Immortal Level-Up

Chapter 10 Air Aneh?



Chapter 10 Air Aneh?

0Saat matahari pagi bersinar, kekuatan Tang san telah pulih kembali. Dia pun berbalik ke arah Lin Yue yang juga sudah bangun. Mereka saling menatap sejenak, kemudian Tang san berkata, "Kamu terlihat bertambah cantik."     

Wajah Lin Yue memerah mendengar sanjungan Tang san itu, lalu dia menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya karena tidak tahu harus berbuat apa.     

Tang san yang melihat tingkah Lin Yue tersebut ingin tertawa, tetapi dia menahannya.     

"Saatnya kita lanjutkan perjalanan," ujar Tang san sambil bangkit dari duduknya.     

Lin Yue hanya mengangguk, kemudian mereka pun keluar dari gua dan langsung naik ke atas kuda masing-masing.     

Udara di kedalaman hutan ini sangat sejuk, energi Langit dan Bumi juga sangat tebal yang membuat mereka berdua tampak bersemangat.     

Beberapa menit kemudian, Tang san telah merasakan sekumpulan Binatang Roh tingkat 3 yang sedang memangsa seekor Binatang Roh lainnya.     

"Hmmm ... Kayaknya hari ini akan sedikit sibuk," gumam Tang san pelan yang membuat Lin Yue semakin meningkatkan     

kewaspadaannya.     

Tang san kemudian membawa Lin Yue mendekati beberapa Binatang Roh tersebut. Tubuh Lin Yue bergetar saat melihat pemandangan di depan matanya. Itu adalah sekumpulan Banteng Api yang sedang memangsa Macan Taring Baja.     

Kultivasi Banteng Api sama seperti kultivasi Macan Taring Baja, yaitu pada tahap kelima Ranah Tranformasi. Tetapi Karena Banteng Api menang dalam jumlah, akhirnya Macan Taring Baja pun dimangsa oleh mereka.     

Tang san yang melihat inti Macan Taring Baja akan diambil oleh para banteng tersebut, langsung menghilang dari atas kudanya lalu bergerak dengan kecepatan tinggi dan merebut inti macan itu.     

Para banteng tersebut langsung marah dan mengelilingi Tang san, jumlah mereka semuanya ada 8 ekor. Sambil mendengus marah, mereka langsung menyerang Tang san dengan ganas.     

Karena melihat semua banteng itu menyerangnya bersamaan, Tang san pun mengerahkan sekitar 70% dari kekuatannya untuk menghadapi mereka.     

Pertarungan mereka tampak sengit, beberapa banteng itu terlempar jauh akibat terkena pukulan Tang san Karena merasa sulit untuk mengalahkan Tang san, beberapa dari banteng tersebut beralih menyerang Lin Yue.     

Lin Yue yang melihat bahwa dia akan segera diserang oleh 3 Banteng Api, langsung berinisiatif melompat sekitar 10 meter ke udara. Serangan para banteng itu pun mengenai kuda mereka dan langsung meledakkan tubuh kuda tersebut.     

Tang san seketika menggunakan kecepatan penuhnya dan langsung menangkap tubuh Lin Yue yang masih berada di udara. Setelah mendarat di tanah, Tang san pun menurunkan Lin Yue dari pelukannya kemudian berkata kepada para banteng tersebut, "Karena kalian menyerang seseorang yang lebih lemah dari kalian, berarti sudah saatnya untuk mengakhiri pertarungan kita."     

Setelah mengatakan hal itu, Tang san kemudian menggunakan kekuatan penuhnya dan menghilang dalam sekejap dari pandangan Lin Yue.     

Hanya dalam waktu beberapa detik saja, semua kepala para Banteng Api tersebut meledak. Lin Yue yang menyaksikan semua kejadian itu sangat terkejut.     

Walaupun dia tidak melihat apa yang di lakukan oleh Tang san karena gerakannya sangat cepat, namun Lin Yue bisa berasumsi bahwa sedari tadi Tang san hanya bermain-main saja dengan para Banteng Api.     

Ding!     

