Immortal Level-Up

Chapter 34 Kesengsaraan Surgawi



Chapter 34 Kesengsaraan Surgawi

0Langit gelap semakin menakutkan, gemuruh petir semakin nyaring, namun Tang san masih setenang biasanya, hanya menutup matanya dan melakukan kultivasi biasa.     

Petir berwarna putih cemerlang bersiap untuk menghantam bumi, tepatnya Tang san. Kali ini adalah Kesengsaraan Surgawi tingkat Ashura dengan petir berwarna putih cemerlang, halus namun menakutkan.     

Kesengsaraan Surgawi Tang san tidak biasa, tidak seperti kebanyakan orang yang hanya mendapatkan petir biasa atau paling menakutkan adalah petir ungu.     

Namun Tang san, selama periode 1 bulan ini, ia tak pernah menerima petir biasa, semuanya adalah petir Kesengsaraan Surgawi yang berasal dari jaman kuno, petir Bencana, petir Murka Neraka, dan kali ini adalah petir Ashura.     

Yu Mei yang melihat petir putih mengkilap diatas langit terkejut, sebagai binatang surgawi yang hidupnya memiliki jangka waktu hingga puluhan ribu tahun, tak pernah melihat petir sehalus dan semenakutkan petir Tang san.     

Yu Mei mengenali petir yang akan dihadapi oleh Tang san, tapi setahunya Petir Ashura telah hilang lebih dari 12 juta tahun yang lalu, dan sekarang kembali di panggil oleh pemuda yang menyelamatkan anaknya dan dirinya.     

"Petir Ashura... Aku benar-benar meremehkan kekuatan dermawan Tang, bahkan surga saja cemburu dengan kekuatannya, jika dermawan Tang berhasil melewati Petir Ashura, maka tak diragukan lagi, kekuatan fisiknya akan sangat luar biasa, aku tak yakin akan ada yang menyamainya..." Gumamnya.     

Gadis musang itu bertanya pada Yu Mei, "Ibu, kali ini petir apa? Kenapa terlihat cantik?"     

"Itu adalah Petir Ashura, petir yang sudah menghilang selama 12 juta tahun lebih lamanya, bahkan Permaisuri Musang Mata Perak tak pernah dibaptis oleh Petir Ashura selama Kesengsaraan Surgawinya, puncak kesengsaraan yang diterima oleh Permaisuri hanya sampai Petir Bencana...     

...Sedangkan Petir Bencana hanyalah Kesengsaraan Surgawi pertama yang diterima oleh dermawan Tang. Bagaimana bisa ada manusia semenakutkan itu didunia ini? Menghadapi Petir Ashura diusia yang masih belasan tahun, hanya satu kata yang bisa menggambarkan kekuatan dermawan Tang, monster!" Jelas Yu Mei pada anaknya.     

Diluar jurang gelap, tepatnya disekeliling hutan, semua binatang buas melolong ketakutan ketika melihat petir putih menggumpal diatas awan.     

Tak terkecuali beberapa manusia yang tengah berburu dan mencari bahan makanan, ada juga yang hanya melewati hutan untuk keluar dari Kota Xue atau memasuki Kota Xue.     

Ketika melihat petir putih dilangit, beberapa kultivator kuat yang telah berada ditahapan Jalan Kesengsaraan tahu kalau petir putih itu bukan petir biasa, melainkan petir Kesengsaraan Surgawi.     

"Ini-ini bagaimana mungkin ada Kesengsaraan Surgawi ditengah hutan ini?"     

Seorang pria tua membalas dengan wajah serius, "Ini bukan dari tengah hutan, tapi dari Jurang Kegelapan, menarik petir Kesengsaraan Surgawi dari dalam Jurang Kegelapan sama saja dengan bunuh diri..."     

"Bukan hanya dari dalam Jurang Kegelapan, tapi petir ini adalah Petir Ashura, petir Kesengsaraan Surgawi yang telah lama hilang selama jutaan tahun lamanya. Siapa yang berhasil menarik petir maut ini?"     

"Yang pasti orang itu sangat kuat!"     

Didalam Jurang Kegelapan, Tang san mengerutkan keningnya ketika salah satu cahaya kuning perlahan berubah menjadi putih didalam dantiannya, fluktuasi energi Qi nya semakin intens.     

[Kesengsaraan Surgawi tuan akan dimulai dalam 3 menit, tingkat Kesengsaraan Surgawi: Petir Ashura. Tuan harap berhati-hati.]     

