Dia Hanya Mengingatku

Bersedia Bercerai



Bersedia Bercerai

Lu Wenzhou tidak akan pernah mau menolongnya.     
0

Setengah dari pohon Natal jatuh di tubuh Jun Ling, sedangkan bahu Zhou Tao membentur lantai semen, mereka berdua merintih kesakitan.     

Beberapa anggota staf buru-buru menyingkirkan pohon Natal yang sedang menindih Zhou Tao dan Jun Ling.     

Zhong Lina terkejut dan berpegangan pada lengan Lu Wenzhou, "Kakak Wenzhou, terima kasih telah menyelamatkanku. Aku benar-benar takut setengah mati."     

Tatapan Lu Wenzhou tertuju pada Zhou Tao.     

Jun Ling membantu Zhou Tao berdiri, "Apakah kamu baik-baik saja?"     

Zhou Tao memegangi bahunya yang terbentur, "Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu? Apakah kamu terluka?"     

Jun Ling tersenyum, "Aku baik-baik saja, pohon Natal ini tidak terlalu berat, ini hanya luka kecil."     

Direktur juga merasa bertanggung jawab, "Saya akan mengantar kalian untuk memeriksa keadaan kalian ke rumah sakit, ya?"     

Zhou Tao berkata, "Sutradara, saya baik-baik saja, jangan tunda syuting."     

Baru kemudian direktur melihat ada bekas darah mengalir dari bahu kanannya, "Tidak, lebih baik saya antar ke rumah sakit. Syuting ditunda sementara waktu, itu bukanlah masalah."     

Asisten Zhou Tao dengan cepat membawa jaket hitam untuk membungkus badannya, "Ayo pergi ke rumah sakit."     

Sekelompok orang melewati Lu Wenzhou dengan terburu-buru.     

Zhou Tao tidak menatap Lu Wenzhou lagi.     

Tidak ada gunanya dia terus menatapnya.     

Zhou Tao tersenyum, menertawakan dirinya sendiri yang bodoh, menertawakan dirinya yang tidak mau melepas suaminya, menertawakan dirinya yang sebenarnya mengetahui ujung dari cintanya yang tidak akan pernah terbalas tapi dia masih tetap mau menderita seperti ini.     

Setelah Zhou Tao pergi, Zhong Lina merangkul lengan Lu Wenzhou, "Kak Wenzhou, ayo pergi."     

Lu Wenzhou menjawab, "Baiklah, ayo pergi."     

Zhou Tao dan Jun Ling pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan seluruh tubuh. Untungnya, mereka berdua hanya mengalami luka luar, bukan luka yang parah.      

Sang sutradara menghela nafas lega, dia takut kecelakaan ini tidak hanya menunda syuting, tetapi juga akan berdampak pada reputasinya yang akan menjadi buruk.     

Sutradara berkata kepada Zhou Tao, "Malam ini kalian berdua istirahat saja. Besok barulah kita akan lanjutkan syuting yang tertunda."     

Zhou Tao berterima kasih kepada sutradara, kemudian dia pulang diantar oleh sopir.     

Di rumah kecilnya, saat baru saja dia duduk di sofa, dia mendengar suara seorang anak dari luar berteriak, "Salju turun."     

Di hari pertama salju turun, dia menyadari bahwa cintanya akan selalu bertepuk sebelah tangan, dan selalu ada rasa kekecewaan terhadap pria yang sejak dulu dia cintai.     

Dia mengeluarkan ponselnya, memandangi background layar chat-nya yang adalah Lu Wenzhou saat bermain anggar dengan adiknya. Pose dalam foto itu saat dia melepas topinya, pria itu terlihat tampan dan mempesona.     

Zhou Tao membasahi bibirnya yang kering, dia mengumpulkan segenap tenaganya, mengetik kata demi kata.     

Aku setuju kita bercerai.     

Lampu di pusat perbelanjaan terang, pantulan cahaya dari perhiasan di toko perhiasan menambah gemerlap.     

Lu Wenzhou membaca pesan di layar ponselnya dengan ekspresi datar.     

Zhong Lina datang untuk merangkul lengannya, Lu Wenzhou memasukkan tangannya ke saku celananya, menghindari tangannya dirangkul, "Pemotongan pita sudah selesai, aku pergi dulu."     

"Kak Wenzhou, sebentar lagi akan ada perjamuan pemotongan pita di restoran seberang."     

"Aku ada urusan penting lainnya, kamu pergilah sendiri."     

Tanpa menunggu tanggapan Zhong Lina, Lu Wenzhou berbalik dan segera pergi, Zhong Lina menghentakkan kakinya, Padahal banyak direktur perusahaan bermerek dan aktris yang ingin berkenalan dengan Kak Wenzhou, dia membuatku malu.     

Di luar sudah turun salju, satu per satu kepingan salju turun memenuhi jalan. Masih ada staf yang mendirikan pohon Natal yang tadi roboh dan menggantung lampu-lampu. Ucapan 'Selamat Tahun Baru' bermunculan di papan iklan yang berada di depan pusat perbelanjaan.     

Lu Wenzhou naik mobil dengan ekspresi dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.