Dia Hanya Mengingatku

Putus Asa



Putus Asa

0Kenyataan membuat Gu Xiao terpukul. Hatinya penuh dengan kekecewaan yang berujung pada keputusasaan.     

Bagaimana mungkin Nenek Gu Xiao kuat menahan cucunya. Gu Xiao menyingkirkan tangan neneknya dan berlari keluar dari rumahnya dan menghilang dalam kegelapan malam.     

Nenek Gu Xuao merasa panik, Jika tebakannya benar, anak itu sepertinya memiliki… pistol.     

Buat apa anak itu membawa pistol?     

Dia masih muda, masih seorang mahasiswa, kenapa dia bisa memiliki dan menyimpan senjata api semacam itu?     

Nenek Gu Xiao merasa sangat cemas sehingga dia bahkan tidak punya waktu untuk mengunci pintu, karena dia bergegas ke klub AF.     

Di tengah terpaan angin yang dingin, Nenek Gu Xiao sampai di depan pintu klub AF. Dia melihat Kakak Dong, dia segera meraih tangan Kakak Dong seolah-olah dia melihat seorang penyelamat, "Apakah Xiao Wen ada di dalam?"     

"Dia tidak ada di sini, Anda..."     

"Saya neneknya Gu Xiao, saya mencarinya karena ada urusan mendesak."     

Kakak Dong segera mengeluarkan ponselnya, "Bagaimana kalau saya menghubunginya?"     

Nenek Gu Xiao cemas dan panik sehingga air matanya mengalir, dia menyeka air matanya dengan punggung tangannya, lalu berkata sambil menangis, "Maaf sudah merepotkan Anda."     

Saat Kakak Dong menghubungi Wen Qiao, Wen Qiao sedang bergegas ke Xiao Tang Shan.     

Fu Nanli merasa suntuk di rumah keluarga Fu, jadi dia ingin pergi ke Xiao Tang Shan untuk memikirkan jalan tengah dari masalah yang sedang dia hadapi agar tidak ada pihak manapun yang tersakiti.     

Di saat muncul masalah seperti ini, tentu saja Wen Qiao merasa khawatir, dia bergegas menuju ke Xiao Tang Shan untuk melihat kondisi Fu Nanli.     

Wen Qiao mengemudikan mobil, lalu ponselnya berbunyi.     

Wen Qiao memasang headset bluetooth, "Kakak Dong, ada apa?"     

"Nenek Gu Xiao ingin berbicara denganmu."     

Wen Qiao tampak serius, "Nenek Gu Xiao?"     

Kemudian terdengar suara cemas nenek Gu Xiao, "Xiao Wen, Gu Xiao tampaknya terpukul dengan hujatan dan pemberitaan yang mengabarkan bahwa Keluarga Fu telah mengekspos identitasnya yang sebenarnya, padahal kemarin dia bilang padaku akan kembali ke klub AF dan ingin berdamai dengan kakaknya. Tetapi gara-gara kejadian hari ini, dia kelihatannya sekarang menuju ke Keluarga Fu untuk balas dendam…"     

Wen Qiao terkejut mendengarnya.     

"Ah Xiao, dia… dia entah dari mana bisa memiliki pistol, aku tidak tahu apakah itu pistol mainan atau bukan, tapi..." Imbuh Nenek Gu.     

Wen Qiao segera menginjak gas dan berangkat menuju Xiao Tang Shan.     

Dia hanya berharap Gu Xiao bisa menenangkan diri dan tidak melakukan sesuatu yang gegabah.     

Kakak Dong sedikit khawatir, jadi dia menghubungi polisi.     

Setelah Fu Nanli mengetahui keberadaan adiknya, Fu Nanli tidak pernah membalas dendam kepada Gu Xiao. Kejadian ini juga bukan Fu Nanli yang melakukannya. Kakaknya telah bermurah hati padanya, jangan sampai Gu Xiao melakukan hal yang bisa mencelakai kakaknya.     

Sebuah taksi berhenti di depan Xiao Tang Shan, Gu Xiao keluar dari mobil, dan hendak masuk ke dalam dengan raut wajah tanpa ekspresi, tetapi dia dihentikan oleh petugas keamanan, "Apakah Anda memiliki kartu akses masuk?"     

"Aku ingin bertemu dengan Fu Nanli."     

Petugas keamanan berkata, "Maaf, Anda dilarang masuk jika tidak punya kartu akses atau belum membuat janji sebelumnya."     

"Katakan padanya, aku adalah Gu Xiao."     

Petugas keamanan itu langsung mengenalinya saat mendengar nama Gu Xiao. Namanya sedang ramai dibicarakan di media sosial.     

Semua orang mengatakan bahwa dia punya keinginan merebut harta keluarga besar Fu, ternyata anak yang berdiri di hadapannya saat ini adalah anak itu. Dia terlihat sangat muda dan tidak terlihat seperti anak jahat. Dari pandangan matanya terlihat marah, seolah-olah dia berada di ambang kehancuran.     

Petugas keamanan bergegas untuk melapor. Kemudian petugas keamanan mengantar Gu Xiao masuk.      

Fu Nanli sedang duduk di sofa di samping bar, sedang menekan pelipisnya. Terdengar suara ketukan di pintu lalu pintu segera dibuka, Fu Nanli menengadahkan kepala dan melihat sosok Gu Xiao muncul di hadapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.