Immortal Level-Up

Chapter 39. 'Yang Mulia Raja'!



Chapter 39. 'Yang Mulia Raja'!

0Satu hari berlalu dengan cepat.     

Selama satu malam itu, Tang san berusahan untuk membuka lebih banyan tanda naga, meskipun ia hanya bisa membuka 3 tanda naga, setidaknya kekuatan fisiknya bertambah dan hal itu tentu saja memuaskan.     

Yu Mei tengah mengaktifkan gerbang Void menuju ke Kerajaan Musang Mata Perak, ia siap untuk menghadapi Wilayah Surgawi, ia tidak bisa selamanya bersembunyi di Empat Benua.     

Gadis musang sendiri hanya mengikuti perintah ibunya untuk tetap diam dan kembali ke Kerajaan Musang Mata Perak, habitat asli mereka.     

Tang san yang melihat bagaimana Yu Mei membuka gerbang Void merasa kagum, dulu ketika ia berada dikehidupan sebelumnya, gerbang Void selalu ia baca disetiap novel fantasi cina dan film-film fantasi lainnya.     

Ia penasaran, bagaimana jika kita masuk kedalam? Apakah benar-benar langsung ketempat tujuan dalam waktu singkat? Pertanyaan itu terus terngiang dikepalanya.     

Ia telah memberi beberapa peralatan khusus, seperti Topeng Penyamaran dan Semprotan Alih untuk membuat teknik penyamaran Yu Mei dan gadis musang, bagaimanapun keduanya tengah diburu oleh kekuatan yang lumayan kuat, setidaknya mereka harus aman sampai waktunya Tang san meluncurkan serangannya.     

Dalam rentang waktu 2 jam, Yu Mei berhasil membuka gerbang Void menggunakan hampir 1.000 Batu Roh tingkat tinggi, bagaimanapun jarak antara Empat Benua dan Kerajaan Musang Mata Perak sangatlah jauh, menggunakan Batu Roh tingkat Rendah untuk membuka gerbang Void akan sangat beresiko.     

Rumah kayu sederhana yang Tang san beli tidak ia hancurkan, ia sengaja mendiamkannya jika ada orang lain yang tersesat di Jurang Kegelapan.     

Tang san, Yu Mei dan gadis musang bersiap untuk memasuki gerbang Void...     

**     

Langit cerah seperti biasanya, padang rumput yang luas terlihat didepan matanya, beberapa binatang udara berterbangan dengan riangnya.     

Tang san, Yu Mei dan gadis musang telah tiba di Kerajaan Musang Mata Perak, surga bagi Binatang Surgawi.     

Udara segar menyambut mereka, helai rambut panjang Tang san terayun-ayuh oleh angin alam, wajah tampannya tak bisa disembunyikan, bahkan jika ia menggunakan pakaian sederhana, seperti sekarang.     

Setelah darah Ras Binatang Tuhan terbangun, perawakannya menjadi lebih segar dan wajahnya menjadi lebih tampan.     

Yu Mei dan gadis musang yang selama ini hanya melihat wajah Tang san di Jurang Kegelapan karena minimnya cahaya, akhirnya menyadari kalau pemuda yang telah menyelamatkan mereka ternyata sangat tampan.     

Tang san tak terlalu menyadari perubahan fisiknya, selama ini ia hanya fokus pada kultivasinya, ia tak memiliki waktu untuk memperhatikan perubahan tubuhnya.     

Tang san bisa merasakan fluktuasi asing dari dalam tubuhnya, seakan-akan sesuatu tengah memaksanya memasuki aliran darahnya dan itu sangat menyakitkan.     

Tang san sejenak menghentikan langkahnya, ia memegang tangan pergelangan tangan kanannya, rasa panas yang teramat menusuk menyiksa tangan kanannya.     

Yu Mei dan gadis musang yang menyadari kalau Tang san tengah kesakitan segera menghampirinya, "Dermawan Tang! Apa yang terjadi?" Tanya Yu Mei panik.     

Tang san ingin menjawab, tapi ia tak bisa karena rasa sakit ditangannya membuat mulutnya seakan terkunci.     

Gadis musang melihat sebuah cahaya hijau mengalir dialiran darah Tang san, meskipun mereka berada di padang hijau dengan langit cerah, cahaya hijau ditangan Tang san masih terlihat jelas.     

"Ibu! Lihat apa yang ada ditangan paman Tang!" Ujarnya sambil menunjuk kearah tangan kanan Tang san.     

Yu Mei melihat cahaya hijau ditangan Tang san, dan ketika ia mencoba untuk menyentuhnya, cahaya itu tiba-tiba mengamuk dan mengeluarkan kekuatan aneh, dua jari Yu Mei terluka karena mencoba menyentuh cahaya hijau ditangan kanan Tang san.     

Tang san yang melihat tangan kanannya memiliki cahaya hijau, ia juga keheranan, apa yang terjadi pada tangannya?     