Sebenarnya Tang san tidak merasakan khawatir sama sekali, dengan tanda naganya, ia bisa menangkal petir Kesengsaraan Surgawi dengan mudah.     

Alih-alih membahayakannya, petir Kesengsaraan Surgawi telah memperkuat tubuhnya dan memberinya kekuatan petir yang bisa ia kendalikan sesuka hati.     

Cahaya putih cemerlang didalam dantiannya menunjukkan perubahan eksistensi petir yang akan ia dapatkan, itu juga merupakan pertanda kalau Tang san berhasil membangunkan elemen petir didalam tubuhnya.     

Saat itu juga, sebuah kilatan putih menghantam Jurang Kegelapan, seketika kegelapan itu dipenuhi oleh cahaya putih cemerlang namun mengeluarkan aura dan panas yang sangat mengerikan.     

Tubuh Tang san masih terdiam ditempatnya, tidak menunjukkan rasa tidak nyaman sedikitpun. Ia hanya mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum tenang.     

Perlahan ia membuka kedua matanya, Yu Mei dan gadis musang terpana dengan pemandangan didepannya, selama 1 minggu Tang san berkultivasi, mereka tak pernah mengganggu ataupun membangunkan Tang san.     

Secara tidak langsung, mereka tidak melihat kedua bola mata Tang san selama 1 minggu. Dan kali ini mereka telah melihatnya kembali, namun kedua mata Tang san berubah, dari yang berwarna hitam legam, sekarang menjadi hijau zamrud.     

Yu Mei yakin, ia tak pernah melihat mata seindah dan secantik itu dalam hidupnya.     

Gadis musang yang menatap mata hijau zamrud Tang san merasakan ketenangan hati yang luar biasa, entah kenapa ketika ia menatap kedua mata Tang san, perasaan hatinya menjadi lebih tenang, begitu juga denga Yu Mei.     

Tang san sendiri merasakan kedua matanya menjadi lebih tajam dan lebih segar, ia tak menyadari kalau matanya ternyata berubah menjadi warna hijau zamrud.     

Tak menghiraukan Yu Mei dan gadis musang, ia menatap langit sengit seakan meminta pertarungan.     

"Hanya segini saja kekuatanmu? Ada apa dengan Petir Ashura, ini hanya cukup untuk menggelitikku saja!"     

Yu Mei dan gadis musang itu tercengang, mereka tak pernah mengira kalau pemuda didepannya akan mengejek langit karena 'lemah'nya Petir Ashura.     

Gemuruh langit semakin terdengar diseluruh Jurang Kegelapan, tidak ada yang berani mendekati Tang san untuk saat ini, atau mereka akan mati menjadi abu hangus.     

Sekali lagi petir putih menghantam seluruh tubuh Tang san, kali ini tidak hanya satu benang petir, ada sekitar belasan benang petir yang menghantam tubuh mungil Tang san.     

Tang san dikelilingi oleh hujan Petir Ashura, ia sedikit terkejut ketika melihat langit ternyata membalas ejekannya, ia sedikit kagum.     

Meski ia dikelilingi oleh Petir Ashura, Tang san masih tak bergerak sedikit pun dari posisi semulanya, rumah kayu yang semula menjadi kediaman Tang san dan dua wanita itu, kini menjadi hangus, hanya tersisa tanah hitam yang dipenuhi oleh abu kayu.     

Tang san menyadari kalau cahaya putih dalam dantiannya semakin bersinar, menandakan kalau elemen petirnya semakin kuat.     

Tang san hanya mengandalkan tubuhnya saja untuk melawan Kesengsaraan Surgawi, ia tidak memakai Cincin Penyerapan atau Jubah Penahan untuk menangkal kekuatan Petir Ashura.     

Kekuatan fisiknya yang luar biasa kuat telah menghadang kekuatan langit untuk merobohkannya menggunakan Petir Ashura, bahkan jika ia terluka, secara otomatis sistem akan menyembuhkannya dan ia akan kembali sehat.     

Tang san berteriak sambil menatap langit gelap, meneriakkan ketidak puasannya, "Dasar sampah! Kekuatanmu bahkan lebih lemah dari tubuh kosongku! Bagaimana bisa kalian menjadi begitu sombong hanya dengan Petir Ashura mu! Ayo, lawan aku lagi, lukai aku, beri aku lebih banyak Petir Ashura, bahkan jika itu adalah Petir Murka Dewa, aku tak akan pernah mundur!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.