Dia Hanya Mengingatku

Apakah Kamu Peduli Padanya?



Apakah Kamu Peduli Padanya?

0Zhou Tao menikah dengan Lu Wenzhou ketika dia masih berstatus mahasiswa tahun ketiga. Butuh usaha yang cukup panjang baru akhirnya dia berhasil menikah dengan Lu Wenzhou.     

Kalau dipikir-pikir dirinya lebih tidak berperasaan dibandingkan dengan Lu Wenzhou dengan meminta bantuan sang kakek untuk memaksa pria itu menikahinya.     

Selama satu setengah tahun, meskipun dirinya adalah perempuan yang rendah hati dan penurut, tetap saja hal itu tidak bisa membuat sang suami mencintainya.     

Seiring waktu, dia berubah menjadi perempuan berduri, setiap kali berbicara dengan suaminya, pasti percakapan mereka berujung dengan pertengkaran.     

Dari artikel di internet yang dia baca yang mengatakan bahwa semua pria kaya memang suka beradu mulut dengan pasangannya.     

Dia tidak bisa menahan tawa, Zhou Tao, kamu perempuan bodoh, lihat apa yang telah kamu lakukan selama enam bulan terakhir.     

Pria itu tidak mencintaimu. Tidak peduli apa pun yang kamu lakukan, dia tidak akan pernah mencintaimu.     

Betapa ironisnya dirinya saat mengetahui fakta bahwa butuh waktu panjang sampai akhirnya dia bisa mendapatkan surat nikah, sedangkan hanya butuh waktu sepuluh menit untuk mendapatkan surat cerai.     

Petugas administrasi sipil tidak berani mengajukan upaya mediasi karena melihat ekspresi menakutkan dari Lu Wenzhou. Petugas melanjutkan memberi stempel pada surat cerai, dan mereka berdua telah dinyatakan resmi bercerai.     

Lu Wenzhou mengambil surat cerai itu dengan cuek. Dia berdiri dan meninggalkan lobi kantor sipil tanpa mengucapkan kata selamat tinggal.     

Zhou Tao memegang surat cerai dan dengan lembut mengusap-usap sampul merahnya.     

Dulu kakeknya mengantar Lu Wenzhou mengurus surat nikah di catatan sipil, kini dirinya yang mengantar suaminya untuk mengurus surat cerai.     

Dia tidak pernah berubah.     

Dia berjalan keluar dari kantor catatan sipil. Di luar masih turun salju, dia mengencangkan syal di lehernya dan berjalan di tengah salju yang tebal.     

Di dalam mobil Rolls-Royce hitam, pengawal Lu Wenzhou bernama Wang Hui berkata dengan hati-hati, "Tuan Muda, Nyonya kelihatannya tidak ada kendaraan."     

Wang Hui tiba-tiba menyadari ada yang salah dengan perkataannya.     

Dia bukan lagi Nyonya Lu.     

"Nona Zhou… kelihatannya Nona Zhou tidak ada kendaraan. Tidak mudah memanggil taksi di hari bersalju seperti ini."     

"Kamu peduli padanya?" Tanya pria di kursi belakang tanpa berekspresi dan suaranya berat. Wang Hui terkejut dan berkata dengan cepat, "Pak Chen, ayo kita pergi."     

Sopir Lu Wenzhou bernama Pak Chen segera menyalakan mesin mobil. Mobil perlahan menjauh dari kantor catatan sipil, Zhou Tao sudah berjalan ke sisi jalan.     

Dari kaca spion, Lu Wenzhou memperhatikan Zhou Tao berjalan di tengah cuaca dingin dan bersalju mengulurkan tangan untuk menghentikan taksi. Beberapa taksi lewat di depannya, tetapi taksi-taksi itu tidak berhenti karena di dalam mobil sudah membawa penumpang.     

Zhou Tao menggosok tangannya dengan ringan, menghembuskan nafas sedikit di telapak tangannya, lalu mengeluarkan ponselnya dan berencana untuk memesan taksi online, tetapi sayangnya pesanan online juga sibuk, sudah hampir satu menit lebih panggilan teleponnya tidak diangkat.      

Zhou Tao menggerutu, dirinya telah salah memilih waktu untuk mengurus perceraian dengan suaminya.     

Tidak jauh dari Zhou Tao, di dekat lampu merah ada mobil Rolls-Royce hitam berhenti di jalan raya menunggu lampu merah selama lebih dari 90 detik. Lu Wenzhou sedikit tidak sabar menunggu lampu merah.     

Di saat Lu Wenzhou hampir habis kesabaran, dia melirik kaca spion beberapa kali, kali ini dia melihat ada sebuah mobil Mercedes-Benz Z4 kapasitas dua orang berhenti di depan Zhou Tao.     

Zhou Tao membuka pintu mobil itu dan kemudian masuk kedalamnya.     

Wang Hui sedikit khawatir. "Tuan Muda, mungkinkah pemilik mobil itu orang jahat? Nyonya... bukan… Nona Zhou masuk ke mobil itu dengan terburu-buru."     

Mobil itu melaju kencang dan berhenti di samping mobil Lu Wenzhou.     

Lu Wenzhou menoleh dan melihat yang mengemudikan mobil itu adalah pria pembohong bernama Jun Ling yang jatuh bersama Zhou Tao kemarin malam.     

Wang Hui khawatir, "Tuan Muda, dia bukan pria baik-baik. Entah ada motif apa dia mendekati Nona Zhou. Jangan-jangan dia tahu bahwa Nona Zhou adalah istri Anda… eh salah…maksud saya, mantan istri Anda."     

Wajah Lu Wenzhou sedikit suram, "Katakan saja kalau kamu sudah bosan bekerja denganku, aku bisa cari orang lain untuk menggantikanmu."     

Wang Hui langsung terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.