Dia Hanya Mengingatku

Bersikap Dingin



Bersikap Dingin

0Gu Yunzhu menggertakkan giginya, "Apa yang kamu tertawakan?"     

"Jadi kamu bisa memanfaatkan identitasku sebagai anak di luar nikah hanya demi uang?"     

Gu Yunzhu berkata, "Apakah kamu tahu seberapa besar bisnis keluarga keluarga Fu? Bukankah hidup di dunia ini hanya untuk menjadi kaya raya? Anda juga tahu berapa banyak hujatan yang kita derita di luar selama bertahun-tahun. Apakah kamu tidak ingin hidup berkelimpahan? Apakah kamu tidak mau melihat orang-orang yang selama ini merendahkan kita berbalik memohon kepada kita?"     

Nenek Gu Xiao tidak tahan lagi, "Gu Yunzhu, keluar dari sini!"     

"Ibu!"     

Nenek Gu Xiao berkata dengan marah, "Apakah ini caramu menanamkan rasa dendam dalam diri anakmu? Apakah kamu pantas menjadi seorang ibu? Apa harus Gu Xiao hidupnya nanti hancur dulu baru kamu merasa puas?     

Gu Yunzhu berteriak histeris, "Bu, Kenapa ibu selalu tidak mau mengerti? Gu Xiao juga adalah anak Keluarga Fu, meskipun dia anak di luar nikah, tetapi dia juga punya hak mewarisi kekayaan Keluarga Fu."     

Nenek Gu Xiao tidak bisa menahan emosinya, "Tuan Fu sejak awal meminta kamu menggugurkan anak ini!"     

Gu Xiao gemetar, dia berjalan melewati mereka berdua, dan pergi dari rumah.     

Wajah Nenek Gu memucat, gara-gara Gu Yunzhu, dia melontarkan perkataan yang menyakitkan. Kenapa aku mengatakan hal yang menyakitkan di depan anak itu?     

Nenek Gu Xiao buru-buru mengambil payungnya dan mengejar Gu Xiao.     

Gu Xiao tidak memegang payung, dia berjalan di jalan setapak, dan neneknya memanggilnya dari belakang. Dia awalnya ingin mengabaikan neneknya, tetapi dia khawatir neneknya yang sudah tua bisa saja tergelincir jatuh karena mengejar dirinya. Gu Xiao menghentikan langkahnya.     

Nenek memiliki varises di kakinya, dan agak sulit untuk berjalan, Gu Xiao berbalik dan mendekati neneknya. Nenek Gu buru-buru meletakkan payung di atas kepala cucunya, neneknya memandang Gu Xiao dengan rasa bersalah, "Perkataan nenek tadi sudah keterlaluan. Maafkan Nenek, jangan kamu ambil hati, ya."     

Gu Xiao mengulurkan tangan dan memeluk neneknya, "Apa yang tadi Nenek katakan benar, pria itu tidak menginginkan aku dilahirkan di dunia ini."     

Kelahirannya, keberadaannya, semuanya adalah sebuah kesalahan.     

Nenek berkata lirih, "Tapi kamu telah lahir ke dunia ini, itu artinya kamu memang ditakdirkan untuk lahir ke dunia, jadi kamu jalani kehidupan ini seperti normalnya. Gu Xiao, Nenek sudah tua, Nenek tidak punya keinginan memiliki kekayaan atau sebagainya. Satu-satunya harapan Nenek adalah melihatmu hidup bahagia dan juga sehat. Jangan dengarkan perkataan ibumu. Apa kamu mengerti?"     

Hujan membasahi tanaman yang merambat di dinding dan menetes ke jalan bebatuan, Gu Xiao berkata dengan suara datar, "Baiklah, Nenek, aku mengerti."     

Dia hanya tidak ingin neneknya yang sudah tua mengkhawatirkannya.     

---------     

Fu Nanli tetap tenang dan tetap mengerjakan pekerjaannya sebagai pengusaha dan seorang kapten pesawat seperti biasa, seakan tidak terjadi drama yang sedang melanda keluarganya.     

Fu Chuan memberitahunya bahwa ibu dan anak itu tidak melakukan apa-apa saat ini, jadi Fu Nanli bisa tenang.     

Apakah Fu Nanli adalah tipe orang yang khawatir bersaing dengan orang yang menginginkan harta keluarganya? Dia tidak terlalu ambil pusing tentang kekayaan, dia mengkhawatirkan hal lain.     

Satu-satunya hal yang menjadi beban pikirannya adalah keberadaan wanita yang sudah menghancurkan keluarganya, serta anak yang lahir diluar nikah yang merupakan bukti perselingkuhan ayahnya.     

Mau tidak mau dia harus mengakui ada darah ayahnya yang juga mengalir di tubuh anak di luar nikah itu.     

"Mereka tidak melakukan apa-apa, jadi kamu tidak perlu melakukan apapun saat ini."     

Fu Chuan berkata, "Baiklah. Pengacara He juga sering menangani kasus perselisihan warisan. Jika Gu Yunzhu benar-benar ingin membuat masalah, dia akan merasakan akibatnya."     

"Tetap jaga kasus ini agar tidak menjadi opini publik."     

"Baiklah, jangan khawatir."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.