Dia Hanya Mengingatku

Tuan Muda Kedua Lu Datang Bertamu



Tuan Muda Kedua Lu Datang Bertamu

0Fu Nanli mengusap kepala Wen Qiao, "Aku melakukannya bukan sepenuhnya untuk dirimu. Aku hanya mengajaknya berpikir sederhana. Kalau dia ingin balas dendam padaku, dia harus tahu apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan. Dia sudah dewasa dan perlu memilah sesuatu dengan benar."     

Wen Qiao mengulurkan tangan dan memeluknya, "Terima kasih."     

Fu Nanli terkekeh, "Apakah perlu ada ucapan terima kasih di antara kita?"     

Sehari kemudian, klub AF melawan klub FO tim dari Korea dan memenangkan pertandingan lagi, sejauh ini mereka telah masuk tiga besar.     

Masyarakat Tiongkok menjadi bersemangat. Pada kompetisi kali ini, ada dua klub dari Tiongkok yang masuk tiga besar, yaitu klub AF dan klub VG.     

Kemenangan sudah di depan mata!     

Dunia bisnis memuji penilaian Perusahaan Feichi yang bagus. Sponsor yang mereka berikan kepada klub AF bisa dikatakan adalah sebuah investasi murah dengan keuntungan yang besar.     

Pertandingan terakhir di kompetisi hari ini adalah pertandingan antara klub AF dengan klub VG.     

Semua anggota Klub VG memiliki kemampuan tinggi, emosi yang stabil dan tidak gegabah. Komando Hua Zhao memimpin jalannya permainan secara keseluruhan, dan kemampuannya untuk mengatur dan mengkoordinasikan formasi semuanya berjalan dengan sangat baik.     

Hanya ada dua tim yang masih bertahan.     

Tim klub VG berhasil menyingkirkan dua orang lagi, mereka mendapat 200 poin lebih banyak dari pada klub AF. Sejauh ini, mereka memenangkan permainan.     

Semua anggota klub VG bahagia. Hua Zhao melepas headphone-nya dan melirik anggota klub AF yang ada di seberangnya. Kelihatannya mereka bisa menjadi tim pemenang di kompetisi tahun depan. Dia hanya bisa bermain maksimal di kompetisi kali ini karena cedera tangan yang dia alami dalam waktu yang lama. Sudah waktunya kompetisi ini dilakukan oleh pemain muda.     

Wen Chi melepas headphone-nya dan mengacak rambutnya. Meskipun kalah, mereka sudah melakukan yang terbaik, paling tidak mereka sudah pasti juara ketiga.     

Mereka bisa mendapatkan penghargaan juara tiga, itu sudah merupakan prestasi yang luar biasa bagi mereka.     

Setelah pertandingan selesai, klub mengadakan konferensi pers di aula pertemuan kecil di stadion dan menjawab pertanyaan dari reporter.     

Akhirnya, ketika mereka kembali ke Tiongkok, Wen Qiao, Fu Nanli dan Wen Mo dijemput dengan mobil. Sedangkan Wen Chi dan para anggota klub AF dikerumuni para penggemar dan reporter. Penggemar memberi mereka bunga, hadiah, dan surat.      

Kompetisi di Busan membuat klub AF menjadi terkenal.     

Sejak mereka menjadi terkenal, berbagai endorsement dan bahkan undangan untuk hadir dalam variety show datang satu demi satu. An Feng berdiskusi kepada bosnya, Wen Qiao, mengenai hal ini, "Bolehkah mereka tampil di variety show? Mereka sekarang sudah terkenal, nominal uang yang ditawarkan kepada mereka juga tinggi."     

Wen Qiao dengan tenang menjawab, "Manajer An, saya hanya akan mengatakan ini sekali. Saya mendirikan klub ini bukan untuk menghasilkan uang, tetapi untuk memenangkan kejuaraan. Apakah menurutmu mereka tidak akan melupakan tujuan utama mereka kalau terlalu banyak disorot dan mendapat banyak pujian dari para penggemar? Coba lihat klub CG."     

Setelah klub CG meraih juara kedua, mereka mengikuti berbagai variety show hampir tanpa henti, jarang latihan, akibatnya mereka lupa tujuan awal mereka dan ujungnya mereka gampang untuk dikalahkan."     

Dari pengalaman klub CG, bukankah seharusnya mereka lebih berhati-hati?     

An Feng buru-buru berkata, "Baiklah, aku mengerti. Aku akan mengambil dua sponsor yang sesuai dan tidak mengambil tawaran variety show."     

"Aku memperbolehkan mereka ikut siaran langsung, tetapi jangan memilih yang durasinya lama." Imbuh Wen Qiao.     

"Tetapi jika ada beberapa acara yang memberikan nominal uang yang besar, namun kita membatasi waktunya…"     

An Feng menghentikan perkataannya barusan, kemudian dia berkata, "Baiklah, aku mengerti."     

Wen Qiao bukan orang yang sedang kekurangan uang. Di belakangnya juga ada Tuan Muda Fu yang selalu siap menolongnya. Wen Qiao mendirikan klub ini murni untuk memenangkan kejuaraan, dan tidak terlalu mementingkan keuntungan.     

Malam itu, Wen Qiao pergi ke klub Xiao Tang Shan menemui Fu Nanli. Di tengah makan malam, Qin Bei mengetuk pintu dan masuk, "Tuan Muda, di luar sedang ada Tuan Muda Kedua Lu sudah menunggu."     

Tidak peduli betapa berkuasanya Tuan Muda Kedua Lu di Beijing, selama dia tidak memiliki kartu akses, dia dilarang untuk masuk ke dalam, sehingga dia hanya bisa menunggu di dalam mobil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.