum untuk menonton film.     

Mereka duduk di kursi pasangan, dengan lampu masih menyala. Fu Nanli menatapnya, "Ini pertama kalinya aku menonton film di luar."     

Wen Qiao berkata, "Tuan Muda, hidupmu kurang berwarna."     

Wen Qiao merasa gugup. Suasana hati Fu Nanli masih bagus saat dia mengajaknya keluar. Hati Wen Qiao sakit memikirkan bahwa tidak lama lagi dia akan mendengar fakta yang meruntuhkan image ayahnya yang selama ini dia kenal.      

Fu Nanli mencubit wajahnya.     

Setelah lampu redup, suasana di dalam teater menjadi tenang.     

Tuan Muda Fu melihat bahwa banyak pasangan lain yang perempuannya bersandar di lengan kekasihnya, jadi Fu Nanli melingkarkan lengannya di bahu Wen Qiao. Keinginannya sangat ingin memeluk Wen Qiao. Wen Qiao bersandar di tangan Fu Nanli dan menatapnya penuh tanda tanya, "Apa yang kamu lakukan?"     

Wen Qiao masih dalam suasana tegang. Fu Nanli merangkulnya dan semakin membuatnya merasa tegang.      

Fu Nanli menjawab, "Aku mencontoh penonton yang lain."     

Wen Qiao melihatnya, di tengah suasana yang remang-remang, dia melihat pasangan lain duduk sambil berpelukan.      

"Aku tidak merasa nyaman dengan kepalaku yang dimiringkan."     

Fu Nanli tetap memeluknya, dia tidak peduli Wen Qiao merasa nyaman atau tidak.     

Wen Qiao tidak punya pilihan selain membiarkannya, di dalam hati dia latihan kalimat yang akan dia sampaikan kepada Fu Nanli, Sepertinya ayahmu memiliki beberapa kesulitan yang membuatnya khilaf? Dan akhirnya dia melakukan kesalahan?     

Apakah kalimat ini sudah cocok? Apakah kalimat ini akan bisa meminimalisir rasa sakit hatinya?     

Pikiran Wen Qiao saat ini sedang kacau, dia tidak mood menonton film. Tangannya terasa dingin.     

Aku berharap dia tidak sedih.     

Tetapi tidak mungkin juga tidak bersedih, bukan?     

Image sosok ayah yang hebat di hatinya akan runtuh, orang sekuat apapun juga pasti akan tumbang.     

Ponsel Fu Nanli berbunyi, dia mengeluarkan ponsel dan melihat sederet kata di layar ponselnya.     

Apakah kamu tahu dulu ayahmu berselingkuh?     

Boom! kebetulan dia membaca pesan itu di saat adegan kecelakaan mobil di film itu, dan suara surround tiga dimensi membuat Fu Nanli tiba-tiba sadar kembali. Wen Qiao datang dan berkata, "Tuan, jangan lihat ponsel sambil menonton film."     

Fu Nanli segera menyimpan ponselnya, suasana hatinya saat ini kacau, ekspresi wajahnya suram, nomor yang mengirimkan pesan itu jelas IP jaringan, tetapi apa yang dikatakan orang itu singkat dan jelas.     

Apakah kamu tahu dulu ayahmu berselingkuh?     

Kalimat singkat itu seperti bola salju yang kini menggelinding di benaknya, dan akhirnya dia tidak bisa menahan emosinya lagi, Fu Nanli melepaskan pelukannya dari Wen Qiao.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.