Dia Hanya Mengingatku

Bukankah Ini Namanya Menindas Orang Baik?



Bukankah Ini Namanya Menindas Orang Baik?

0Wen Chi dan Wen Mo tercengang.     

Mereka benar-benar memiliki seorang paman.     

Su Ce menepuk punggung Su Yun dengan lembut sambil berkata, "Kakak, berhentilah menangis."     

Wen Qiao belum pernah melihat ibunya menangis seperti seorang anak kecil. Dia pasti sangat mengkhawatirkan adiknya. Demi merawat ketiga anaknya, dia harus menyerah mencari adiknya yang hilang. Ibunya tidak hanya mengkhawatirkan adiknya, tetapi juga dipenuhi perasaan bersalah setelah dia memutuskan untuk berhenti mencari adiknya.     

Ibunya sungguh menderita karena membawa beban yang besar ini.     

Su Yun terus menangis dalam waktu yang lama, Wen Mo memberikan tisu, sementara Wen Chi hanya diam terpaku.     

Beberapa lama kemudian, Su Yun akhirnya bisa tenang kembali.     

Mereka berlima sedang duduk.     

Su Ce seperti mengadakan konferensi pers, dia seolah sedang menjawab pertanyaan wartawan.     

Wen Qiao bertanya, "Paman, apakah saat itu paman pergi seorang diri?"     

"Aku diculik orang." Jawab Su Ce.     

"Oleh siapa?" Tanya Wen Qiao.     

Su Ce berkata, "Sebuah organisasi yang kalian tidak mungkin tahu. Aku terjebak di sana dan membantu mereka melakukan eksperimen selama bertahun-tahun, dan tidak bisa melarikan diri. Belum lama ini, ada pergantian pemimpin di dalam organisasi tersebut, dan itu bisa membebaskan aku. Aku pergi ke rumah keluarga Wen, dan aku diberitahu bahwa kalian sudah pindah. Aku mencari kalian di penjuru Haicheng, dan hari ini barulah aku berhasil bertemu dengan kalian."     

Su Yun menyeka air matanya dan mengangguk, "Iya, kami sudah pindah. Aku bercerai dengan kakak iparmu sudah lama sekali. Kami sudah tidak bersama lagi."     

Wen Qiao menatapnya dengan sedih, "Di mana organisasi itu? Bukankah ini namanya tindakan kriminal karena menculik paksa seseorang? Bagaimana kalau kita memanggil polisi?"     

Su Ce menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu melapor polisi. Aku juga sukarela ikut dengan mereka."     

Su Yun menyeka air matanya, "Kamu pergi dengan mereka secara sukarela? Kamu... kenapa kamu melakukannya?"     

"Saat itu usiaku masih muda dan penasaran dengan berbagai hal, jadi aku ikut dengan mereka. Aku juga tidak menyangka bahwa aku tidak bisa pulang."     

Wen Qiao.berkata, "Tetap saja mereka melanggar hukum dengan sudah menyekap paman. Kenapa kita tidak boleh melapor polisi? Bagaimana mereka memperlakukan paman? Apakah mereka memukuli paman?"     

Orang yang diculik justru membela penculiknya, apakah pamannya mengidap sindrom Stockholm?     

"Mereka tidak memukulku. Kami melakukan banyak eksperimen, jadi aku terus menunda dan menunda pulang."     

Wen Qiao tidak bisa terima, "Mereka menyekapmu, melarangmu menghubungi keluarga, kenapa paman bisa semudah itu melepaskan mereka?"     

"Pemimpin mereka yang terdahulu sudah mati, jadi..."     

Wen Chi tidak bisa menahan diri untuk tidak menyela, "Paman telah melakukan banyak eksperimen di sana, apakah mereka tidak membayarmu? Kenapa saat paman bebas, paman masih bekerja di taman bermain?"     

"Mereka tidak membayarku. Aku tidak punya uang."     

Wen Chi hampir memukul meja, "Bukankah itu namanya menindas orang baik?"     

Su Ce menatapnya sambil tersenyum, "Yang penting aku sudah lepas dari organisasi itu."     

Wen Chi berkata, "Paman sangat murah hati. Jika aku yang mereka tindas, aku pasti akan melawan. Mereka keterlaluan sekali karena sudah memperbudak paman selama bertahun-tahun tanpa membayar paman dengan uang sepeser pun."     

Wen Qiao berpikir mungkin saja pamannya tidak memberi mereka kabar karena takut mereka mengkhawatirkan kondisinya yang tidak memiliki uang setelah bebas dari organisasi itu.     

Sekarang pamannya sudah bebas, apakah organisasi itu masih akan datang untuk menangkapnya?     

Dia mengkhawatirkan pamannya, jadi dia memutuskan untuk memasang beberapa CCTV di sekitar halaman rumahnya, nanti begitu ada orang yang mencurigakan masuk ke rumah, akan langsung tertangkap di CCTV.     

Su Yun terus menangis, "Aku berpikir kita tidak akan bisa bertemu lagi. Kakak senang ternyata kakak masih bisa bertemu denganmu."     

Su Ce memegang tangannya, "Aku juga sangat senang bisa bertemu dengan kalian lagi, Kak."     

Mata Su Yun memerah, "Saat itu aku menggunakan segala cara untuk menemukanmu, tetapi kemudian aku bercerai dengan kakak iparmu dan harus menghidupi ketiga anakku. Aku tidak punya cukup uang dan tidak punya waktu. Ah Ce, kakak minta maaf kepadamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.