Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

III 349. Akhir Yang Buruk



III 349. Akhir Yang Buruk

0"Aku akan kirimkan lokasinya begitu aku sampai disana, pi. Sekarang aku masih di jalan tol." Jawab Maura buru-buru.     

Maura menyetir mobilnya dengan kecepatan luar biasa dan ditambah dengan jemarinya yang gemetaran mengingat dirinya sekarang termasuk dalam DPO. Karena kurangnya konsentrasi ditambah lagi dengan tubuhnya yang gemetaran, perempuan itu berteriak histeris ketika mobilnya oleng karena menyalip mobil didepannya dan akibatnya menabrak batu beton pembatas jalan.     

BRAKKKK!     

Mobil Maura terguling beberapa kali lalu terseret sejauh 200 meter. Suasana di sekitarnya mendadak heboh dan menjadi tontonan pada pengendara yang lewat. Polisi lalu lintas yang berada di dekat tempat kejadian segera meluncur dan mengamankan keadaan juga menyelamatkan Maura yang terjebak kakinya tidak bisa keluar. Suasana menegangkan sempat terjadi hampir setengah jam karena Maura harus dikeluarkan atau mobilnya meledak karena tetesan bensin hampr mengenai percikan api akibat listrik korslet.     

Namun, malang sungguh sayang. Maura yang memang sudah tidak bernyawa karena kepalanya membentur bagian samping mobil hingga berdarah hebat tidak berhasil dikeluarkan. Polisi yang hendak mengeluarkan Maura pun melarikan diri dan sedetik kemudian mobil itu meledak bersama pengemudi didalamnya yang membawa banyak masalah bersamanya.     

Berita kecelakaan diatas jalan tol itu sampai juga ketelinga kedua orangtua Maura dalam hitungan menit. Wanita yang melahirkan Maura menangis histeris dan pingsan ditempat. Sementara ayah Maura shock dan penyakit jantungnya pun kambuh lalu jatuh tidak sadarkan diri. Beberapa anak buahnya segera membawa bos mereka ke rumah sakit terdekat.     

"Darren, kamu sudah baca berita online?" Calista dan Darren juga kedua anaknya yang sudah kembali ke hotel, memutuskan untuk istirahat sejenak sebelum memutuskan untuk bepergian lagi karena situasi sebelumnya yang tidak mendukung.     

"Ada apa? Berita perselingkuhan artis? Pejabat korupsi? Atau, influencer bermasalah?" Darren yang sedang mengganti bajunya setelah selesai mandi, lalu mendekati istrinya dan memeluknya sambil mencium ubun-ubunnya.     

"Ishhh, bukan itu. Maura …"     

"Kenapa dia?" Darren malas mendengar nama wanita itu lagi.     

"Maura kecelakaan mobil dan mobilnya meledak diatas jalan tol. Dia masih berada didalam mobil saat ledakan itu terjadi." Jawab Calista sambil menutup mulutnya.     

"Akhir yang buruk untuk wanita yang memiliki sifat buruk." Ucap Darren sambil menghela napas.     

"Aku tidak pernah menyangka Maura seperti itu. Aku hanya mengira dia iri dan cemburu padaku karena menikahimu, pria yang disukainya lebih dulu. Tapi ternyata …"     

"Nafsu setan mengalahkan segalanya. Sudahlah, dia pantas mendapatkannya setelah apa yang dia lakukan padamu dan keluarga kecil kita." Jawab Darren dingin sambil menatap pemandangan diluar dari balik kaca jendelanya.     

Kedua buah hati mereka yang sedang tidur pulas diatas kasur, menjadi pemandangan Calista yang lebih indah dari apapun didunia ini. bagi seorang ibu, tidak ada yang lebih menyenangkan melihat buah hatinya tumbuh dengan sehat, normal, dan ceria. Raja yang dingin mewarisi sifat Darren dan Ratu yang ceria mewarisi sifat dirinya sendiri, sungguh sudah lengkap rasanya hidup Calista sampai ketika pelukan dari belakang dan bisikan lembut di telinganya berkata, "Mumpung kita masih second honeymoon, kita bikin anak lagi yuk. Kalau bisa kali ini kembar tiga."     

"Aawww upss." Calista hampir berteriak karena kaget ketika tubuhnya tiba-tiba diangkat Darren dan dibawa ke ruang satunya yang merupakan kamar tidur kedua dari kamar jenis VVIP ini.     

