Dia Hanya Mengingatku

Jangan Menjadi Buah Bibir



Jangan Menjadi Buah Bibir

0Zhou Tao bersumpah bahwa dia tidak tahu jika Lu Wenzhou juga berada di restoran ini.     

Lu Wenzhou juga telah berganti teman wanita lagi untuk mendampinginya. Dilihat dari ekspresi arogan dan pakaian yang wanita itu kenakan, lagi-lagi dia adalah seorang wanita kaya di Haicheng.     

Tuan Muda Kedua Lu sangat terkenal, siapa yang tidak mau mendampinginya?     

Setiap kali menghadiri sebuah acara, dia selalu datang dengan wanita yang berbeda. Banyak orang bilang Lu Wenzhou pria yang beruntung menjadi pria populer.     

Tidak ada yang tahu bahwa dia masih memiliki istri yang tidak pernah dia perkenalkan ke dunia luar.     

Zhou Tao tidak jadi mendorong tangan Direktur Cheng yang ada di bahunya. Direktur Cheng menjadi sangat gembira dan berkata dengan suara pelan, "Ada hotel di seberang, ayo kita lanjutkan obrolan kita di hotel?"     

Zhou Tao sepertinya tidak mendengar apa yang dikatakan Direktur Cheng, pandangannya hanya terfokus pada Lu Wenzhou yang bergegas berjalan ke arahnya lalu menyingkirkan tangan Direktur Cheng dari bahu istrinya.     

Pada saat itu, jantung Zhou Tao berdebar sangat keras.     

Apakah Lu Wenzhou membantunya?     

Ataukah dia cemburu saat ada pria lain yang mendekatinya?     

Direktur Cheng itu berteriak, "Siapa kamu? Berani sekali di depanku…"     

Terdengar suara 'krek' tangan Direktur Cheng yang dipelintir, Direktur Cheng langsung berteriak kesakitan. Lu Wenzhou menggenggam pergelangan tangan Zhou Tao, dan membawanya keluar dari restoran.     

Di tengah keheningan, hanya terdengar suara debaran jantung Zhou Tao.     

Lu Wenzhou telah menyelamatkannya.     

Zhou Tao ditarik keluar dari restoran, tubuhnya langsung kedinginan saat merasakan terpaan angin malam, dia tadi tidak sempat memakai mantel.     

Rasa sakit di pergelangan tangannya terasa dengan jelas, pria ini memegangnya erat-erat, dan dia kesakitan.     

Pria ini akhirnya melepaskan tangannya, dan menatapnya dengan ekspresi menyeramkan, "Zhou Tao, apakah kamu suka sekali berbuat hal sama berulang kali?"     

Zhou Tao mengusap pergelangan tangan kirinya, "Apa maksudmu?"     

"Kamu sengaja dekat dengan pria lain di depanku untuk menarik perhatianku?"     

Hati yang penuh harap Zhou Tao tenggelam ke dasar laut yang dingin dan gelap sekali lagi, dan senyuman di sudut mulutnya seakan sedang mencela dirinya sendiri, kenapa dia selalu menaruh begitu banyak harapan pada Lu Wenzhou?     

"Kamu salah paham."     

"Ketika kamu di luar, jangan lupa kamu adalah Nyonya Lu. Aku harap kamu jangan merusak nama baik keluarga Lu dan menjadi buah bibir orang."     

Zhou Tao menundukkan kepalanya dan tersenyum, "Ternyata Tuan Lu masih ingat aku adalah Nyonya Lu. Direktur sendiri selalu membawa wanita pendamping yang berbeda setiap menghadiri acara yang berbeda. Aku mengira kamu sudah lupa bahwa kamu punya istri."     

Ekspresi Lu Wenzhou tidak berubah, bahkan tersenyum sinis, "Aku menasehatimu untuk jangan terlalu berharap padaku. Apa pun yang kamu lakukan tidak akan mampu menggerakkan hatiku. Aku peduli padamu hanya demi menjaga nama baik keluarga Lu."     

Zhou Tao mengepalkan tinjunya, "Jadi hanya Tuan Lu yang boleh marah, sedangkan aku tidak boleh? Tuan Lu boleh berdampingan dengan wanita yang berbeda, sedangkan aku dilarang makan bersama dengan pria lain. Apakah ini aturan standar Tuan Lu?"     

Lu Wenzhou meraih dagunya dan berkata, "Jika kamu tidak suka, maka kamu bisa menggugat cerai. Dari awal aku tidak pernah memaksamu untuk tetap tinggal di sisiku."     

Setelah itu Lu Wenzhou menyingkirkan tangannya dari wajah Zhou Tao dengan jijik, lalu masuk ke restoran.     

Zhou Tao terbatuk di tengah dinginnya angin malam yang keras. Pria itu masih menolak dirinya dan memunggunginya dengan dingin. Teman wanitanya tersenyum dan meraih lengannya, lalu masuk bersama ke sebuah ruangan.     

Zhou Tao mengulurkan tangannya untuk menyeka rongga matanya, angin malam yang dingin membuatnya sakit kepala.      

Kakak Man baru berani menghampiri Zhou Tao setelah Lu Wenzhou masuk ke restoran. Dia dengan cepat mengambil mantel dari tangannya dan mengenakan di tubuh Zhou Tao, "Jangan sampai kedinginan. Aku benar-benar tidak tahu kalau Direktur Cheng berani menyentuhmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.