Dia Hanya Mengingatku

Kenapa Kamu Mencari Masalah Dengan Kakak Qiao?



Kenapa Kamu Mencari Masalah Dengan Kakak Qiao?

0Wen Mo yang memakai tas selempang keluar dari pintu depan, saat dia melewati sebuah gang kecil, dia tiba-tiba ditarik ke gang, "Wen Mo, nilai matematika kamu hari ini 100 lagi ya?"     

Wen Mo mengangguk dan berkata iya.     

"Iya?" Sebuah tamparan melandas di dahinya, "Kamu merasa dirimu pintar! Apa kamu tahu gara-gara kamu mendapat nilai 100 dalam ujian, Pak Liu tua itu meminta kami untuk berdiri selama jam pelajaran, kakiku sampai sakit. Katakan padaku apa yang harus aku lakukan?"     

Wen Mo berpikir sejenak, dan berkata, "Menurutku, kamu…kamu harus belajar dengan giat, lain kali jangan...jangan mendapat nilai jelek."     

Sebuah tamparan melayang ke wajahnya, "Kamu berani menceramahiku?"     

Baru pada saat itulah Wen Mo menyadari, mereka tidak benar-benar meminta pendapatnya, tetapi hanya mencari kesalahannya.     

Anak laki-laki lain berkata, "Kenapa dia bisa selalu mendapat nilai 100, padahal aku perhatikan dia terlihat bodoh."     

"Aku juga merasa dia ini bodoh. Aku akan jelaskan sekali lagi padamu. Gara-gara kamu mendapat nilai 100, Pak Tua Liu itu menghukum kami. Jadi, kami ingin membuat perhitungan denganmu. Apa kamu mengerti?"     

Wen Mo masih tidak mengerti.     

Wen Mo tidak berpikir dia harus bertanggung jawab atas hukuman yang mereka terima.     

Wen Mo menggelengkan kepalanya, di detik berikutnya, dia ditendang sampai tergeletak ke tanah, "Ayo jawab! Aku paling benci siswa yang baik dan menjadi favorit para guru, kamu menjadi merasa dirimu hebat dan menganggap kami bodoh. Sekarang kamu mengerti alasannya sekarang?"     

Bruk! Seseorang menendang punggung anak laki-laki yang mengganggu Wen Mo. Anak laki-laki itu marah, "Siapa berani…"     

Dia berbalik dan melihat seorang gadis yang sangat cantik berdiri tepat di depannya.     

Anak laki-laki ini baru masuk SMA 9, sehingga dia tidak tahu banyak tentang reputasi Kakak Qiao. Dia menantang Wen Qiao, "Siapa kamu?"     

Wen Qiao menarik Wen Mo, membersihkan serpihan tanah di tubuh adiknya, dan menatap ketiga anak laki-laki itu, "Aku adalah Kakak dari Wen Mo, namaku Wen Qiao."     

Anak laki-laki itu mendengus, "Kalau begitu, apakah kakak tahu siapa aku?"     

Wen Qiao berjalan ke arahnya, tersenyum sedikit, lalu mengangkat kakinya dan menendang dada anak laki-laki itu lagi, "Kakak tidak perlu tahu siapa kamu, kakak hari ini akan memberi pelajaran kepadamu!"     

Dua anak laki-laki lainnya bergegas hendak menahan tangan Wen Qiao. Wen Qiao menopangkan tangan ke dinding dan menendang kedua anak laki-laki itu sampai tergeletak di tanah.     

Mereka bertiga mulai ketakutan.     

Wen Qiao berjalan ke arah anak laki-laki yang tersungkur di tanah, dia meraih bagian kerah seragam anak itu, lalu menamparnya, "Kamu menyalahkan adikku gara-gara ujianmu jelek? Siapa yang mengajarimu teori seperti ini?"     

Anak laki-laki itu masih menantang, "Tunggu saja pembalasanku. He Yuan, cepat panggil Kakak Huang Mao ke sini."     

Anak laki-laki bernama He Yuan berlari mencari Kakak Huang Mao.     

Anak laki-laki itu berteriak pada Wen Qiao, "Saat Kakak Huang Mao sudah datang, tamatlah riwayatmu!"     

Wen Qiao menamparnya lagi, "Benarkah?"     

Beberapa saat kemudian, ada suara yang mengatakan, "Siapa yang berani mengganggu adikku?".     

Mulut anak laki-laki itu sudah dibuat bengkak oleh Wen Qiao. Wen Qiao meletakkan kakinya di dada anak laki-laki itu sambil menoleh dan bertepuk tangan, "Aku orangnya."     

Ketika Huang Mao melihat Wen Qiao, dia hampir berlutut di depan Wen Qiao.     

Tangannya yang hendak memukul, seketika terhenti di udara, "Halo, Kakak."     

Setahun yang lalu, Huang Mao mengganggu Wen Mo demi membuat marah Wen Chi, dan akibatnya, Wen Qiao membuat perhitungan dengannya.     

Kakak Qiao telah memberikan trauma mendalam kepada Huang Mao. Baru saja dia melihat wajah Wen Qiao kembali, Huang Mao hampir dibuat pingsan karena merasa ketakutan.     

Anak laki-laki yang tergeletak di tanah itu langsung bangkit berdiri dan menutupi wajahnya yang bengkak, "Kakak, dia yang memukulku."     

Huang Mao memukul kepala anak laki-laki itu, "Kenapa kamu mencari masalah dengan Kakak Qiao? Segera minta maaf kepada Kakak Qiao sekarang juga!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.