Dia Hanya Mengingatku

Orang Yang Menamparnya Justru Ibunya Sendiri



Orang Yang Menamparnya Justru Ibunya Sendiri

0Dalam cahaya redup, Gu Xiao tampak seperti anak yang telah ditelantarkan, dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun.     

"Apakah selama ini kamu selalu mengasihani diri sendiri seperti ini? Selalu merasa dirimu sebagai korban dan semua orang bersalah padamu? Jelas-jelas kamu yang lebih dulu meninggalkan klub tanpa pemberitahuan sebelumnya, lalu kamu menyalahkan klub yang mengusirmu. Kamu memposisikan klub yang bersalah kepadamu, kamu juga menganggap Fu Nanli yang bersalah padamu. Sebenarnya yang bersalah kepadamu adalah dirimu sendiri. Kamu sendiri yang menelantarkan dirimu sendiri, bahkan orang lain tidak bisa mendekatkan diri mereka kepadamu. Cobalah refleksikan dirimu sendiri."     

Gu Xiao menanggapi, "Apakah aku salah? Jika aku tidak mengambil inisiatif untuk meninggalkan klub, cepat atau lambat kamu akan memecatku? Tinggal menunggu waktu saja siapa yang lebih cepat antara dipecat atau memecat."     

"Aku beritahu kalau kamu tidak pergi lebih dulu, aku memang berencana memecat dirimu. Tetapi kekasihku yang juga adalah kakak yang kamu benci, dia mengatakan padaku bahwa aku sebagai seorang pengusaha harus bersikap profesional dan memisahkan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Dia mengatakan kamu salah satu anggota unggulan di klub, maka aku tidak boleh memecatmu hanya karena masalah pribadi. Apalagi kamu sudah tanda tangan kontrak, dia menasehatiku agar kamu terus menjadi anggota klub dan memenangkan kompetisi agar klub AF semakin berkembang."     

Gu Xiao merasa tersakiti, dari nada suaranya terdengar emosional, "Kamu kekasihnya, tentu saja kamu akan mengatakan yang baik tentangnya. Tidak mungkin dia selapang dada itu, dan dia pasti membenciku, sama seperti aku membencinya."     

Wen Qiao berkata, "Terserah kamu menganggapnya seperti apa, aku sudah mengatakan semua yang perlu kamu ketahui."     

Setelah itu Wen Qiao pergi, Gu Xiao masih berdiri sambil memperhatikan sosok Wen Qiao yang berjalan menjauh tanpa menoleh ke belakang sekalipun.     

Sang Nenek berlari keluar, memutar tubuh Gu Xiao ke belakang, dan menyeka rambutnya dengan handuk, "Bagaimana obrolan kalian barusan? Apakah dia ingin kamu kembali bermain game?"     

Gu Xiao sedikit kesal, "Aku tidak akan kembali ke sana."     

Setelah selesai berbicara, dia masuk kamarnya sambil membanting pintu. Neneknya memegang handuk dengan ekspresi bingung, dan menghela nafas pelan.     

Tiba-tiba terdengar suara hentakkan sepatu hak tinggi di luar pintu, Nenek Gu melihat putrinya, Gu Yunzhu, berjalan masuk sambil marah-marah, "Di mana Gu Xiao?"     

"Di dalam kamarnya."     

Gu Yunzhu mendorong pintu dengan tiba-tiba, Gu Xiao berdiri dan menatap ibunya.     

'Plak!' sebuah tamparan keras mendarat di wajah Gu Xiao.     

Untuk sesaat, Gu Xiao tertegun.     

Sejak dia membocorkan rahasia perselingkuhan ayah Fu Nanli dengan ibunya, orang yang menampar dirinya, bukan Fu Nanli, bukan juga Wen Qiao, tetapi justru ibunya sendiri. Gu Xiao tersenyum miris, ironis sekali, sungguh ironis.     

Gu Yunzhu berteriak, "Sudah aku bilang, jangan kembali ke China sementara waktu, tapi kamu tetap kembali ke sini. Apakah kamu sudah memberitahu Fu Nanli hal yang sebenarnya? Apakah kamu tahu, dia sekarang mulai menyelidiki tentang diriku?"     

Gu Xiao tidak menghiraukan ibunya.     

"Padahal aku sudah membuat rencana yang bagus. Aku berencana mengancam keluarga Fu dengan keberadaan kita. Jika jumlah uang yang diberikan oleh keluarga Fu tidak sesuai dengan yang aku inginkan, aku berencana akan mengekspos perselingkuhan Fu Xianyuan dan fakta bahwa dia memiliki anak di luar nikah. Keluarga Fu adalah keluarga kaya yang sangat menjunjung nama baik keluarga. Aku yakin mereka mau memberi uang untuk menutup mulut, aku hanya menunggu waktu yang tepat, tetapi kamu membuat semua rencanaku berantakan. Kenapa kamu tidak bisa menahan dirimu? Kenapa kamu bodoh sekali?"     

Gu Xiao tertawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.