Dia Hanya Mengingatku

Kemarahan



Kemarahan

0Beberapa saat kemudian, pengawal Fu Nanli mengantar Tuan Muda Kedua Lu masuk kedalam klub.     

Lu Wenzhou masuk ke Bar, dia melihat Fu Nanli dan Wen Qiao sedang duduk di sofa.     

Wen Qiao langsung berdiri.     

Terakhir kali Lu Wenzhou mengundangnya ke klub Xiao Huai Shan, Wen Qiao lupa menepati janjinya.     

Wajah Tuan Muda Kedua Lu sangat muram.     

Dia sangat berani. Fu Nanli belum menyuruhnya duduk, dia sudah duduk di sofa.     

"Kamu tidak datang ke Xiao Huai Shan." Tuan Muda Kedua Lu berkata dengan nada tidak senang.     

Wen Qiao duduk, dan Fu Nanli mendengus pelan, "Kenapa? Apakah Qiao Er adalah gadis yang bisa kamu perintah sesuka hati? Dia juga tidak berjanji datang."     

Lu Wenzhou berkata blak-blakan, "Wen Qiao, istriku menandatangani kontrak dengan perusahaanmu. Bukankah seharusnya kamu memberitahuku dulu mengenai hal ini?"     

Wen Qiao berkata dengan jujur, "Aku tidak tahu sebelumnya bahwa Zhou Tao adalah istrimu."     

"Kalau begitu kamu tahu sekarang."     

Wen Qiao mengangkat bahu, "Dia sudah tanda tangan kontrak dengan perusahaanku."     

"Aku akan membayar ganti ruginya."     

Wen Qiao tertegun sejenak, "Kenapa Tuan Muda Kedua Lu melarang dia untuk menjadi artis? Apakah Anda takut jika dia nantinya akan melakukan hal yang merusak nama baik Keluarga Lu?"     

"Iya." Jawab Tuan Muda Kedua Lu dengan tegas.     

Fu Nanli mengangkat alisnya sedikit, dan ekspresinya sedikit menghina.     

Wen Qiao tersenyum, "Maafkan aku. Aku sudah tanda tangan dengan artisku. Aku tidak bisa memutuskan kontrak sepihak tanpa ada persetujuan dari dia. Kalau Tuan Muda Kedua Lu keberatan jika istrimu menjadi artis, maka silahkan langsung bicarakan dengan istrimu. Mencariku adalah pilihan yang salah. Bagaimana?"     

Ekspresi Lu Wenzhou menjadi suram. Fu Nanli tidak berkata apapun tetapi dari raut wajahnya kelihatan dia siap untuk melindungi kekasihnya. Lu Wenzhou juga tidak berani sembarangan melawan Wen Qiao.     

Lu Wenzhou mendengus pelan, "Tuan Muda Fu pasti tahu ada 40% distributor film bioskop milik Keluarga Lu. Bagaimana kalau Keluarga Lu menyebarkan berita yang bisa menjatuhkan semua film drama yang dia bintangi. Apakah dia masih bisa terkenal?"     

Fu Nanli menatapnya sambil tersenyum, "Tuan Muda Kedua Lu, kalau kamu ingin mempersulit kami, paling tidak biarkan Qiao Er mendapat sedikit keuntungan dengan mengizinkan…Zhou…."     

"Zhou Tao." Wen Qiao mengingatkan Fu Nanli.     

"Biarkan Zhou Tao tampil di stasiun TV. Kamu tidak mungkin juga memonopoli stasiun TV dan platform online, kan?"     

Lu Wenzhou mengangkat alisnya, dia berdiri, dan merapikan jasnya, "Baiklah jika seperti itu. Aku permisi dulu."     

Mereka mendengar jika orang-orang di klub sedang melihat mereka ketika Tuan Muda Kedua Lu pergi, wajahnya pucat, auranya sangat menakutkan, dan tidak ada yang berani mendekatinya, pria itu jelas sekali sedang marah.     

Tuan Muda kedua Lu belum pernah diprovokasi orang selama 29 tahun dia hidup di dunia ini. Hari ini orang-orang yang berada di sekitarnya sedang sial karena saat ini suasana hati sang Tuan Muda sedang buruk. Jika mereka salah bicara sedikit, maka hukuman yang mereka terima akan berat.     

——     

Kompetisi PCG di Busan kali ini dimenangkan oleh klub VG. Wen Qiao tetap merasa bangga karena Tiongkok adalah pemenangnya walaupun bukan anggota klubnya yang memenangkan kompetisi.     

Ketika Wen Qiao pergi ke klub, Kakak Dong memegang termos dan berkata dengan gembira, "Mereka bisa mendapat juara tiga itu sudah prestasi yang luar biasa. Aku justru takut jika mereka mendapat juara pertama di kompetisi pertama yang mereka ikuti."     

Kakak Dong, apa yang kamu katakan tidak terlalu menyakitkan? Pikir Wen Qiao dalam hati.     

"Mereka masih berusia 17-18 tahun. Jika mereka bisa juara pertama juga tidak baik untuk mereka, karena mereka belum bisa mengendalikan emosi mereka. Takutnya mereka menjadi pribadi yang sembrono. Biarkan mereka tekun berlatih dalam 2 tahun. Saat mereka berhasil juara pertama nanti, mereka akan lebih menghargai prestasi mereka."     

Wen Qiao berpikir apa yang dikatakan Kakak Dong masuk akal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.