Dia Hanya Mengingatku

Tentang Fu Xianyuan



Tentang Fu Xianyuan

0"Apa yang kamu temukan?"     

Fu Nanli menunduk, meneguk sampanye, dan berkata dengan serius, "Ayah awalnya muak dengan pernikahan yang dipaksa keluarga."     

Ye Minqiu tidak bersemangat, seolah-olah dia tidak lagi memiliki keinginan untuk mendengarkan.     

"Saat itu Kakek memaksa Ayah. Gu Yunzhu adalah asistennya di orkestra. Kadang-kadang mereka pergi ke kedai untuk minum anggur seusai konser. Ayah kadang-kadang menceritakan kegundahan hatinya. Aku sudah menanyakan ke pemain orkestra yang mengenal ayah, mereka mengatakan tidak ada hubungan spesial antara Ayah dengan Gu Yunzhu."     

Ye Minqiu menundukkan kepalanya dan tersenyum, senyumnya sedikit pahit.     

"Waktu Ayah dan Gu Yunzhu..." sulit untuk membicarakan kisah perselingkuhan ayahnya kepada ibunya.     

Tapi apa boleh buat, Fu Nanli masih harus mengatakannya.     

"Sebelum terjadi sesuatu antara mereka berdua, Ayah pernah bercerita kepada teman orkestranya bahwa Ayah jatuh cinta padamu."     

Ye Minqiu sedikit terkejut, dia menatap Fu Nanli seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.     

"Ya, pemain piano orkestra yang juga teman dekat Ayah, dia adalah orang tempat Ayah berkeluh kesah selain Gu Yunzhu. Pemain piano itu juga mengatakan bahwa dia didesak Gu Yunzhu yang terus meminta untuk menjadi istri simpanan Ayah."     

Ye Minqiu meneguk anggur, "Meskipun wanita itu yang memohon duluan, tetapi ayahmu juga setuju, kan?"     

Fu Nanli berkata tanpa mempedulikan ucapan ibunya, "Selang dua hari setelah Ayah berkata bahwa dia jatuh cinta pada ibu dan ingin memulai kehidupan pernikahan yang harmonis dengan ibu, Gu Yunzhu membeli sebotol obat di pasar gelap."     

Jari-jari Ye Minqiu gemetar.     

"Obat untuk 'itu'."     

Wajah Ye Minqiu memucat.     

Fu Nanli tidak menjelaskan secara gamblang, "Ada saksinya, jadi aku pikir mungkin Ayah dan Ibu telah dijebak olehnya."     

Ye Minqiu tidak tahu harus berkata apa.     

"Akibat kepolosan Ayah, dengan mudahnya dia dijebak oleh Gu Yunzhu. Ibu juga dijebak karena Ibu terlalu takut menghadapi kenyataan, sehingga Ibu menghindar dan tidak menyelidiki kebenarannya."     

Ye Minqiu menertawakan dirinya sendiri, "Dia membuka hatinya untuk orang lain, dan juga tidak menunjukkan bahwa dia mencintaiku."     

Fu Nan menjawab, "Itulah kekurangan Ayah. Dia pria yang sensitif dan beberapa kekurangannya yang lain. Dia memang bukan pria yang sempurna."     

Ye Minqiu tiba-tiba merasa sedikit sedih, "Aku juga bersalah, aku tidak mau mengerti dia, aku sama sekali tidak tahu bahwa dia mengalami depresi. Dia tidak memberitahuku, aku juga tidak berusaha mencari tahu. Ibu menyesal."     

Fu Nanli menggenggam tangan ibunya, "Itu bukan salah Ibu. Ibu hanya tidak melihat sisi gelap Ayah saja."     

Mata Ye Minqiu sedikit merah, "Dia seharusnya memberitahuku, kenapa dia tidak memberitahuku?"     

"Setelah itu, Gu Yunzhu memberitahumu bahwa mereka tidur bersama. Hal ini memperparah depresi Ayah. Ayah malu bertemu denganmu, oleh karena itu dia pergi ke luar negeri, disusul oleh Gu Yunzhu. Jadi tidak benar kalau Gu Yunzhu dan Ayah pergi ke luar negeri bersama."     

Gelas anggur Ye Minqiu kosong, dia mengambil sebotol anggur merah lagi dan menuangkannya ke dalam gelas dengan tangan yang gemetar dan anggur yang dituangkan banyak yang tumpah.     

Fu Nanli mengeluarkan tisu dan menyeka jari-jarinya.      

"Di negara M, Ayah juga tidak pergi menemui Gu Yunzhu tetapi Gu Yunzhu yang membuat orang berpikir bahwa mereka selalu bersama. Ayah pergi ke psikiater dan hidup sendirian di negara M. Dia ingin menyelamatkan dirinya sendiri. Saat itu, dia masih memiliki semangat hidup. Dia di sana menulis banyak surat yang ditujukan untukmu. Surat-surat itu tidak pernah dia kirimkan dan hanya dia simpan di lemari brankas. Isi surat-surat yang dia tulis adalah perasaan bersalahnya kepadamu, perasaan menyesalnya memiliki bidang pekerjaan musik, dia merasa tidak seharusnya dia bersikukuh menekuni hobinya menjadi pemain biola, karena pemain musik jiwanya lebih sensitif. Dia juga menceritakan bahwa awalnya memang dia tidak mencintaimu, tetapi entah sejak kapan Ayah mulai mencintaimu. Dia merasa dirinya arogan dan egois. Setiap hari dia hanya meratapi penyesalannya dan hidupnya makin sengsara."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.