Immortal Level-Up

Chapter 26 Peninggalan Sage



Chapter 26 Peninggalan Sage

0Tang san mengangguk pelan sebagai jawaban, "Kau tenang saja, percaya padaku, aku pasti akan menemukannya!" Ucapnya yakin.     

Gadis kecil itu tersenyum cerah setelah mendengar perkataan Tang san, ia tahu kalau ibunya kemungkinan sudah mati didalam jurang, namun yang paling ia sesali adalah ia tak bisa berbuat banyak, bahkan setelah ibunya tiada.     

Untuk sekarang setidaknya ia bisa mengandalkan pemuda dihadapannya untuk menemukan ibunya, baik dalam keadaan selamat atau sudah mati.     

Tang san berkata, "Tapi dengan syarat kau tak boleh memanggilku paman lagi, panggil saja aku saudara Tang atau panggilan yang lebih muda."     

Gadis itu menampilkan sisi polosnya dengan mata besarnya, "Saudara Tang? Marga paman Tang? Kalau begitu aku akan memanggil paman Tang mulai sekarang!" Ucapnya antusias.     

Oke...     

Sabar...     

Karena aku orang penyabar, aku akan membiarkannya...     

Tang san berusaha untuk menekan rasa geramnya, gadis kecil itu sukses membuatnya tak bisa berkata-kata.     

Bagaimana bisa seorang Tang san kalah argumen dengan anak kecil?     

Ini tidak mungkin!     

"Saudara Tang... Panggil aku saudara Tang.."     

"Baiklah paman Tang, kapan kita akan mencari ibuku? Apa kita akan kedalam jurang sana? Atau melalui candi ini?"     

Jangan panggil aku PAMAN TANG!     

Sebentar? Candi?     

"Apa yang kau maksudkan? Candi ini menghubungkan jalan antara tanah atas dan jurang disana? Bagaimana bisa?" Tanya Tang san keheranan.     

Candi buddha ini menghubungkan jalan kearah jurang? Sepertinya masih banyak sejarah yang harus ia ketahui.     

"Paman Tang tidak tahu? Candi ini adalah peninggalan nenek moyang kami, dia adalah Permaisuri Binatang Surgawi, dia sangat perkasa dan berhasil mengalahkan Kura-kura Hitam dan bahkan memiliki kekuatan yang setara dengan binatang ilahi Phoenix, Permaisuri Musang Mata Perak!" Jelas gadis musang bersemangat.     

Nenek moyangnya adalah kebanggaan semua keberadaan binatang surgawi. Permaisuri Musang Mata Perak telah mengukir sejarah dengan banyaknya pertarungan menakjubkan.     

Hanya ada beberapa saingan saja sampai sekarang, diantaranya, burung ilahi seperti Phoenix, Gagak Emas dan Burung Vermillion bahkan Naga Azure merasa harus berhati-hati dengan keberadaan nenek moyangnya.     

Jelas ia sangat bersemangat ketika ia menjelaskan seberapa hebatnya nenek moyangnya ke Tang san.     

Sedangkan Tang san sendiri sedang dalam kebingungan.     

Pemilik Candi Buddha? Bukankah pemilik sebelumnya adalah Sage Fei Hu Yu, kenapa jadi pemilik Permaisuri Musang Mata Perak?     

Sage Fei Huyu... Permaisuri... Perempuan...     

Sepertinya ada beberapa pertanyaan ganjil disini, kenapa Sage Fei Hu Yu tidak pernah menikah? Padahal ia adalah wanita idaman banyak kultivator, tapi Sage Fei Hu Yu tak tertarik sama sekali.     

Atau...     

Sage Fei Hu Yu berusaha menyembunyikan fakta kalau ia sendiri adalah binatang surgawi? Bagaimana mungkin?     

"Aku harus menyelidiki hal ini lebih lanjut..." Gumamnya pelan.     

***     

Tang san dan gadis kecil itu memasuki pintu candi yang berada dibelakang patung buddha dengan gadis musang itu yang memimpin jalan.     

Ketika Tang san memasuki candi itu, ia sedikit kagum dengan bangunan interior yang ada didalam candi buddha itu.     

Tidak seperti yang terlihat diluar, interior candi itu benar-benar diluar dugaannya. Terdapat beberapa artefak biasa namun terlihat cantik, juga lukisan dinding yang terlihat sangat kuno namun tetap bersih.     

Lantainya terbuat dari batu aneh yang dapat mengeluarkan energi asing yang Tang san tak pernah rasakan sebelumnya, seperti ada sesuatu dibalik lantai candi itu, namun ia menepis rasa penasarannya dan segera mengikuti gadis musang yang berjalan didepannya.     

"Ini adalah tempat dimana Permaisuri Musang Mata Perak menghabiskan banyak waktunya, beberapa lukisan disini dilukis olehnya dan artefak-artefak itu adalah barang kesayangannya..." Jelas gadis musang itu sambil menunjuk telunjuknya kebeberapa arah.     

