Dia Hanya Mengingatku

Aku Adalah Pemegang Saham



Aku Adalah Pemegang Saham

0Meskipun ini adalah pertama kalinya Wen Qiao datang ke perusahaan, tetapi direktur muda ini pasti pernah mendengar namanya.     

Tapi Wen Qiao justru melihat Tuan Muda Wu yang tersenyum mengejek, "Wen Qiao? Siapa itu? Apakah seharusnya aku pernah mendengar nama ini?     

Wen Qiao berkata, "Aku adalah pemegang saham perusahaan ini."     

Wu Zhe tercengang, "Apa?"     

"Aku pemegang saham yang memberikan modal sepuluh juta ke perusahaanmu, dan pemilik saham 36%, yang berhasil menyelamatkan perusahaan ini dari ancaman kebangkrutan, akulah orangnya."     

Tongkat di tangan petugas keamanan itu jatuh ke tanah.     

Wen Qiao berpikir, sekarang mereka pasti akan mulai tidak meremehkannya lagi.     

Tetapi Wen Qiao melihat dia tertawa termasuk kedua petugas keamanan juga ikut menertawakannya. Wen Qiao menjadi bingung, apa sebenarnya yang lucu?     

Wu Zhe tertawa sebentar, lalu menunjuk Wen Qiao, "Kamu? Pemegang saham utama? Adik, berapa umurmu? Apakah kamu sudah cukup umur?"     

Wen Qiao berpikir, Apakah aku terlihat terlalu muda?     

Tidak, Lu Youyou selalu mengatakan bahwa dia cantik, tinggi, dan tidak terlihat begitu muda.     

"Jadi kamu masih tidak tahu? Ayahmu tidak memberitahu?"     

Kelihatannya ayahnya enggan memberikan informasi penting kepada anaknya karena malu dengan ulah anaknya.     

Wu Zhe tersenyum dan berkata, "Adik, jangan berkhayal. Apakah kamu masih SMA? Apakah kamu menulis esai setiap hari dan membayangkan bahwa kamu memiliki kekasih seorang artis terkenal dan menilai diri kamu terlalu tinggi?"     

Tiba-tiba terdengar lagi suara mobil dari belakang, petugas keamanan bergegas ke sana, "Direktur datang."     

Wu Zhe buru-buru berdiri tegak.     

Sebuah mobil Mercedes-Benz hitam melaju masuk dan berhenti di samping Wu Zhe. Wu Junliang keluar dari mobil dan melirik Wu Zhe dengan wajah marah, "Kamu merekrut artis perempuan ke perusahaan lagi, bisakah kamu hanya fokus ke perusahaan saja? Bekerjalah yang benar, jika sampai perusahaan kita terancam bangkrut lagi, belum tentu keberuntungan berpihak kepada kita lagi. Apakah kamu mengerti?"     

Artis perempuan? Apakah ada artis perempuan bekerja di sini? Pikir Wen Qiao.     

Wu Junliang menggertakkan gigi sambil memandang Wen Qiao, "Putra saya tidak punya banyak uang, jangan mengharapkan keuntungan apa pun dari merayunya. Beritahu teman-teman artismu yang lain, jangan mengharapkan apapun darinya."     

Wu Zhe berkata, "Ayah...Ayah, dia bukan artis, bukan aku yang mengundangnya."     

Wen Qiao berkata, "Namaku Wen Qiao."     

Wu Junliang tertegun beberapa saat, lalu wajahnya berubah drastis, dengan sedikit tidak percaya, "Kamu… kamu Wen Qiao?"     

Wen Qiao mengeluarkan KTP-nya dari tas, "Benar, aku adalah Wen Qiao."     

Sikap Wu Junliang langsung berubah drastis, "Aduh…kenapa kamu tidak bilang dari awal?"     

Wu Zhe bingung, "Ayah, siapa dia? Siapa Wen Qiao?"     

Wu Junliang memukul kepala anaknya, "Apakah tadi kamu bersikap kasar kepada Xiao Wen?"     

"Dia masuk ke perusahaan kita tanpa izin, dia juga membawa masuk paksa anak laki-laki yang sudah aku tolak untuk bekerja di sini."     

Ayahnya memukul kepala Wu Zhe lagi, "Dia adalah pemegang saham utama dan terbesar di perusahaan kita."     

Wu Zhe tercengang, dan Wen Qiao mengangkat alisnya, "Tadi sudah aku bilang, kan? Aku adalah pemegang saham perusahaan ini."     

Wu Zhe menggertakkan giginya dan hanya bisa terheran, gadis semuda dia sudah menjadi pemegang saham perusahaannya?     

Wu Zhe tidak terima.     

Wu Junyuan berkata dengan antusias, "Xiao Wen, ayo kita bicara di ruanganku."     

He Yang tertegun sepanjang waktu, ternyata apa yang diucapkan gadis itu benar. Entahlah apakah ini sebuah keberuntungan atau kesialan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.