Dia Hanya Mengingatku

Kalian Yang Terlebih Dahulu Tidak Menginginkan Aku



Kalian Yang Terlebih Dahulu Tidak Menginginkan Aku

0Kakak Dong memegang rokok yang belum dinyalakan di tangannya, dan ekspresinya santai, "Xia Bai, dia masih perlu bèrlatih lebih keras lagi. Kemampuan menembaknya belum sebagus Shen Tian dan Wen Chi, kemampuan serangan dari jarak jauhnya juga belum sebagus Gu Xiao dan Wen Chi, namun dia memiliki potensi bagus. Setidaknya membutuhkan waktu satu tahun, atau bahkan dua tahun untuk melatihnya. Jika Gu Xiao tidak berpartisipasi kali ini, kita mungkin akan berhenti di babak delapan besar, sebaliknya jika Gu Xiao berpartisipasi, di kompetisi itu kemungkinan kita akan melawan juara ketiga."     

Wajah Wen Qiao serius, "Tapi dia memilih untuk berhenti. Biarkan Xia Bai dan Ding Hai berlatih dengan baik."     

Kakak Dong berkata, "Baiklah, baru kurang dari setahun sejak tim ini dibentuk. Sudah merupakan hasil yang sangat bagus bisa masuk di perempat final. Manajer An juga sudah menghubungi banyak sponsor."     

Pada saat yang sama, Gu Xiao telah selesai sekolah, dia pulang naik bus untuk kembali ke rumah neneknya.     

Nenek Gu sedang memasak makan malam di dapur, dan ketika dia melihat Gu Xiao pulang, dia berkata dengan nada cemas, "Gu Xiao, bukankah kamu biasanya pergi ke klub untuk berlatih? Kenapa kamu sudah beberapa hari ini tidak ke sana?"     

Gu Xiao duduk di depan komputer dan menjawab, "Kelihatannya aku sudah tidak dibutuhkan lagi."     

Wajah Nenek Gu berubah serius, "Kenapa mereka sudah tidak membutuhkanmu? Bukankah kamu selalu memberi tahu nenek bahwa kamu pandai dalam permainan itu?"     

Gu Xiao memaksakan untuk tersenyum, "Nenek, meskipun aku jelaskan, nenek tidak akan mengerti. Lagipula aku sibuk dengan tugas sekolahku, jadi aku juga tidak memiliki waktu untuk bermain game."      

"Apakah kamu berkonflik dengan mereka? Gu Xiao, jangan gampang menjadi orang yang tersinggung, apa kamu mengerti?"     

Gu Xiao tersenyum, "Aku benar-benar sibuk dengan tugas sekolah. Aku sudah menjadi mahasiswa tahun ketiga. Dosen juga memilih aku sebagai asisten untuk melakukan penelitian, jadi..."     

"Baguslah jika kamu tidak ada konflik dengan mereka. Nenek menilai para anggota klub itu adalah orang-orang baik. Baik-baiklah berhubungan dengan mereka, apakah kamu mengerti?"     

Gu Xiao menjawab, "Aku mengerti."     

Di ruangan kamar tidurnya yang sunyi, dari dalam kamar tercium bau masakan di dapur.     

Gu Xiao bersandar di sandaran kursi dan melihat kalender meja di samping, sudah lima hari sejak dia tidak datang ke klub AF, tidak ada yang datang mencarinya ataupun mencoba menghubunginya.      

Dia berpikir bahwa ketika dia meninggalkan klub, Wen Qiao akan datang dan memarahinya karena tidak bertanggung jawab.     

Dia berpikir bahwa dengan dia memberitahu Fu Nanli tentang perselingkuhan ayahnya, Fu Nanli akan datang untuk membuat perhitungan.     

Tapi tidak ada, tidak ada satupun dari mereka yang datang untuk mencarinya. Dia seperti seorang badut, mencoba untuk menarik perhatian orang lain, tetapi justru menjadi bahan tertawaan orang lain, mereka sudah tidak menganggap dia penting lagi.     

Di luar sedang hujan dan hari sudah semakin gelap ketika dia dan neneknya sedang duduk di ruangan kecil untuk makan malam.     

Dari dalam rumah, dia bisa melihat jalanan luar, kendaraan yang melaju kencang dan pejalan kaki yang melewati pintu halaman.     

Ketika Wen Qiao lewat, Nenek Gu melihatnya sekilas, Orang tua itu segera meletakkan sumpitnya, berlari ke pintu, dan memanggil Wen Qiao.     

"Nona."     

Awalnya Wen Qiao tidak berniat memanggilnya, tetapi dia tidak tega melihat sang nenek datang memanggilnya tanpa memakai payung. Wen Qiao buru-buru mendekati sang nenek dan memayunginya, "Halo Nek."     

"Gu Xiao beberapa hari ini tidak datang ke klubmu, apakah telah terjadi sesuatu? Apakah Gu Xiao telah melakukan kesalahan? Kalau dia telah melakukan kesalahan, aku sebagai neneknya mau meminta maaf kepadamu. Jangan sakit hati dengan perbuatannya. Apakah… apakah kamu bisa memberinya kesempatan sekali lagi?"     

Sang nenek berbicara dengan sangat hati-hati, Wen Qiao merasa tidak tega, "Dia tidak melakukan kesalahan apa-apa, mungkin karena dia terlalu sibuk dengan sekolahnya, jadi dia tidak punya waktu pergi ke klub untuk latihan bersama tim."     

Sang nenek tampak curiga, "Apakah benar seperti itu?"     

Gu Xiao sudah berjalan ke halaman, Nenek Gu Xiao melipat tangan, "Silahkan kalian mengobrol." Dia meraih tangan Gu Xiao dan berbisik, "Bicara baik-baik dengannya. Apakah kamu mengerti?"     

Gu Xiao juga tidak memegang payung, tetapi Wen Qiao tidak memayunginya, air hujan membasahi tubuh Gu Xiao.     

Wen Qiao berkata dengan tenang, "Kamu tidak datang ke klub selama lima hari, apakah kamu berencana mengundurkan diri?"     

Gu Xiao menatapnya dingin, "Kalian tidak mencariku dan menghubungiku. Bukankah kalian sudah tidak menginginkan aku?"     

Wen Qiao tertegun selama beberapa detik oleh apa yang dikatakan Gu Xiao, dan kemudian Wen Qiao memaksakan tersenyum dan berkata, "Gu Xiao, apakah beberapa hari ini kamu mengira bahwa kami berpikir seperti yang kamu pikirkan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.