Dia Hanya Mengingatku

Lama-Lama Bisa Menjadi Botak



Lama-Lama Bisa Menjadi Botak

0Fiona berkeringat dingin, "Baiklah, kalau begitu saya akan pergi ke luar dan menyiapkan es batu untuk kompres sambil saya akan hubungi Dokter Li untuk segera datang kemari."     

Setelah selesai berbicara, dia menyeret Alice yang masih ketakutan keluar dari ruangan Tuan Muda Fu.     

Begitu dia meninggalkan kantor, kedua kaki Alice terkulai lemas, Fiona mengangkatnya, "Apa yang kamu lakukan? Baru saja kamu naik jabatan tapi sudah membuat keonaran."     

Alice menangis, "Tadi Tuan Muda Fu sendiri yang menyenggol cangkir kopi hingga tumpah."     

"Ckck, tetap saja kamu yang salah. Kenapa kamu menaruh cangkir kopi terlalu dekat dengannya? Jangan banyak alasan, mulai hari ini kamu kembali ke jabatanmu semula di Departemen HRD, nanti kalau ada kesempatan untuk naik jabatan lagi, aku akan menghubungimu."     

Alice bahkan tidak berani menangis, dia buru-buru pergi ke ruangan untuk menyeduh teh dan menyiapkan es batu. Kakak Fiona pernah mengatakan bahwa bekerja berdekatan langsung dengan bos merupakan hal yang menyeramkan, perkataannya ternyata benar.     

Jika terus-terusan berada di bawah tekanan seperti ini, lama-lama dia bisa botak!     

Gaji tinggi, tapi resikonya juga tinggi.     

Li Fang datang tergesa-gesa dengan membawa kotak obat, dia melihat punggung tangan kanan Tuan Muda Fu berwarna merah, dia buru-buru mengoleskan obat di tangannya yang terkena siraman air panas.     

"Apakah usahamu tersendat? Kenapa kamu bisa terluka?" Li Fang bertanya dengan nada bercanda.     

Ekspresi wajah Fu Nanli yang tampan masih muram. Fu Nanli hanya terdiam, dia tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan. Li Fang berkata lagi, "Ini pasti karena keteledoran karyawanmu."     

Fu Nanli bertanya, "Berapa hari luka melepuh ini bisa sembuh?"     

"Dalam dua atau tiga hari, kenapa? Apakah kamu takut Xiao Wen tahu?"     

Fu Nanli mengomel, "Lupakan, lupakan. Akhir-akhir ini semua yang aku lakukan benar-benar tidak berjalan dengan baik."     

"Apakah kamu ingin membakar dupa?"     

Fu Nanli mencibir, "Apakah kamu masih percaya hal seperti itu?"     

Li Fang mengangkat bahu, "Aku pernah dengar, kamu akhirnya bisa menemukan Qiao Er setelah membakar dupa?"     

Fu Nanli menyalakan sebatang rokok, "Apakah hanya karena permintaanku waktu itu terkabulkan, langsung bisa disimpulkan bahwa itu berkat membakar dupa?"     

Li Fang tersenyum, setelah selesai mengoleskan obat, dia membalut tangan Fu Nanli, "Apa yang terjadi padamu?"     

Fu Nanli mengangkat alisnya sedikit, "Aku baik-baik saja."     

Li Fang tidak mengulik lebih jauh, dia hanya berkata, "Oleskan salep ini dua kali dalam sehari. Usahakan luka melepuh ini tidak terkena air selama dua hari. Untungnya, suhu air kopi itu tidak terlalu tinggi, sehingga lukanya tidak parah."     

"Baiklah, aku mengerti."     

Ketika Li Fang pergi, Fu Nanli menghubungi Wen Qiao dan mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan bisnis dan akan kembali dalam dua atau tiga hari.     

Wen Qiao sedang berdiri di meja depan Gedung Zhonghuan saat ini, dia memegang ponselnya, dan dengan sopan berkata kepada wanita di meja resepsionis, "Apakah Tuan Fu sedang berada di lantai atas?"     

Wanita itu menjawab, "Iya."     

Wen Qiao bertanya, "Kalau begitu, bolehkah saya naik dan menemuinya?"     

Resepsionis itu menjawab, "Tentu saja, saya akan mengantar Anda."     

Wen Qiao masuk ke lift sambil berbicara dengan Fu Nanli melalui sambungan telepon, "Apakah kamu benar melakukan perjalanan bisnis? Ke mana kamu pergi?"     

"Pulau Nanbin."     

Wen Qiao bertanta, "Oh, Pulau Nanbin, kapan kamu pergi?"     

"Sore ini."     

Lift telah mencapai lantai lima puluh delapan, dan Wen Qiao berjalan sampai tiba di luar ruangan kantor Fu Nanli.     

Wen Qiao membuka pintu ruangan sekretariat yang setengah terbuka. Suasana para manajer terlihat suram, karena suasana Tuan Muda Fu yang sedang tidak baik. Mereka sangat senang melihat kedatangan Wen Qiao. Hanya gadis ini yang bisa mengembalikan suasana hati Tuan Muda Fu menjadi ceria kembali.     

Wen Qiao mengetuk pintu, lalu mendongakan kepalanya ke dalam ruangan, "Apakah Tuan Muda Fu sedang dalam perjalanan bisnis?"     

Fu Nanli segera menyembunyikan tangannya yang tersiram kopi panas ke belakang punggungnya.     

"Kenapa kamu bisa berada di sini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.