Dia Hanya Mengingatku

Apakah Kamu Bercerita Semua Hal Dengan Kekasihmu?



Apakah Kamu Bercerita Semua Hal Dengan Kekasihmu?

0Wen Qiao menilai dirinya tidak sehebat Lu Youyou dalam hal membangkitkan suasana. Kini suasana di ruang tamu rumahnya semakin lama semakin tidak menarik.     

Wen Qiao menyadari fakta baru, yaitu meskipun pamannya tidak berpendidikan tinggi dan tidak sekaya Fu Nanli, namun auranya saat berada di depan Fu Nanli tidak menjadi lemah, dan saat berbicara dengan Fu Nanli, dia tidak berhati-hati seperti ibunya dan Paman Ji.     

Pamannya sangat tenang, dan kadang-kadang mengobrol beberapa patah kata, sama sekali tidak merasa rendah diri saat di hadapan Fu Nanli.     

Wen Qiao pantas mengakuinya sebagai paman.     

Ji Mingyuan mengatakan kepada Su Yun, "Baiklah, sudah malam. Ayo kita pergi ke dapur untuk memasak makan malam dan biarkan mereka mengobrol."     

Su Yun ikut bersama Ji Mingyuan ke dapur.     

Fu Nanli bertanya kepada Su Ce, "Aku dengar dari Qiao Er, saat paman diculik, paman melakukan sebuah eksperimen?"     

Senyum Su Ce membeku sesaat, dan dia melirik ke Wen Qiao, "Ah Qiao, apakah kamu memberitahu kekasihmu semua hal?"     

Wen Qiao bisa merasakan jika pamannya tidak suka dirinya memberitahu Fu Nanli, dia berkata sambil merasa bersalah, "Aku hanya menceritakan kepadanya bahwa paman pernah melakukan eksperimen."     

Untungnya, Fu Nanli bukan orang yang mudah penasaran, jadi dia tidak bertanya lebih lanjut.     

Su Ce tersenyum dan menjawab Fu Nanli, "Iya, aku melakukan eksperimen pengobatan di organisasi tersebut."     

"Apakah itu organisasi resmi? Jika bukan, Paman bisa memanggil polisi dan biarkan polisi yang melacak dan menangkap mereka."     

"Organisasi legal. Dulu aku pergi dengan mereka secara sukarela. Saat itu aku masih remaja dan aku merasa itu hal yang menarik, lama-lama tidak terasa ternyata aku sudah ikut dengan mereka bertahun-tahun."     

Fu Nanli tidak mengomentari lebih lanjut. Sebagai orang luar, dia tidak boleh terlalu ikut campur.     

Wen Qiao mendekati Su Ce, "Apakah Paman sudah membaca buku-buku yang aku belikan? Bulan Maret tahun depan akan mulai ujian, sesuai permintaan Paman, aku sudah mendaftar di 13 jurusan. Paman harus cepat-cepat baca bukunya, andaikan nanti Paman gagal masuk, bulan September tahun depan akan ada ujian putaran kedua. Setelah lulus kuliah nanti paman akan mendapatkan sertifikat dan gelar sarjana."     

Wen Chi tidak bisa menahan diri, "Paman tidak membaca bukunya."     

Wen Chi bergaya seperti siswa pintar yang sedang menceramahi siswa bodoh.     

Wen Qiao tercengang, "Kenapa Paman tidak membaca bukunya?"     

Su Ce menjelaskan, "Bukannya aku tidak membaca buku, aku sudah membaca semuanya, isi buku-buku itu terlalu sederhana bagiku."     

Wen Chi tertawa terbahak-bahak, "Paman, apakah Paman tidak salah? Paman kan cuma lulusan SD? Buku-buku itu isinya pelajaran kuliah, soal-soalnya juga sangat sulit."     

Wen Qiao melirik Wen Chi yang tidak paham betapa pintarnya pamannya, "Paman boleh belajar dengan cara Paman sendiri, yang penting Paman bisa lulus ujian masuk universitas nanti."     

Su Ce menjawab, "Tidak masalah."     

Wen Chi mendatangi Su Ce dan berkata dengan sombong, "Paman, Paman jangan suka omong besar, nanti kalau ternyata Paman tidak lulus, Paman yang malu."     

Su Ce menjawab, "Tidak akan."     

Menu makan malam ini adalah hotpot kalajengking dan domba yang direbus dengan saus buatan khusus Ji Mingyuan, makanan itu terlihat sangat menggoda, dan ada minyak wijen, saus jamur, daging sapi potong dadu, bawang merah, saus pedas, minyak, ketumbar, seledri, lalu ditaburi biji wijen yang sudah matang. Masakannya menjadi sangat wangi."     

Fu Nanli selalu makan masakan western atau masakan oriental yang disajikan dengan tatanan yang indah. Fu Nanli belum pernah makan hotpot yang sederhana.     

Wen Qiao membantunya mencampur saus celup dengan sumpit umum dan bertanya kepadanya, "Kamu tidak suka pedas, kan?"     

"Tidak terlalu suka." Jawab Fu Nanli.     

"Kalau begitu aku tidak akan menaruh saus pedas untukmu. Aku beritahu padamu, daging sapi ini dipotong dadu, seledri, dan direbus dengan kuah kaldu, rasanya sangat enak."     

Wen Qiao memberikan mangkok ke Fu Nanli, "Cobalah."     

Tuan Muda Fu mengangkat alisnya sedikit dan berkata dengan suara pelan, "Aku tidak suka makan ini."     

Fu Nanli sangat pilih-pilih untuk urusan makanan, malam ini sepertinya dia tidak bisa makan sampai habis.     

Wen Qiao berkata, "Cobalah dulu, rasanya enak.".     

Fu Nanli dengan enggan mengambil mangkok.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.