Dia Hanya Mengingatku

Paman Datang Ke Haicheng



Paman Datang Ke Haicheng

Pria itu mengenakan pakaian kasual, berambut pendek, tinggi, membawa ransel, dan memegang ponsel di tangannya. Dia sepertinya sedang mencari arah jalan. Meskipun dia jauh, Wen Qiao bisa mengenalinya secara sekilas bahwa pria itu adalah pamannya. Alis pria itu mirip dengannya.     

Wen Qiao membuka semua CCTV untuk melihat ke arah mana pamannya akan melanjutkan langkahnya, pamannya mencari sesuatu di sepanjang jalan, dan dia pergi ke pusat transportasi umum di Zhoucheng, gambar terakhir yang Wen Qiao lihat adalah pamannya naik bus tujuan Haicheng.     

Haicheng!     

Pamannya datang ke Haicheng, apakah dia ingin bertemu dengan kami?     

Wen Qiao beralih ke CCTV di Haicheng dan menemukan bahwa pamannya memang pergi ke Haicheng.     

Di dekat pusat transportasi umum, banyak gang kecil yang belum memiliki CCTV. Wen Qiao berusaha melacak keberadaan pamannya, tetapi dia tidak menemukan pamannya di CCTV.     

Pada saat yang sama, Departemen Keamanan Jaringan Nasional tiba-tiba menerima pesan dari Departemen Lalu Lintas, Seorang peretas tak dikenal telah membobol CCTV lalu lintas! Mohon petunjuknya!     

Kepala Departemen Qin dari Departemen Keamanan Jaringan Nasional segera pergi ke Departemen Teknologi, dan beberapa teknisi ahli sedang melacak jejak peretas yang tidak dikenal tersebut.     

"Sepertinya si peretas tidak bertujuan menghancurkan CCTV, melainkan dia sedang mencari seseorang."     

"Bisakah kamu mencari tahu siapa peretas itu?"     

Teknisi itu berkeringat dingin dan hanya bisa mengatakan dengan jujur, "Saya sudah mencoba yang terbaik untuk melacak peretas itu, tetapi saya tidak berhasil menemukannya. Sepertinya..."     

Kepala Departemen Qin tiba-tiba teringat sesuatu. Dia meninggalkan departemen teknik dan menelepon seseorang.     

Wen Qiao mengangkat telepon dari Kepala Departemen Qin dan berkata dengan pikiran yang masih belum fokus, "Ada perlu apa, Kepala Departemen Qin?"     

"Ada seorang peretas yang membobol CCTV di lalu lintas. Apakah peretas itu adalah dirimu?"     

Wen Qiao menjawab jujur di depan Kepala Departemen Qin, "Benar. Aku sedang mencari seseorang. Aku tidak mengganggu kalian, kan?"     

"Tidak, tidak, siapa yang kamu cari? Apakah kamu membutuhkan bantuan dari kami?"     

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri, terima kasih Kepala Departemen Qin."     

Setelah Kepala Departemen Qin menutup telepon, dia kembali ke kantor departemen teknik. Dia melihat tiga sampai lima teknisi masih terus melacak peretas. Mungkin saja mereka takut kalau mereka tidak berhasil melacak peretas itu, bisa-bisa mereka akan kehilangan pekerjaan.     

Apalagi mereka bekerja di Departemen Keamanan Jaringan Nasional. Apakah mereka masih pantas menyandang gelar 'Ahli Teknisi' jika seorang peretas saja tidak berhasil mereka lacak?     

Tetapi Kepala Departemen Qin berkata, "Sudah, tidak perlu melacaknya lagi. Aku yang meminta peretas itu untuk mencari informasi."     

Mereka hanya melongo mendengar perkataan Kepala Departemen Qin.     

Mereka merasakan keanehan. Bukankah tadi Kepala Departemen Qin juga serius meminta mereka melacak peretas itu? Kenapa sekarang dia mengatakan peretas itu adalah orang suruhannya?     

Sudahlah, lagipula Kepala Departemen Qin sudah mengatakan bahwa peretas itu orang suruhannya.     

Sepertinya peretas itu adalah pegawai paruh waktu.      

Wen Qiao berfokus membobol CCTV di stasiun bus jarak jauh, stasiun kereta api berkecepatan tinggi, dan bandara di Haicheng. Begitu menangkap sosok paman kecilnya, dia akan mendapatkan tanda pengingat.     

Sekarang Wen Qiao berada di wilayah yang sama dengan pamannya. Dia akan terus mencari pamannya di wilayah sebesar lebih dari 6.000 kilometer persegi ini, dia harus berhasil menemukan pamannya.     

Sisa tiga hari lagi sebelum klubnya pergi ke Busan untuk berpartisipasi di final turnamen. Wen Qiao pergi ke klub, dan di ruang pelatihan, Wen Chi melepas headphone-nya, "Baiklah, ayo kita pergi makan malam. Kita bisa pergi ke Hotpot atau kita pergi makan Kimchi."     

Xia Bai melambaikan tangannya, "Kakak Chi, kalian saja yang pergi. Aku masih ada 2 ronde."     

"Ayo makan dulu. Kamu bisa latihan lagi setelah pulang dari makan malam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.