"Turunkan aku. Kamu ini!" Calista berkata dengan suara tertahan. Darren tersenyum nakal tidak peduli meskipun dia dan Calista sudah sama-sama mandi.     

CKLEK!     

Pintu kamar itupun ditutup dan Darren langsung menurunkan tubuh sang istri diatas kasur empuk ukuran besar.     

"Darren, aku sudah mandi." Calista hendak melarikan diri namun tangan Darren sigap dan menangkap istrinya yang mau kabur.     

"Kita mandi lagi nanti. Tubuhmu harum sekali, aku tidak tahan untuk tidak menghirupnya." Kedua tangan Calista dikaitkan diatas kepalanya dengan satu tangan Darren. sementara tangan Darren lainnya membuka kancing kemeja milik istrinya satu persatu. Calista menatap mata hijau Darren sambil berkata, "Lepaskan tanganku. Aku tidak akan kemana-mana."     

"Hmm tidak tidak, Hummmmpp," Darren melumat bibir Calista dengan dalam dan menyusuri setiap rongga mulut wanita yang dicintainya sepenuh jiwa itu dengan lidahnya. Calista pun mulai menyerah memberontak dan akhirnya menikmati permainan yang suaminya berikan.     

"Kecilkan suaramu. Disebelah ada anak-anak." Darren menghisap kuncup buah dada Calista dan wanita yang sudah bertelanjang sepenuhnya itu menutup mulutnya dengan satu tangan. Sementara tangan lainnya meremas rambut Darren dengan rakusnya melahap dadanya dan menciumi perutnya hingga wajahnya melorot ke bawah dan berada di antara dua paha bagian dalamnya.     

Kedua kaki Calista diangkat dan direnggangkan. Pria dengan warna mata hijau itu menghisap bagian dalam kewanitaan Calista hingga wanita itu mengangkat pinggulnya ke atas karena geli yang teramat sangat. Darren tahu benar bagaimana membuat dirinya klimaks dan akhirnya Calista pun tidak tahan untuk mengeluarkan pelepasan pertamannya dalam kondisi mulut ditutup.     

Napas calista yang terengah-engah dan dada yang naik turun akhirnya membuat Darren mulai mengurut pusakanya dan langsun menghujamkan ke kewanitaan istri yang sudah sangat digilainya sejak awal-awal pernikahan.     

"Eughhhh …" Calista merasakan kewanitaanya menjadi penuh dan suaminya itu bergerak memeacu tubuhnya maju mundur dengan gerakan yang awalnya pelan namun tiba-tiba dipercepat. Tidak cukup sampai disitu, tubu Calista dibalik hingga memunggunginya. Darren memasuki istrinya kembali dari belakang sambil kedua tangannya mengusap punggung mulus dan putih milik sang istri dan bok*ng calista yang bergerak maju mundur mengikuti gerakan Darren.     

"Eummmpp, Darren …" Kedua tangan Calista meremas sprei warna biru laut yang ada dibawahnya. Dan, Calista pun klimaks untuk kedua kalinya. Namun, Darren masih belum bosan juga. Lalu tiba-tiba Darren merasakan aka nada lahar yang menyembur dari kejantanannya. Tubuh Calista pun dibalik kembali dengan gaya konvensional dan akhirnya Darren pun mengeluarkan jutaan pejuang tangguhnya ke dalam rahim sang istri yang baru selesai datang bulan.     

"Eughhhh …" Calista menutup mulut Darren dengan tangannya. Pria ini kalau sudah mengerang benar-benar lepas. Darren menjatuhkan tubuhnya ke samping setelah semua prajurit yang dia keluarkan sudah selesai dilepas dari markasnya.     

Calista menghadap ke samping dengan napas terengah-engah. Begitupun Darren dengan posisi telentang yang tersenyum puas karena berhasil melepaskan hasratnya. Darren pun memeluk Calista dari belakang dan menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut warna biru tebal senada dengan spreinya.     

"I love you, honey. Tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi sampai kapanpun." Bisik Darren di telinga sang istri yang kelelahan namun masih bisa membuka matanya.     

"Darren, I love you too." Calista memeluk tangan besar yang mengapit perutnya dan mendekapnya erat tidak mau dilepaskan lagi.     

Bandung menjadi saksi honeymoon kedua pasangan yang mengawali pernikahan diatas kertas kontrak nikah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.