Dia Hanya Mengingatku

Paman Tamatan SD



Paman Tamatan SD

0Su Ce menepuk punggung Su Yun dengan lembut, "Aku tahu kesulitanmu, selain itu aku juga terjebak di sana dan tidak bisa menghubungimu. Ini semua salahku."     

Su Yun mengusap air matanya, "Untungnya, kini kamu sudah kembali. Ini adalah hal yang sangat membahagiakan."     

"Ini berkat Ah Qiao yang berhasil menemukanku."     

Kemudian Su Yun dan Su Ce berbicara sepanjang sore. Ketika Ji Mingyuan kembali malam harinya, Su Yun memperkenalkannya, "Dia adikku, namanya Su Ce."     

Ji Mingyuan juga sedikit bingung, Su Yun tidak pernah memberitahunya bahwa dia memiliki adik laki-laki, tidak hanya itu, adik laki-lakinya itu tinggi dan tampan. Ji Mingyuan dengan cepat berjabat tangan dengannya, "Ha…Halo."     

"Kakak ipar." Kata Su Ce sambil tersenyum.     

Su Yun menghela nafas, "Ayo kita masak sekarang, dan masak agak banyak."     

Wen Chi dan Wen Mo kembali ke kamar mereka untuk mengerjakan tugas sekolah mereka, hanya ada Wen Qiao dan Su Ce di ruang tamu.     

Wen Qiao memiringkan kepalanya untuk menatap Su Ce, "Meskipun aku terakhir bertemu dengan paman di usia 3 tahun, tapi entah kenapa aku merasa sangat dekat dengan paman."     

"Itu namanya ikatan batin keluarga."     

"Apakah paman ingat Kakak Dong?"     

Mata Su Ce agak kosong, "Siapa?"     

"Tahun lalu ketika paman mendaki gunung bersalju, apakah paman ingat telah menyelamatkan seorang pria?"     

Su Ce mengangguk, "Sepertinya aku telah menyelamatkan seseorang."     

"Orang yang paman selamatkan sekarang menjadi pelatih klubku. Kenapa paman pergi ke sana? Kenapa paman tidak kembali ke Haicheng saat itu?"     

Su Ce berkata, "Organisasi itu menyuruhku mencari beberapa barang di sana. Ada lebih dari belasan orang dari organisasi yang mengikuti aku di belakang jadi aku tidak dapat melarikan diri."     

Wen Qiao sedikit sedih, "Berarti mereka mengawasi paman bahkan pada saat mereka mengizinkan paman untuk keluar?"     

Su Ce mengusap kepala Wen Qiao, "Iya, saat itu aku tidak bisa bebas melakukan apa pun."     

"Paman membantu mereka melakukan eksperimen sejak usia 12 tahun. Apakah paman sekolah?"     

"Belajar sendiri."     

"Paman, apakah paman hanya…tamatan SD?"     

Su Ce tersenyum dan berkata, "Bisa dikatakan begitu."     

Wen Qiao sedikit marah, "Mereka tidak membiarkan paman mengenyam pendidikan, tidak memberikan paman uang, sekarang jadinya paman tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus."     

Su Ce berkata dengan santai, "Pekerjaan di taman bermain juga bagus, sangat menarik. Saat bekerja, aku bisa melihat banyak orang."     

Wen Qiao berkata, "Paman, aku punya uang yang akan menghidupimu."     

Su Ce menatapnya sambil tersenyum, "Ah Qiao ingin menghidupiku?"     

"Iya, aku punya perusahaan entertainment, aku punya klub e-sport, aku bisa menciptakan lagu, dan ada pekerjaan lainnya, jadi aku bisa menghidupi paman."     

Su Ce mengusap kepalanya, "Apakah Ah Qiao sebegitu hebatnya?"     

"Paman belajar di rumah dan mengikuti ujian masuk universitas kemudian mendapat gelar sarjana S1."     

Lagi pula, paman berusia dua puluh sembilan tahun. Harga dirinya pasti akan terpukul jika dia dihidupi oleh keponakannya. Jika pamannya bisa lulus S1, dia akan lebih gampang mencari pekerjaan.     

Lagi pula, pamannya sangat pintar, seharusnya tidak akan menjadi masalah.     

"Baiklah, paman menurut saja apa kata Ah Qiao."     

Malam harinya, mereka sekeluarga makan bersama, Ji Mingyuan membuka sebotol anggur. Su Yun tidak bisa makan, dia menangis tersedu-sedu.     

Wen Chi berkata, "Bu, kalau ibu menangis terus, air matamu akan mengering dan bisa membuat takut paman."     

Wen Chi sedang mengerjakan soal Fisika. Ada satu pertanyaan yang dia tidak bisa jawab. Saat dia ingin bertanya kepada Xiao Mo, pamannya datang membantunya. Penjelasan pamannya juga sangat mudah dimengerti Wen Chi.     

Sama sekali tidak terlihat bahwa pamannya hanya sebatas tamatan SD.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.