Dia Hanya Mengingatku

Kebohongan Fu Nanli Terbongkar



Kebohongan Fu Nanli Terbongkar

0Lu Youyou menahan antusiasnya, dengan cepat membalas pesan Wen Qiao, Maksud dia di tempat tidur. Apakah kalian sudah melakukan 'itu'?     

Kini giliran Wen Qiao yang tersedak. Sesuap sup seafood keluar dari sudut mulutnya. Fu Nanli mengeluarkan tisu untuk menyeka mulutnya, "Waktu makan, fokuslah makan dulu, jangan sambil mainan ponsel."     

Wen Qiao meliriknya, lalu menunduk melihat kalimat di layar ponselnya, di tempat tidur dan mengingat kalimat 'aku akan mengajarimu' yang Fu Nanli katakan. Paling parahnya adalah Wen Qiao jadi membayangkannya.     

Wajah Wen Qiao memerah seketika.     

"Wen Qiao, kamu sedang chatting dengan siapa?"     

Wen Qiao ragu-ragu menjawab, "Dengan Lu Youyou."     

"Kenapa wajahmu merah?"     

"Mungkin karena pemanas ruangan ini terlalu panas."     

Fu Nanli berusaha merebut ponselnya, "Apakah kalian sedang mengobrol obrolan dewasa?"     

Wen Qiao memegang ponselnya erat-erat, "Bukan gara-gara kamu, kok."     

"Ada apa denganku?" suara Fu Nanli terdengar memanjakan, membuat wajah Wen Qiao semakin memerah.     

"Aku tidak mengerti saat kamu mengatakan 'aku akan mengajarimu', jadi aku bertanya ke Lu Youyou."     

Fu Nanli bingung harus berkata apa. Kekasihnya dengan polos menanyakan hal semacam itu kepada temannya.     

"Lain kali kalau ada yang tidak kamu mengerti, bertanyalah saja padaku."     

Wen Qiao cemberut, "Aku tidak akan bertanya padamu, aku akan mencarinya sendiri di internet."     

Fu Nanli meletakkan sumpitnya, dia mengambil tisu menyeka mulutnya, lalu berjalan ke sisinya, menggendong Wen Qiao, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Aku ingin mengajari kekasihku yang masih polos tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan."     

Malam harinya Wen Qiao duduk di sofa yang ada di kamar, menggoyangkan pergelangan tangannya yang sakit, dan melirik kekasihnya dengan sedih.     

Fu Nanli puas, dia duduk di sampingnya membaca buku perencanaan, "Lain kali kalau kamu punya pertanyaan, langsung tanyakan saja padaku, ya?"     

Wen Qiao mengangkat kakinya untuk menendang Fu Nanli, tetapi Fu Nanli meraih pergelangan kakinya. Kakinya halus dan juga putih, gadis ini benar-benar memiliki kulit yang sempurna, "Apakah kamu keberatan?"     

Wen Qiao mengerutkan bibirnya tanpa mengatakan apa-apa.     

Salju mulai berjatuhan, cahaya kuning redup dari lampu masuk melalui jendela. Suasana ruangan itu sunyi.     

Wen Qiao menerima pesan di ponselnya, lalu membacanya, Fu Nanli bukan satu-satunya orang yang bisa menjadi peyelamat jiwamu tapi Gu Xiao juga, kamu harus tetap bersama Fu Nanli karena darahnya bisa menyelamatkan jiwamu. Gu Xiao juga bisa, karena dia dan Fu Nanli bersaudara.     

Pesan ini dikirim dari IP jaringan, hati Wen Qiao membeku, dan senyum di wajahnya tiba-tiba menghilang.     

Fu Nanli dengan tajam menangkap perubahan ekspresinya dan bertanya dengan ragu, "Ada apa denganmu?"     

Wen Qiao berpikir sejenak lalu memperlihatkan isi pesan kepada Fu Nanli.     

Detak jantung Fu Nanli serasa berhenti.     

Muncul di pikirannya, bahwa pesan itu dikirim oleh He Xihuai.     

Ini cara He Xihuai balas dendam.     

Gu Xiao tahu bahwa dia juga bisa menyelamatkan nyawa Qiao Er, He Xihuai mungkin juga tahu itu.     

Setelah Qiao Er selamat saat penyakitnya kambuh di Zhongcheng, gadis itu pernah bertanya tentang siapa yang menyelamatkan dia, dan Fu Nanli menjawab bahwa dirinya yang menyelamatkannya, tanpa memberitahu kekasihnya bahwa sebenarnya selain dirinya, juga masih ada orang lain yang menyelamatkan dia.     

Sejak Fu Nanli tahu bahwa Gu Xiao yang sudah menyelamatkan Wen Qiao di Zhongcheng, dia tidak pernah memberitahu Wen Qiao tentang hal ini.     

Sekarang Wen Qiao sudah mengetahui kebenarannya.     

Dulu Wen Qiao pernah menjadi seorang pembohong;     

Kini, Fu Nanli juga menjadi seorang pembohong.     

Persamaan di antara mereka adalah kebohongan mereka yang terbongkar oleh orang lain.     

"Jadi apa yang dia katakan itu benar?"      

Fu Nanli menatap langsung padanya, "Itu benar."     

Wen Qiao memutar jarinya, "Jadi Gu Xiao adalah orang yang menyelamatkanku waktu di Zhongcheng?"     

Meskipun Fu Nanli enggan mengakuinya, tapi dia harus mengakui pada Wen Qiao, "Saat aku tiba di Zhongcheng untuk menyelamatkanmu, sebenarnya sudah lewat dari tiga belas hari. Gu Xiao lah yang menyelamatkan nyawamu pada saat itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.