Dia Hanya Mengingatku

Menjauhi Si Miskin, Mendekati Si Kaya



Menjauhi Si Miskin, Mendekati Si Kaya

0Su Ying tidak senang melihat penampilan dan wajah pamannya yang benar-benar mirip dengan Wen Qiao dan kedua adik laki-lakinya.     

He Mei mengajukan banyak pertanyaan dan Su Ce menjawabnya. He Mei bertanya lagi, "Setelah kembali ke sini, rencananya kamu akan bekerja di mana?"     

Su Ce berkata dengan jujur, "Aku bekerja di taman bermain di dekat rumah, menjadi boneka yang membagikan balon."     

Su Ying tertawa, ibunya mengira pamannya akan menjadi kaya raya setelah bertahun-tahun berada di luar, tidak menyangka ternyata paman hanyalah seorang pekerja rendahan.     

Bekerja sebagai boneka yang membagikan balon, usianya hampir tiga puluh tahun, bahkan tidak memiliki pekerjaan. Dia hanya memalukan nama keluarga Su.     

Senyum He Mei hilang dari wajahnya, terlihat sekali dia merasa sedikit kecewa.     

Su Ce dulu merupakan anak yang jenius. Saat dia berusia sebelas atau dua belas tahun, ada kepala sekolah SMA yang meminta Su Ce mengikuti ujian masuk SMA dan mengatakan Su Ce bisa masuk ke SMA yang terkenal.     

Dia berpikir bahwa Su Ce ini telah menghilang selama bertahun-tahun, dan sekarang setelah dia kembali dengan selamat, dia mungkin saja telah menjadi orang kaya raya, dan mereka bisa mengandalkan dia sewaktu-waktu.     

Sepertinya dia terlalu berekspektasi terlalu tinggi.     

"Pekerjaan seperti itu tidak akan bertahan lama, kamu masih harus mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan, ya kan?"     

Su Ce berkata, "Ah Qiao menyuruhku mengikuti ujian masuk perguruan tinggi terlebih dahulu."     

"Lalu...apa pendidikan terakhirmu selama ini?" He Mei bertanya dengan hati-hati.     

"Aku tamatan SD."     

Su Ying hampir ingin tertawa terbahak-bahak, ibunya pasti tersentak saat mendengar lelucon yang luar biasa lucu ini.     

Apakah mereka bisa mengandalkan seorang tamatan SD yang masih memiliki pekerjaan yang tidak menjanjikan?     

Mereka bisa-bisa menjadi bahan tertawaan oleh banyak orang.     

He Mei enggan tersenyum, "Kalau begitu… kamu belajarlah yang tekun, agar bisa mendapat gelar S1."     

Wen Qiao lalu menyela dan menggoda, "Bibi, rumahmu cukup besar. Bisakah pamanku datang untuk menginap di rumah kalian sebentar? Untuk menebus rasa kangen di antara kalian, bagaimana?"     

He Mei buru-buru berkata, "Aduh, siapa bilang rumah kami besar? Meskipun kami memiliki tiga kamar tidur dan dua ruang tamu, kakak sepupu dan iparmu sering menginap di rumah, jadi kami tidak punya kamar untuk Su Ce bisa menginap. Kalian punya dua rumah, masih sangat cukup untuk menambah orang untuk menginap."     

Wen Chi menyindir, "Jika paman posisinya sekarang adalah bos, kalian pasti tanpa ragu untuk mengizinkan paman tinggal di rumah kalian, namun kalian menolak paman hanya karena paman miskin."     

Perkataan Wen Chi sama seperti isi hati Wen Qiao.     

Wajah He Mei berubah muran, "Jangan bicara sembarangan, kita semua adalah keluarga, bagaimana mungkin aku memandang dia dengan sebelah mata. Su Yun, maafkan kami karena tidak bisa ikut makan-makan dengan kalian karena kami mau mengunjungi Su Lei, kami mendapat kabar bahwa istrinya sedang hamil."     

Wen Chi berkata, "Maaf, kami juga tidak mengundang kalian makan-makan."     

Su Ying merasa kesal, "Wen Chi, kenapa cara bicaramu seperti itu kepada orang yang lebih tua darimu?"     

Su Yun berkata, "Dia masih muda, jadi dia kurang bisa menempatkan dirinya. Xiao Ying, ucapannya jangan diambil hati."     

Su Ying menghentakkan kakinya karena marah, He Mei dengan cepat menariknya dan berpamitan pulang.     

Di gang, Su Ying menggertakkan giginya dan berkata, "Kalian dengar sendiri, kan? Adik yang kalian kira adalah seorang bos, ternyata hanya tamatan SD dan bekerja di taman bermain"     

He Mei merasa menyesal, "Aku mengira dia sudah menjadi orang hebat dan pulang untuk membanggakan diri, nyatanya dia tidak seperti yang aku bayangkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.