Dia Hanya Mengingatku

Alat Penghasil Uang



Alat Penghasil Uang

0"Nenek, Nenek berada di sini juga tidak bisa membantunya. Nenek harus menjaga kesehatan Nenek. Gu Xiao sangat menyayangi Nenek. Aku akan menyuruh orang untuk mengantar Nenek. Besok pagi Nenek boleh datang lagi menjenguknya, ya?"     

Fu Nanli menatap kekasihnya yang berbicara dengan suara lembut. Wen Qiao sangat lembut dan baik kepada nenek Gu Xiao, seolah-olah dia sedang membujuk seorang anak. Dia sangat sabar, hatinya sejuk melihat pemandangan ini.     

Akhirnya, nenek Gu Xiao diantar pulang oleh Wen Qiao.     

Wen Qiao dan Fu Nanli menginap di rumah sakit untuk menjaga Gu Xiao dan tentu saja mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak.     

Keesokan paginya di jalan Jingnan, sinar matahari di musim dingin menyinari dinding halaman dan burung pipit bertengger di dahan berkicau tanpa henti.     

Nenek Gu Xiao bangun pagi-pagi untuk membuat bubur. Pasien di rumah sakit hanya boleh makan makanan hambar. Dia berencana untuk memasak bubur, menggoreng beberapa sayuran hijau dan jamur, memasukkannya ke dalam termos makanan untuk dia bawa saat menjenguk Gu Xiao nanti.     

'Tuk, tuk, tuk', terdengar suara langkah sepatu hak tinggi di luar.     

Gu Yunzhu datang membawa tas bermerek, dan suaranya sedikit jengkel, "Di mana Gu Xiao? Di mana Gu Xiao?"     

Nenek Gu meletakkan spatula di tangannya.     

Gu Yunzhu membanting pintu dapur, suara lantang dan tatapannya tajam, "Di mana Gu Xiao?"     

Nenek Gu bertanya dengan marah, "Buat apa kamu mencarinya lagi?"     

"Apakah dia bodoh dengan mendatangi Fu Nanli? Dia selalu menghancurkan rencanaku. Kenapa dia terburu-buru menemui Keluarga Fu? Seharusnya kita menunggu Keluarga Fu datang untuk negosiasi. Sekarang dia ada di mana?"     

'Plak' tamparan keras mendarat di wajah Gu Yunzhu.     

"Bu!" Gu Yunzhu berkata dengan suara serak, "Kamu menamparku?"     

Nenek Gu Xiao meluapkan emosinya, "Kaulah yang memberi pukulan kepadaku dan anakmu. Aku tanya sekarang, apakah kamu yang mengekspos identitas Ah Xiao?"     

Gu Yunzhu tidak juga bertobat, dan bahkan merasa bahwa dia tidak melakukan kesalahan, "Apa salah aku mengeksposnya? Dengan cara ini, keluarga Fu akan tersudutkan, dan kita dapat menegosiasikan persyaratan, apakah Ibu belum mengerti juga?"     

"Apakah di matamu, Ah Xiao hanya sebuah alat untuk menghasilkan uang? Apakah kamu tidak memikirkan akibat yang terjadi jika kamu mengekspos identitasnya? Banyak orang yang menghubunginya untuk memaki dan menghujatnya. Hujatan dari orang-orang itu membuat hatinya sakit. Anak itu hatinya halus, kamu justru menusuknya dari belakang. Apakah kamu baru puas kalau melihatnya mati? Kamu ibu kandungnya, tapi kamu kalah dengan kakak tirinya yang terlihat sangat memperhatikan Ah Xiao. Kamu tidak pantas menjadi ibunya."     

Gu Yunzhu berkata, "Kenapa Ibu bisa bilang aku mencelakakannya? Apakah Ibu masih tidak mengerti teori yang mengatakan 'Dengan uang, kita akan memiliki segalanya'? Saat Ayah masih kaya, semua orang menyanjung kita, tapi sebaliknya saat Ayah jatuh miskin, semua orang menginjak-injak kita. Apakah aku salah kalau ingin kembali kaya seperti dulu?"     

Nenek Gu Xiao berlinang air mata, "Tidak ada gunanya aku bicara denganmu. Gara-gara ulahmu, Ah Xiao sekarang masuk ke kamar perawatan intensif di rumah sakit. Kamu juga tidak mengakui kesalahanmu. Kelihatannya tidak ada harapan lagi untuk kamu bisa berubah."     

"Perawatan intensif apa maksud Ibu?"     

Nenek Gu Xiao menopang kompor dengan lemah, "Ah Xiao mengira Tuan Muda Fu-lah yang sudah mengekspos identitasnya, dia pergi menemui Tuan Muda Fu untuk membuat perhitungan. Pada akhirnya, dia yang terluka parah."     

Gu Yunzhu mendengar berita ini dengan tatapan berbinar-binar, "Ini bisa menjadi bukti Fu Nanli telah menyakitinya. Situasi ini menguntungkan keluarga kita."     

Nenek Gu Xiao tiba-tiba berteriak keras, "Apakah kamu gila? Putramu saat ini sedang tidak berdaya terbaring di kamar perawatan intensif. Kamu bukannya mencemaskan kondisinya bagaimana sekarang, justru yang kamu pikirkan adalah keuntungan dari musibah yang sedang menimpa putramu. Cepat keluar! Mulai saat ini, kamu bukan putriku lagi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.