Dia Hanya Mengingatku

Ingin Berdamai



Ingin Berdamai

0Gu Xiao yakin kakaknya tidak mungkin melakukannya.     

Dia percaya pada Fu Nanli.     

Dia ingin melepaskan dendam dan kecurigaan terhadap Fu Nanli. Dia ingin berdamai dengan Fu Nanli dan juga dengan semua orang di dunia ini.     

Tidak mungkin jika kakaknya akan mengungkapkan identitasnya ke publik, hal itu bisa memancing permusuhan di antara mereka lagi.     

Satu per satu pesan singkat masuk di ponselnya, semuanya berisi kata-kata hujatan terhadap dirinya.     

Sejak kecil dia sudah terbiasa mendapat hujatan dari teman-temannya saat di sekolah.     

Tapi setelah kembali ke Tiongkok, sudah tidak ada lagi yang menindas dirinya. Teman-teman kampus dan para sahabatnya memperlakukan dia dengan baik.     

Setelah sekian lama dia tidak menerima hujatan lagi, dia merasa sangat kaget.     

Gu Xiao menghubungi ibunya. Selama menunggu ibunya mengangkat telepon, dia merasakan tertekan.     

"Halo..." Akhirnya sang ibu mengangkat teleponnya.     

Suara Gu Xiao terdengar sedikit serak, "Apakah ibu yang sudah mengekspos identitasku ke publik? Bukan keluarga Fu, kan?"     

Gu Yunzhu berteriak, "Gu Xiao, apa maksudmu? Kenapa kamu bisa menuduh ibu yang sudah melakukannya? Keluarga Fu yang mengekspos identitasmu, dia adalah Fu Nanli. Aku sudah memberitahumu bahwa dia ingin menyingkirkanmu. Kamu harus ingat, kakakmu itu punya niat jahat padamu, jadi kamu tidak boleh menyerah untuk bersaing dengannya."     

Gu Xiao menggelengkan kepalanya, matanya memerah, "Aku tidak percaya, aku tidak percaya, dia... dia bukan orang seperti itu."     

Kakak laki-lakinya, Fu Nanli bukan orang seperti itu.     

Gu Xiao merasa dirinya pandai menilai orang. Dia bisa merasakan apakah ada orang yang berniat merendahkan dirinya ataukah orang itu menghormatinya.     

Ketika Fu Nanli datang menemuinya, dia tidak melihat Fu Nanli datang dengan maksud merendahkan atau menghina dirinya, semua itu terlihat dalam tatapan pria itu.     

Fu Nanli menatapnya normal, membuatnya untuk sementara mengesampingkan prasangka buruk dan membuat dirinya mau mengejar mimpinya lagi berdiri untuk di panggung bersama Wen Chi dan teman klub lainnya.     

Tidak mungkin Fu Nanli adalah orang yang bermuka dua.     

Dia tidak percaya.     

Gu Yunzhu menggertakkan giginya, "Kenapa kamu bodoh? Memangnya kamu mengenal dengan dalam seorang Fu Nanli? Dia memiliki kepribadian yang rumit. Dia bahkan menjebloskan sepupunya, Fu Jiang ke dalam penjara. Dia juga menyingkirkan sepupunya lain yang bernama Fu Cheng ke Afrika. Sedangkan kamu, yang merupakan adik kandungnya, kamu bisa menjadi sasaran empuknya untuk sekedar menyingkirkanmu. Suatu hari ketika Keluarga Fu mengakuimu, kamu tidak boleh lengah, jika kamu tidak mau disingkirkan oleh Fu Nanli."     

Gu Xiao sedikit gemetar, "Cukup, jangan teruskan lagi!"     

Gu Xiao masih tidak percaya.     

Sudah susah payah Gu Xiao berusaha melupakan kebenciannya dan setengah mati dia meyakinkan dirinya bahwa Fu Nanli adalah orang yang bisa dipercaya. Di saat dia ingin berdamai dengan kakaknya, muncul lagi masalah yang membuatnya goyah lagi. Dia tidak mau kembali ke kehidupan neraka yang tidak mempunyai kehangatan cinta dan harapan.     

Dia takut kembali ke kehidupan lamanya.     

Dia tidak ingin kembali ke kehidupan lamanya.     

Tapi sepertinya dia tidak punya pilihan.     

Kepercayaan Gu Xiao terhadap Fu Nanli hancur saat dia menerima panggilan telepon dari reporter yang mengekspos identitas aslinya ke publik.     

"Saya tahu Anda menerima banyak hujatan, tetapi jangan salahkan saya. Keluarga Fu sangat berkuasa, saya terpaksa mengikuti perintah mereka, terutama Tuan Muda Fu, dia sangat kuat, jika saya tidak mengikuti perintahnya, dia pasti menyingkirkan saya dari Tiongkok, jadi jangan salahkan saya. Jika Keluarga Fu sampai akhir nanti tidak mau mengakui Anda, Anda bisa pindah ke negara M dulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.