Dia Hanya Mengingatku

Wen Qiao tidak nyaman ketika dia meninggalkan rumah keluarga Fu. Meskipun dia percaya bahwa dia cukup sopan dan hanya memberi tahu lelaki tua itu fakta dan alasannya, pada akhirnya, kakek Fu itu tampak marah, jadi dia mengirimkan pesan kepada Fu Nanli tentang apa yang terjadi hari ini. Fu Nanli membalas pesannya dengan cepat. Jangan ambil hati perkataan kakekku.     

Wen Qiao merasa lega.     

Fu Nanli mengirimkan pesan lagi, Lima juta yuan terlalu sedikit, bagaimana kalau kamu tawar menjadi lima ratus juta yuan?     

Wen Qiao mengerutkan bibirnya dan membalas pesan, Bisa aku pertimbangkan saranmu.     

Wen Qiao, awas kamu kalau sampai melakukannya!     

Wen Qiao sedikit terhibur. Setelah meninggalkan rumah keluarga Fu, dia pergi ke perusahaannya.     

Sekarang Fang Duo dan Dong Yao sudah menjadi artis populer. Selain kegiatan sekolah, Fang Duo masih memiliki kegiatan di luar, dia masih memiliki syuting iklan, berpartisipasi dalam acara, atau tampil di variety show. Bagaimanapun, dia telah melepaskan kebiasaan mengeluarkan kata-kata kasar dan ingin menekuni karirnya sebagai aktris. Dia sangat berterima kasih kepada Wen Qiao dan ingin menghasilkan keuntungan bagi Wen Qiao.     

Tuan Muda Dong tidak terlalu mengikuti banyak kegiatan, dia juga tidak pernah mengunggah foto di Weibo. Dia hanya menerima iklan endorsement     

Para penggemarnya setiap hari mendesak dirinya untuk mengunggah fotonya di Weibo dan memberikan julukan pada Dong Yao sebagai 'Mesin Uang Tidak Berperasaan'.     

Tapi justru kemalasannya itu yang membuatnya semakin memiliki banyak penggemar.     

Manajemen dari perusahaan menunjukkan rencana ke depan karir Dong Yao berikutnya kepada Wen Qiao. Saat Wen Qiao melihat dokumen, Lu Youyou mengetuk pintu dan masuk, "Ada seorang perempuan cantik datang untuk wawancara."     

"Hah?"     

"Dia sangat cantik, sama denganmu yang cantik dan anggun. Perusahaan kita belum memiliki aktris yang seperti dia."     

Gaya Tong Wei dan Fang Duo imut, dia belum memiliki aktris yang memiliki gaya anggun dan cantik.     

"Apakah dia juga tertarik dengan dunia hiburan? Siapa namanya?"     

"Namanya Zhou Tao, dia baru saja lulus dari jurusan akting Kyoto, dan belum bermain film sama sekali. Coba kamu selidiki dia lebih lanjut."     

Tidak lama kemudian, Zhou Tao masuk ke ruangan Wen Qiao. mata Wen Qiao langsung berbinar, penampilan gadis itu sangat cantik, dengan wajahnya yang imut, kulit yang putih, kedua mata yang besar, tingginya 170 cm, dan memiliki tangan dan kaki yang panjang.     

Wen Qiao menunjuk ke kursi di depan meja, "Duduklah."     

Zhou Tao memperkenalkan dirinya sendiri secara singkat. Dia berusia 22 tahun pada tahun ini, baru saja lulus dari universitas dan mengambil jurusan akting. Dia baru saja datang ke Haicheng dari Kyoto dan tidak memiliki pengalaman bermain film sama sekali. Dia hanya berakting dalam drama panggung di sekolah, dan dia menunjukkan video pementasannya.     

Wen Qiao menonton video itu dan berpikir bahwa kemampuan akting Zhou Tao cukup bagus, dan menurut prosedur sekolah akting, dia membawa video rekaman penampilannya saat di panggung sekolah, itu merupakan ide yang cemerlang.     

Hanya saja Wen Qiao memiliki beberapa keraguan. Zhou Tao cantik dan memiliki keterampilan akting yang baik. Di Kyoto pasti dia memiliki peluang yang terbuka luas untuk bermain film. Tetapi kenapa dia sama sekali belum pernah bermain dalam satu film pun, bahkan bermain sebagai pemain figuran pun dia belum pernah?     

"Apakah kamu yakin ingin menandatangani kontrak dengan perusahaan kami?" Wen Qiao bertanya dengan ragu.     

Zhou Tao tersenyum, "Apa maksud dari perkataan Direktur Wen? Perusahaanmu tidak mau merekrutku?"     

Di samping, Lu Youyou masih fokus mengagumi kedua gadis cantik yang sedang mengobrol ini dan percakapan antara kedua wanita cantik ini terdengar sangat menyenangkan.     

Wen Qiao menjawab, "Tentu saja tidak. Apa yang kamu miliki sudah sangat memenuhi dalam segala aspek, aku sangat ingin bekerja sama denganmu. Nanti aku akan meminta Youyou untuk menunjukkan surat kontraknya kepadamu."     

Hal yang menarik perhatian Wen Qiao dari Zhou Tao bukanlah kecantikannya, melainkan kedua matanya. Kedua matanya seperti menceritakan sesuatu. Tanpa dia berkata dan hanya menatap saja, Wen Qiao bisa merasakan bahwa dia lain daripada yang lain.     

Zhou Tao memejamkan matanya, "Ada sesuatu hal yang ingin aku akui kepadamu. Aku...aku sudah menikah."