[ Selamat! Tuan Telah membunuh 12 Binatang Roh Tingkat 3 Tuan Mendapatkan 550.000 Poin Tukar dan 700.000 Poin Pengalaman ]     

Setelah mendengar suara yang ada di otaknya Tang san senang, kemudian memisahkan semua inti milik para banteng tersebut, Tang san pun memasukkan semua tubuh mereka ke dalam Ruangnya Penyimpanan sistem. Dia juga melihat ke arah tubuh Macan Taring Baja yang tinggal tulang. Dengan perasaan sedikit menyesal, Tang san hanya menggelengkan kepalanya karena tak bisa mendapatkan tubuh macan itu.     

Kemudian ia menghampiri Lin Yue dan berkata sambil tersenyum, "Sepertinya kita hanya bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki."     

Lin Yue pun mengangguk pelan sambil berucap, "Terima kasih!"     

"Jangan ada kata terima kasih jika kamu menganggapku sebagai seorang temanmu. Karena hal itu akan membuat jarak dalam hubungan pertemanan kita menjadi sangat jauh dan aku akan merasa seperti orang lain di matamu."     

Lin Yue yang mendengar ucapan Tang san tersebut, menjadi sedikit merasa bersalah.     

"Baiklah, mari kita lanjutkan perjalanan kita!" Lanjut Tang san lagi.     

Dalam perjalanan mereka, Lin Yue akhirnya sedikit mulai mengenal dan memahami sifat Tang san bahwa Tang san akan sangat baik kepada keluarga dan teman-temannya. Tetapi, jika terhadap musuh-musuhnya, dia tidak akan pernah mengampuni mereka.     

Bila seseorang memberikan satu kebaikan padanya, Tang san akan membalasnya dengan sepuluh kali kebaikan. Tapi sebaliknya, jika seseorang melakukan kejahatan padanya, itu berarti akhir dari orang tersebut telah ditentukan oleh Tang san sendiri.     

"Apakah kamu tidak dicari oleh keluargamu?" tanya Tang san memecah kesunyian di antara mereka.     

"Mungkin sekarang mereka telah mencariku. Karena ini baru pertama kalinya aku meninggalkan klan dalam waktu yang lama, tanpa sepengetahuan mereka semua."     

"Hehehe ... Semoga semua orang tidak salah paham dan menuduhku membawa lari putri mereka," ucap Tang san sambil tertawa lirih.     

"Nanti aku sendiri yang akan menjelaskan kepada keluargaku jika mereka semua salah paham. Karena aku sendirilah yang ingin ikut kamu ke sini."     

Setelah beberapa saat berjalan, Tang san tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Dia merasakan ada aura yang sangat kuat menuju ke arah mereka.     

"Berdiri di belakangku!" seru Tang san yang mengagetkan Lin Yue, lalu dengan cepat dia pun berdiri di belakang Tang san .     

Beberapa saat kemudian, sosok yang tingginya sama seperti Tang san, berdiri di hadapan mereka. Wajahnya sangat seram dan matanya merah menyala. Itu adalah Monyet Iblis yang kultivasinya berada pada tahap ke 7 Ranah Mortal.     

Monyet Iblis sejenak memperhatikan Tang san dan Lin Yue. Setelah itu, dia pun bergerak sangat cepat dan langsung menyerang ke arah mereka.     

Tang san juga segera menyambut serangan Monyet Iblis tersebut. Pertarungan mereka berdua akhirnya telah dimulai.     

Wuusshh ... Wuusshh     

Suara hembusan angin dari gerakan yang dihasilkan oleh keduanya terdengar di telinga Lin Yue. Namun, yang terlihat di mata Lin Yue hanyalah dua kilatan bayangan yang saling beradu.     

Kecepatan mereka sama, dan kekuatan keduanya pun seimbang. Saat Monyet itu memukulnya, Tang san pun menyambut dengan pukulannya juga. Dia ingin menguji sampai di mana batas kekuatannya.     

Mereka berdua bersamaan mundur sekitar 3 meter, kemudian langsung bertempur kembali. Pukulan dan tendangan mereka terus beradu. Setelah 20 menit pertarungan keduanya semakin bertambah sengit.     

Banyak pohon-pohon yang tumbang dan tanah yang penuh dengan lubang akibat pertarungan tersebut. Lin Yue yang sedari tadi hanya bisa melihat bayang mereka berdua, tampak merasakan kengerian dari pertarungan itu.     

Aura dari pertarungan keduanya membuat para Binatang Roh yang tingkat kultivasinya di bawah mereka, segera menghindar dan berlari sangat jauh karena takut terkena dampak dari pertarungan tersebut.     

