Dia Hanya Mengingatku

Tidak Memahami Batas Kesabaranmu Sampai Sejauh Mana



Tidak Memahami Batas Kesabaranmu Sampai Sejauh Mana

0Pengemudi dan pengawal Lu Wenzhou tidak berani bersuara saat mendengar amarah majikan mereka.     

Zhou Tao mengejek, "Tuan Muda Kedua Lu, aku ada di sini, ada apa?"     

Lu Wenzhou memegang lututnya, "Jangan menguji kesabaranku."     

Zhou Tao tersenyum dan menatapnya, "Maaf, meskipun sudah menikah selama satu tahun, tetapi karena Tuan Lu tinggal di rumah hanya beberapa kali, aku belum memahami sampai sejauh mana batas kesabaran Tuan Lu."     

Wang Hui memegang lehernya, setiap ucapan yang diutarakan nyonya justru hanya akan memperkeruh masalah. Nyalinya besar sekali.     

Lu Wenzhou meraih dagu istrinya, "Apakah uang yang aku berikan untukmu tidak cukup untuk dibelanjakan atau apakah ada alasan lain?"     

Zhou Tao menjawab, "Bahkan burung kenari yang dikurung, ingin melihat dunia luas. Tuan Lu ingin aku terus tinggal di rumah untuk menjadi istri yang penurut dan merawat mertua, kan?"     

Nyonya, tolong hentikan. Jerit Wang Hui dalam hati.     

Ekspresi Lu Wenzhou muram, "Kamu berusaha keras untuk menikah dengan keluarga Lu. Sekarang kenapa kamu tidak senang saat berada di rumah?"     

Zhou Tao memejamkan mata dan tidak menanggapi Lu Wenzhou.     

Di depan restoran, sopir sewaan telah datang. Wen Qiao, Lu Youyou, Dong Yao dan Lu Xu masuk ke mobil. Sopir berkeliling sepanjang jalan, dia mengantarkan Dong Yao dan Lu Youyou pulang terlebih dahulu, dan hanya tersisa Lu Xu dan Wen Qiao di mobil.     

Wen Qiao bertanya dengan serius, "Sudah berapa lama kakakmu dan Zhou Tao menikah?"     

Lu Xu masih mengunyah permen di mulutnya, dan berkata, "Sudah setahun. Tahun lalu, Zhou Tao menikah saat dia masih kuliah di tahun terakhir."     

"Dia menikah terlalu muda."     

"Dia sangat menyukai kakakku, sayangnya kakakku tidak menyukainya."     

"Mengapa dia menikahi Zhou Tao kalau dia tidak menyukainya?"     

Lu Xu menggaruk bagian belakang kepalanya, "Karena kakekku sangat menyukai Zhou Tao, bisa dibilang pernikahan mereka adalah pernikahan bisnis. Apakah kamu mengerti?"     

Wen Qiao mengangguk, Zhou Tao juga mengatakan hal yang sama.     

"Lalu bagaimana perasaan mereka sekarang?"     

"Apakah menurutmu kakakku menyukai pernikahan bisnis ini? Setiap hari dia membuat Kakak Ipar menderita."     

Wen Qiao menghela nafas pelan di dalam hatinya, tidak heran Zhou Tao selalu terlihat tidak senang.     

"Lalu kenapa mereka tidak bercerai?"     

Bagaimanapun, Zhou Tao masih muda dan cantik, jadi seharusnya tidak sulit baginya untuk menemukan pria yang mencintai dan memperlakukannya dengan baik.     

Lu Xu mengangkat bahu, "Aku juga tidak memahaminya. Mungkin adalah rasa cinta yang membuatnya bertahan meskipun sudah disakiti oleh kakakku."     

Wen Qiao berpikir, seberapa besar cintanya hingga rela berada di sisi pria yang selalu menyakitinya.     

Malam harinya, di mobil Rolls-Royce hitam yang sunyi, tiba-tiba terdengar suara Lu Wenzhou, "Beritahu aku alamat tinggalmu."     

Zhou Tao bergetar, lalu dia memberitahu alamatnya. Lu Wenzhou berkata dengan dingin, "Antarkan dia pulang dulu."     

Sopir itu berkata dengan hati-hati, "Apakah Nyonya tidak diantar ke rumahmu, Tuan?"      

Sopir itu hanya menerima tatapan tajam dari Tuan Muda Keduanya, dia kemudian menutup mulutnya.      

Di sebuah gang tua kecil yang kelihatan biasa saja, ada dua orang pria berdiri sambil merokok di pintu masuk minimarket 24 jam. Di lapangan berukuran sedang, para orang-orang tua yang sudah menyelesaikan tarian, mereka membereskan sound system dan bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.     

Sebuah mobil berhenti perlahan, dan mobil yang sangat mewah itu menarik perhatian orang yang lewat untuk berhenti dan menonton.     

Lu Wenzhou melihat ke gang kecil yang dindingnya sedikit berbintik-bintik itu, kelihatan sekali gang itu sudah tua.     

Zhou Tao membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. Angin malam terasa sangat dingin. Dia mengencangkan mantelnya ketika dia keluar dari mobil, dan kemudian melihat ke arah mobil yang berada di sampingnya.      

Jendela mobil setengah terbuka, dan pria yang ada di dalam mobil itu meliriknya dengan dingin, kemudian dia bertanya dengan nada datar, "Kenapa kamu masih berdiri di sini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.