Dia Hanya Mengingatku

Apakah Dia Tidak Pantas?



Apakah Dia Tidak Pantas?

0Fu Nanli tampaknya tidak terpengaruh sama sekali. Sepulang sekolah, Wen Qiao pergi ke perusahaan untuk mencari Fu Nanli. Dia berjalan keluar dari ruang rapat dengan setelan rapi. Asisten sekretaris khusus eksekutif menemaninya di kedua sisi. Wajah sang Tuan Muda tetap terlihat dingin. Tidak ada masalah yang menggoyahkan hatinya..     

Melihat Wen Qiao datang, para manajer menghela nafas lega, karena hari ini suasana Tuan Muda masih buruk.     

Wen Qiao juga melihat sosok Fu Nanli, dia berjalan menuju ke kantornya. Fu Nanli meninggalkan para karyawannya, lalu meghampiri Wen Qiao. Fu Nanli memegang tangan kekasihnya, "Kenapa kamu di sini?"     

Para karyawan melihat kebersamaan Tuan Muda dengan kekasihnya, mereka langsung membubarkan diri.     

Di ruangan yang besar, terlihat matahari sudah terbenam, lalu lampu dinyalakan. Fu Nanli duduk di kursi bos, dan Wen Qiao duduk di dekat mejanya.     

Di meja yang tinggi, kakinya berayun dengan lembut, "Gu Xiao telah meninggalkan klub."     

Fu Nanli mengerutkan kening dan meletakkan tangannya di kaki Wen Qiao dan dengan lembut berkata, "Kamu memecatnya?"     

Sebelum Wen Qiao sempat menjawab, Fu Nanli berkata dengan ekspresi serius, "Kamu tidak perlu melakukan hal seperti itu untukku, dia adalah pemain e-sports profesional dan terpenting di klubmu. Meskipun dia adalah anak di luar nikah keluarga Fu, kamu harus memisahkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi. Bahkan meskipun aku tidak menyukai keberadaan dia, aku juga tidak mau kamu memecat pemain unggulan seperti dia."     

Wen Qiao tertegun.     

Apa yang dia katakan persis sama dengan apa yang dia katakan kepada Gu Xiao, dia benar-benar mengenal Fu Nanli.     

Wen Qiao berkata, "Aku ..."     

"Bukankah bulan November nanti klub mu akan pergi ke Busan untuk berkompetisi? Kenapa kamu justru memecatnya, kamu tidak ingin klubmu menang? Bukankah sebagai seorang pengusaha aku sering menasehatimu agar jangan gampang terpengaruh dengan keadaan."     

Wen Qiao memeluk Fu Nanli, "Kakak, bisakah kamu mendengarkanku?"     

Fiona mengetuk pintu, masuk dengan nampan kecil. Saat dia masuk dan melihat Tuan Muda yang beberapa hari ini berwajah masam kini berubah menjadi lembut. Dia buru-buru meletakkan kopi dan keluar.     

Fu Nanli mengusap kepalanya, "Apa yang mau kamu katakan?"     

Wen Qiao memeluk pinggangnya, "Sebenarnya, bukan aku yang memecatnya, tapi dia yang pergi sendiri. Meskipun aku benar-benar ingin memecatnya, dia sepertinya mengambil inisiatif untuk meninggalkan klub karena dia tidak mau mengalami situasi dicampakan oleh orang lain. Jadi dia memilih meninggalkan klub dulu."     

Fu Nanli memeluknya, "Benarkah?"     

"Iya. Jadi jika memang dia mau pergi, aku akan membiarkan dia pergi."     

"Lalu bagaimana dengan kompetisi klubmu?"     

Wen Qiao mengangkat bahu, "Masih ada Wen Chi, Shen Tian, ​​​​Yu Zhan, Xia Bai dan Ding Hai, permainan mereka juga sangat bagus."     

Tetapi ternyata Kakak Dong menemui Gu Xiao dan memintanya untuk kembali ke klub, tetapi Gu Xiao tetap menolak.     

Apa yang diinginkan Gu Xiao sebenarnya?     

Yang dia inginkan adalah setelah mengetahui fakta ayahnya selingkuh, dan memiliki saudara tiri, lalu kakak tirinya akan mencarinya untuk balas dendam dengan segala cara. Ini akan membuktikan bahwa kakak tirinya juga memiliki ketakutan, kelemahan dan keinginan yang bisa dia permainkan.     

Sayangnya tidak seperti yang dia inginkan, keadaan sampai saat ini damai. Kakak tirinya tidak mencarinya untuk bicara ataupun melakukan sesuatu kepada dirinya.     

Dia diperlakukan dengan dingin, seolah-olah adik tirinya ini bukanlah siapa-siapa dan kakak tirinya itu tidak mau menanggapinya dengan serius.     

Sikap dingin kakak tirinya itu justru membuatnya mati kutu.     

Apakah dirinya bukanlah saingan yang pantas untuk Fu Nanli?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.