Dia Hanya Mengingatku

Dijebloskan Masuk Ke Dalam Penjara



Dijebloskan Masuk Ke Dalam Penjara

0Kapan Fu Nanli pernah melakukan hal-hal sepele ini seorang diri?     

Fu Nanli sudah dalam tingkatan rasa sakit yang tak tertahankan, dan nafasnya menjadi lebih berat, "Aku masih ada rapat untuk sekarang. Aku tutup dulu teleponnya."     

Tangan Fu Nanli terkulai lemas, Qin Bei dengan cepat mengambil ponselnya, dan mematikan sambungan telepon.     

Akhirnya Fu Nanli tiba di rumah sakit.     

Di asrama Universitas Pusat Musik, Wen Qiao tidak merasa tenang, dia bergegas keluar dengan teleponnya. Dari suara Fu Nanli, dia merasakan ada yang tidak beres. Fu Nanli orang yang bisa menahan rasa sakit. Bahkan ada cedera kecil pun, dia tidak merintih, sedangkan di telepon barusan, nafasnya terdengar kacau dan dia bisa merasakan pria itu seperti sedang menahan sakit.     

Wen Qiao menelepon lagi, tetapi tidak ada jawaban.     

Wen Qiao menghentikan taksi dan langsung pergi ke rumah sakit Fu Nanli.     

Ketika Li Fang melihat Fu Nanli didorong masuk dengan pisau tertancap di dadanya, dia langsung ketakutan setengah mati.     

Siapa yang begitu berani memperlakukan Tuan Muda Fu seperti ini?     

Semua dokter ahli bedah paling canggih di seluruh rumah sakit berganti baju menjadi seragam operasi dan memasuki ruang operasi bersama Li Fang.     

Untung saja pisaunya tidak tertusuk di bagian vitalnya, apalagi mata pisaunya pendek dan tusukannya tidak dalam, namun Fu Nanli sudah mengeluarkan banyak darah.     

Li Fang menyuntikkan obat anestesi lokal ke Fu Nanli. Lampu ruang operasi kemudian menyala, dan Fu Nanli menutup matanya. Li Fang mengalihkan perhatiannya dan bertanya sambil tersenyum, "Siapa yang begitu berani melakukan hal sekejam ini padamu? Apakah dia ingin mati?"     

Wajah Fu Nanli pucat pasi, "Dia adalah seseorang yang melakukan sesuatu dengan tidak berpikir panjang."     

"Tidak mungkin pelakunya Xiao Wen kan?"     

Pikir Li Fang, pelakunya adalah Wen Qiao, hanya dia yang berani, dan hanya dia yang dapat menyakiti Tuan Muda Fu. Mungkin saja saat mereka bertengkar, gadis itu melakukannya karena emosi, karena gadis itu kelihatan sangat kuat.     

Fu Nanli tiba-tiba membuka matanya, dan Li Fang menerima tatapan dingin yang kejam dari Fu Nanli.     

"Tuan Muda, tutup matamu, operasi ini banyak memperlihatkan darah, cepat tutup matamu."     

Ini hanya dapat dianggap sebagai operasi kecil, dokter Li mengeluarkan pisaunya, dan darahnya memercik dengan lembut di pipi, dagu, dan leher Fu Nanli.     

Perawat dengan cepat menggunakan kain kasa untuk membantunya membersihkan darah yang ada di wajahnya.     

Suara Wen Qiao tiba-tiba terdengar dari luar pintu, "Di mana Nanli?"     

Qin Bei tidak bisa berbohong, dia pun mengaku, "Tuan Muda ada di ruang operasi."     

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apakah luka sayatan akibat memotong apel sampai harus dioperasi?"     

"Nona Wen, jangan panik, Tuan Muda tidak terluka parah, dan Dokter Li mengatakan lukanya tidak sampai membahayakan."     

"Di bagian mana dia terluka? Bagaimana dia bisa terluka? Siapa yang mencelakainya seperti ini?"     

Di dalam ruang operasi, Fu Nanli bisa mendengar nada cemas Wen Qiao, "Cepat selesaikan operasi ini."     

Li Fang terperanjat, "Tuan Muda, apakah kamu kira ini adalah acara memasak? jangan khawatir, pengawalmu akan menjelaskan yang terjadi kepada gadis itu."     

Penampilan Qin Bei dari luar benar-benar menakutkan. Ada darah di sekujur baju dan tangannya. Wen Qiao terkejut saat melihatnya seperti ini.     

"Tuan Muda ditikam di bahu, tepatnya bagian dada kiri."     

Wen Qiao terkejut, "Apa? Bagaimana itu bisa terjadi?"     

"Pisaunya sangat pendek, dan hanya bisa masuk paling banyak tiga sentimeter."     

Wajah Wen Qiao pucat, dadanya ditusuk sebilah pisau dengan kedalaman tiga sentimeter, tidak heran dia mengeluarkan banyak darah.     

"Siapa yang menikamnya?"     

"Nona He Yan."     

Wen Qiao mondar-mandir dengan tidak sabar. Setelah beberapa lama, pintu ruang operasi terbuka. Fu Nanli berjalan keluar sendiri, dibantu oleh seorang dokter di kiri dan kanannya, Wen Qiao melangkah maju, "Dokter Li, kita antar Fu Nanli menuju ke kamar rawat inap menggunakan kursi roda saja. Dia terluka seperti ini, kenapa dia kalian biarkan berjalan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.