Tang san juga sengaja menjauhkan pertarungan mereka dari Lin Yue, agar dia tidak ikut terkena dampak dari pertarungan itu.     

Tak terasa 1 jam pun telah berlalu, namun pertarungan mereka belum ada tanda-tanda untuk berakhir. Pakaian Tang san telah compang-camping seperti pengemis dan dari tubuhnya juga terlihat beberapa luka, darah segar pun ikut mewarnai pakaiannya.     

Kondisi dari Monyet Iblis itu pun tidak jauh berbeda dengan Tang san, tubuhnya juga penuh dengan luka. Darah berwarna hijau terlihat mengalir keluar dari luka-lukanya tersebut.     

ROAR     

Tang san kemudian menggunakan Teknik Auman Dewa Naga dan mengarahkannya tepat di depan Monyet Iblis itu, hingga menyebabkan gendang telinga Monyet tersebut meledak. Konsentrasinya pada pertarungan juga langsung menghilang.     

Tang san tidak menyia-nyiakan sedikitpun kesempatan itu. Dengan menggunakan kecepatan penuhnya dari Teknik Langkah Dewa Naga, dia telah tiba di depan Monyet Iblis tersebut.     

Kemudian Tang aanmenggunakan kekuatan penuhnya pada Teknik Pukulan Dewa Naga dan langsung melayangkan tinjunya ke arah jantung sang Monyet Iblis.     

BOOM     

Tubuh monyet tersebut terhempas dan menabrak tanah hingga membentuk sebuah lubang yang besar. Jantungnya pun langsung meledak dan dadanya juga memiliki lubang yang tertembus oleh tangan Tang san.     

Ding!     

[ Selamat! Tuan Telah Membunuh Binatang Roh Tingkat Mortal bintang 7 Tuan Mendapatkan 770.000 Poin Tukar dan 1.000.000 Poin pengalaman ]     

.     

Tang san bergerak dengan cepat ke arah tubuh Monyet Iblis yang sudah tak bernyawa itu. Lalu dia segera memasukkannya ke dalam Cincin Ruangnya.     

Setelah melakukan hal tersebut, Tang san memalingkan wajahnya ke arah Lin Yue yang menatapnya dengan sangat cemas. Lalu kemudian tersenyum sambil mengangkat jempolnya ke arah Lin Yue, dan akhirnya dia pun jatuh tak sadarkan diri.     

Lin Yue segera bergegas dengan kecepatan penuhnya ke tempat Tang san terbaring. Dia mencoba membangunkannya, tapi Tang san tetap tak bergeming.     

Wajah Lin Yue pun langsung berubah pucat melihat kondisi Tang san. Dia kemudian menggendong tubuh Tang san dengan sangat panik, lalu mencari sebuah gua untuk tempat bersembunyi dari Binatang Roh lainnya.     

Setelah berlari beberapa saat, Lin Yue akhirnya menemukan sebuah gua yang sangat luas dan itu juga merupakan tempat tinggal dari Monyet Iblis yang baru saja di bunuh oleh Tang san.     

Di dalam gua, dia menemukan batu besar berbentuk kotak yang mungkin tempat tidur dari monyet tersebut. Lin Yue segera membaringkan tubuh Tang san di atas batu itu. Selanjutnya, dia pun memeriksa keadaan Tang sanyang masih tak sadarkan diri.     

Jantung Tang san berdetak sangat lemah, dan seluruh tubuhnya penuh darah. Lin Yue segera mengambil Pil Penyembuh dan memasukkannya pada mulut Tang san.     

Kemudian ia membantu untuk mencairkan pil tersebut dengan menggunakan energ Qi-nya agar cepat menyebar ke dalam tubuh Tang san.     

Namun, Pil Penyembuh itu tidak memiliki fungsi dan khasiat yang berarti terhadap tubuh Tang san. Lin Yue semakin khawatir dan bingung sebab tak tahu harus berbuat apa lagi.     

Karena sudah tak tahan dengan kebingungannya sendiri, Lin Yue pun menangis sambil memeluk tubuh Tang san. Air matanya jatuh dan membasahi wajah Tang san yang tampak pucat.     

Di alam bawah sadarnya, Tang san merasakan air yang asin memasuki mulutnya. "Air aneh apa ini? Mengapa rasanya sedikit asin? Apakah aku sedang berada di lautan?"     

.     

***     

Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk di beritahukan kepada Author agar Author segera merevisinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.