Menggunakan suara batinnya ia bertanya pada sistem, "Sistem, apa yang terjadi dengan tangan kananku?"     

[Segel Tuhan tuan telah terbuka sepenuhnya, 20 tetes darah Ular Kepala 9 sedang melakukan proses pencocokan dengan tubuh dan roh tuan. Proses kemungkinan akan membutuhkan waktu 6 jam lamanya, proses pertama pencocokan dimulai tangan kanan tuan, harap tuan bersabar.]     

Ditengah kesakitan, ia mengerutkan keningnya. Proses pencocok darah Ular Kepala 9? Kenapa harus sekarang? Ia sedang terburu-buru.     

"Sistem, bisa kau minimalisir rasa sakitnya? Atau percepat prosesnya?"     

[Sistem bisa meminimalisir rasa sakitnya, namun akan menghabiskan waktu lebih dari 1 hari untuk menyelesaikan proses pencocokan darah. Jika tuan ingin mempercepat prosesnya, maka rasa sakit tuan akan dikalipatkan menjadi 3 kali lipat dengan jangka waktu hanya 30 menit. Tuan pilih yang mana?]     

Kau bilang aku harus pilih yang mana?     

Bagaimana aku memilihnya jika keduanya memiliki konsekuensi yang sama buruknya?!     

Tang san hampir gila karena penjelasan sistem. Ia ingin mempercepat proses pencocokannya dengan rasa sakit yang minim.     

Tapi sistem memintanya untuk merasakan rasa sakit ini bahkan memperparahnya jika ia ingin dengan cepat menyelesaikan proses pencocokan darah.     

Ia sudah memutuskan untuk memilih opsi...     

"Baiklah, aku ingin mempercepat proses pencocokan, tapi jangan biarkan aku mati!"     

[Tenang saja tuan, sistem tak akan membiarkan tuan meninggal.]     

[Proses pencocok darah dikalipatkan, tuan harap tunggu selama 30 menit, maka proses pencocokan akan selesai dengan sempurna.]     

Secara bertahap rasa sakitnya semakin terasa, cahaya hijau ditangan kanannya semakin bersinar dengan kecepatan kilat.     

Perlahan cahaya hijau itu beralih keleher Tang san, terus beralih kesetiap anggota badan Tang san, dari mulai jari kaki sampai kepala.     

Ketika cahay hijau itu berkeliaran dikepalanya, Tang san berteriak kesakitan, kesakitan yang ia rasakan sekarang memang lebih intens dari sebelumnya.     

Yu Mei dan gadis musang yang melihat Tang san berteriak kesakitan hanya bisa membayangkan bagaimana Tang san melewati rasa sakit itu semua.     

Didalam kesadaran batinnya, sebuah patung giok hijau berdiri ditengah-tengah lautan Qi Spiritualnya, seakan patung giok hijau terus menerus menyerap lautan Qi nya.     

Andaikan saja ia tak memilih Tubuh Spesial Kristal Abadi yang membuat lautan Qi tanpa batas, ia akan kehabisan energi Qi nya dan ia harus mengisi ulang energi Qi nya kembali.     

Tubuh Kristal Abadi sangat bermanfaat bagi Tang san, karena akan terus menerus menyerap vitalitas alam meskipun ia tak berkultivasi dengan kecepatan yang luar biasa dan kapasitas penyimpanan yang tak ada habisnya.     

Patung Giok Hijau yang semula berwarna hijau redup perlahan menjadi bersinar, sebuah kepala ular terbentuk didalamya dengan tanda aneh diantara dahinya.     

Tang san kembali kedunia nyata, rasa sakit yang ia derita perlahan menghilang, kepalanya menjadi lebih ringan dan tubuhnya menjadi lebih halus setelah proses pencocokan darah Ular Kepala 9 selesai.     

Tanpa ia sadari, kedua matanya, yang semula ia ubah menjadi hitam, berubah lagi menjadi hijau zamrud dengan pupil mata yang tajam, seperti mata ular yang tengah mengintai mangsanya.     

Tanda aneh berwarna hijau tua tertera diantara kedua halisnya dengan satu titik diatas tanda itu.     

Yu Mei dan gadis musang yang melihat kedua mata Tang san menyerupai mata ular menggigil ketakutan, mereka tak pernah melihat mata setajam milik Tang san.     

Sedangkan tanda aneh diantara dahi Tang san mengingatkan Yu Mei tentang perkataan kakeknya yang merupakan Penatua Pertama Kerajaan Musang Mata Perak.     

'Jika kau melihat seseorang dengan tanda garis hijau tua diantara dahinya, maka orang itu akan menjadi Raja Dunia selanjutnya, bahkan lebih perkasa dari Para Dewa!'     

'Emang siapa yang akan memiliki tanda itu?'     

'Ahli Waris Raja Dunia, kebangkitan dunia binatang, pemersatu Alam Semesta, Yang Mulia Ular Kepala 9!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.