Tang sankebingungan, "Artefak kesayangan?" Tanyanya.     

Setahunya, untuk menjadi barang kesayangan seorang Permaisuri setidaknya memiliki kekuatan magis atau energi, tapi seberapa ia melihat artefak itu dengan detail, ia tak menemukan kemagisan atau keajaiban didalamnya.     

"Iya, barang-barang yang dipajang itu adalah artefak kesayangan Permaisuri kami. Meski terlihat biasa, tapi artefak-artefak itu dulunya dipakai sebagai rantai formasi yang dapat menghancurkan seluruh benua, jika ada seseorang yang dapat memahami segel formasi ditahap seperti itu, maka tidak akan yang berani menyerangnya ataupun menggertaknya...     

...Tapi sayangnya, sudah berjuta-juta tahun lamanya tidak ada satupun yang bisa memahami misteri dibalik segel formasi yang dulu digunakan oleh Permaisuri kami, bahkan ahli formasi yang berasal dari empat benua tidak bisa memecahkannya, bahkan tak bisa mengaktifkan satu segel formasi apapun..." Jelas gadis musang itu dengan sangat rinci.     

Ia sering mendengar tentang seberapa hebat dan kuatnya nenek moyang mereka, Permaisuri Musang Mata Perak dari ibunya.     

Karena itu pula semua keturunan Musang Mata Perak menjadi pemimpin binatang surgawi dan memerintahkan beberapa wilayah di empat benua selama ratusan ribu tahun lamanya, hingga dimana para manusia kultivator menjadi lebih serakah dan merebut kekuasaan wilayah binatang surgawi serta menjadikan keturunan mereka budaknya.     

Tang san yang mendengarkan penjelasan gadis musang itu sedikit terkejut, ia tak menyangka kalau barang yang terlihat biasa itu adalah barang kesayangan Permaisuri Musang Mata Perak yang bisa menghancurkan empat benua sekaligus.     

Namun disisi lain ia penasaran, seberapa kuat Permaisuri Musang Mata Perak tersebut? Ia mampu mengendalikan segel formasi yang bahkan ahli formasi saja tidak bisa mengaktifkan salah satu formasinya.     

Tang san bertanya, "Ada berapa banyak segel formasi untuk bisa mengaktifkan semuanya?"     

Gadis musang itu menjawab sambil menatap Tang san, "Semua segel formasi berjumlah 3600 segel, jika seseorang bisa mengaktifkan salah satu dari ribuan segel formasi itu, maka orang itu adalah seseorang yang sangat ahli dalam pemantraan formasi."     

"Pemantraan Formasi?" Tang san mengerutkan keningnya.     

Ia tahu tentang Pemantraan Formasi, itu adalah sebuah profesi yang sangat langka diseluruh benua, dan memiliki pengetahuan luas tentang segel formasi.     

Alasan mengapa seorang Pematraan Formasi sangat langka adalah karena metode pelatihannya berada diluar nalar manusia, hanya seseorang yang benar-benar jenius dan gigih untuk bisa memahami satu mantra formasi.     

Alasan mengapa seorang Pematraan Formasi sangat langka adalah karena metode pelatihannya berada diluar nalar manusia, hanya seseorang yang benar-benar jenius dan gigih untuk bisa memahami satu mantra formasi.     

Untuk dapat memahami satu mantra saja memerlukan berpuluh tahun bahkan ratusan tahun lamanya, itu juga alasana mengapa seorang Pemantraan Formasi sangat langka dan ditakuti banyak orang.     

Untuk mantra formasi setahunya ada banyak mantra formasi didunia kultivator, salah satunya adalah mantra formasi yang berada di wilayah kekuasaan Keluarga Lin.     

Seorang Pemantraan Formasi disewa untuk membuat mantra formasi diwilayah Keluarga Lin untuk mencegah bencana tiba, dan bayarannya sangat mahal, mencapai jutaan koin emas.     

Menurut apa yang dijelaskan oleh gadis musang didepannya, ia tahu kalau Permaisuri Musang Mata Perak adalah seorang Pemantraan Formasi yang sangat ahli, dan hal itu patut untuk dipuji banyak orang.     

Setahunya Sage Fei Hu Yu tidak mempelajari mantra formasi, jadi asumsi sebelumnya ia buang untuk sementara waktu, sampai ia menemukan lebih banyak bukti.     

Tang san terus menyusuri lorong candi bersama gadis musang itu, Tang san juga menemukan lebih banyak barang dan lukisan dinding, namun ia tak terlalu memperhatikannya kali ini.     

Mereka berjalan selama 3 jam lamanya, dan akhirnya gadis musang itu bertemu dengan pintu keluar lorong candi yang menghubungkan dua dataran berbeda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.