Dia Hanya Mengingatku

Tunggu Sampai Cintanya Mendalam, Sampai Tidak Mau Berpisah Darinya



Tunggu Sampai Cintanya Mendalam, Sampai Tidak Mau Berpisah Darinya

Ketika Wen Qiao pergi, senyuman Su Ce menghilang.     

Dia telah belajar kedokteran selama lebih dari sepuluh tahun, tetapi ada beberapa penyakit pada manusia yang ada di luar kuasa manusia, misalnya, keponakannya, Ah Qiao yang dulu tiba-tiba saja jatuh sakit. Golongan darahnya memang sangat istimewa, dan satu-satunya yang bisa menolongnya adalah Fu Nanli. Keponakannya hanya bisa hidup jika dia berada dekat Fu Nanli.     

Su Ce telah menghipnotis Wen Qiao di telinganya 'Tetaplah bersama Fu Nanli, jika tidak, kamu akan mati'.     

Fu Nanli adalah Tuan Muda dari keluarga Fu yang memiliki status terhormat. Jika meminta Fu Nanli mendonorkan darahnya kepada Wen Qiao, jelas itu hal yang tidak mungkin.     

Satu-satunya cara adalah membuat Fu Nanli jatuh cinta kepada Ah Qiao, dan kemudian rela memberikan darahnya kepada Ah Qiao.     

Tapi sekarang, perasaan Ah Qiao terhadap Fu Nanli sepertinya sudah melebihi ekspektasinya. Akankah Ah Qiao bersedia menerima donor darah dari Fu Nanli?     

Tunggu sebentar lagi, tunggu sebentar lagi, tunggu sampai perasaan Fu Nanli terhadap Ah Qiao semakin mendalam, sampai dia tidak mau berpisah sedikit pun dari Ah Qiao     

Wen Qiao membeli sejumlah besar saham di perusahaan farmasi Fenlin. Pada saat itu, perusahaan mengalami krisis dan manajemen yang buruk sehingga saham menjadi turun tajam. Ketika Wen Qiao membelinya, dia membelinya dengan harga di bawah pasar. Harganya hanya sepuluh juta yuan untuk Memiliki 36% saham perusahaan farmasi Fenlin, sekaligus menjadi pemegang saham pertama perusahaan farmasi Fenlin.     

Wen Qiao tidak menggunakan nama aslinya untuk membeli perusahaan itu. Pemegang saham tahu bahwa ada seseorang yang menghabiskan banyak uang untuk menyelamatkan pasar.     

Semua orang berkata, Aku tidak tahu siapa orang kaya yang tidak paham betul tentang saham. Dia bodoh sekali.     

Wen Qiao, yang bodoh dan kaya, berencana pergi ke perusahaan farmasi Fenlin untuk melihat-lihat, setelah dia menginvestasikan uang sepuluh juta ke perusahaan itu, perusahaan itu tidak jadi gulung tikar.     

Hari ini adalah hari pemilihan manajer baru. Wen Qiao ikut memberikan suara.     

Di saat perusahaan farmasi Fenlin terpuruk, Direktur lama Wu Junliang sedang tidak dalam kondisi kesehatan yang baik, yang akhirnya diambil alih oleh Wu Zhe.     

Wu Zhe juga seorang tuan muda yang kekanak-kanakan. Di saat perusahaan terpuruk gara-gara ulah karyawan senior, dia justru hanya membantu untuk menghitung uang.     

Ketika Wen Qiao pergi ke perusahaan farmasi Fenlin, dia melihat seorang anak laki-laki yang diusir oleh petugas keamanan, "Sudah aku katakan, kami tidak menerima mahasiswa yang baru lulus. Kamu tidak memiliki pengalaman kerja, mengapa kamu selalu datang ke sini untuk mempersulit keadaan."     

Bocah itu membetulkan posisi kacamatanya, "Eksperimen yang aku lakukan ketika masih kuliah diterbitkan dalam jurnal medis nasional. Coba lihat, aku memiliki banyak penelitian tentang hematologi dan penyakit seperti influenza."     

Paman petugas keamanan berkata dengan tidak sabar, "Hei, anak muda, jangan mempersulit kami, Direktur Wu mengatakan tidak menerima kehadiranmu dan setiap saat perusahaan ini bisa saja mengalami kebangkrutan. Lebih baik kamu cari perusahaan lain, ya?"     

CV anak laki-laki itu dilempar ke tanah. Anak laki-laki itu mengambil CV dan berbisik, "Aku baru saja lulus, ke mana aku harus melamar kerja, sedangkan aku belum punya pengalaman kerja."     

Wen Qiao mengambil CV anak laki-laki itu. Dia adalah lulusan universitas kedokteran yang kurang terkenal dan dia lulusan S1. Sedangkan, para peneliti pabrik farmasi biasanya menerima mahasiswa S2 dari Universitas terkenal, oleh karena itu dia hanya dipandang sebelah mata.     

Anak laki-laki itu mengumpulkan semua CV yang berserakan di lantai. Saat melihat halaman terakhir ada di tangan Wen Qiao, dia mengibaskan tangannya, "Ambil saja."     

Wen Qiao tersenyum, "Kamu tadi bilang telah banyak melakukan penelitian tentang influenza?"     

"Kamu siapa?" Tanya He Yang ragu sambil menarik tali tasnya.     

Wen Qiao tersenyum lagi, "Bolehkah aku membaca skripsimu yang membahas tentang pengobatan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.