Immortal Level-Up

Chapter 41 'Apa yang Sebenarnya Terjadi?'



Chapter 41 'Apa yang Sebenarnya Terjadi?'

0Entah kenapa Yu Mei merasakan firasat buruk didalam hatinya, seolah-olah hal bahaya menanti didepannya.     

Tang san tak terlalu memperhatikan perubahan wajah Yu Mei, ia hanya menggiring gadis musang dan Yu Mei ketempat yang seharusnya aman, dikerumunan banyak orang.     

Bagi siapapun, untuk menemukan seseorang dikerumunan orang, setidaknya membutuhkan banyak waktu, sehingga ia bisa memanfaatkan waktu untuk membawa Yu Mei dan gadis musang langsung ke Istana Kerajaan Musang Mata Perak, tempat paling aman di Kerajaan.     

Nasib Kerajaan Musang Mata Perak ada ditangan gadis musang, Tang san tahu itu, jadi prioritas utama Kerajaan Musang Mata Perak seharusnya adalah Yu Mei dan gadis musang.     

Sedangkan dibelakang mereka, beberapa orang yang menggunakan tudung hitam mulai mencari keberadaan Yu Mei dan gadis musang. Orang-orang itu adalah bawahan yang disuruh oleh Kaisar Wilayah Surgawi, Ti Yanghe untuk menangkap gadis musang.     

"Tangkap mereka! Atau kita akan dimarahi oleh Kaisar, cepat!" Ucap salah satu dari mereka yang terlihat seperti pemimpin kelompok.     

Tang san merasakan beberapa kehadiran dibelakangnya yang mencoba untuk menangkap mereka, tapi sayang sekali, dengan adanya Tang san, usaha mereka semua akan sia-sia.     

Tang san memegang dua tangan gadis musang dan Yu Mei, membawa mereka suatu tempat menggunakan kecepatan kilatnya.     

Karena tingkat kultivasinya berada ditahapan Penguasa, ia bisa dengan mudah menggunakan Seni Tarung tingkat Bintang nya yang bernama Merusak 4 Arah Mata Angin, yang lebih condong pada keterampilan kecepatan.     

Ia sudah merekontruksi tubuhnya, untuk menuju ketahapan Penguasa yang sebenarnya, Tang san perlu merekontruksi tubuhnya menjadi abadi, karena ketika seorang kultivator berada ditahapan Mortal, secara otomatis tubuhnya bukan lagi tubuh Fana, tapi tubuh Abadi, yang bahkan jika tangan mereka potong, akan secara bertahap tumbuh lagi.     

Tang san perlu menggunakan petir Kesengsaraan Surgawinya untuk merekontruksi tubuhnya, karena kecepatan kultivasinya benar-benar menentang hukum alam, ia harus siap dengan Petir Kesengsaraan Surgawi yang akan ia dapatkan, bisa saja ia mendapatkan Petir Maut, petir tingkat pertama.     

Dimata banyak orang, Tang san hanya berada ditahapan Kaisar puncak karena ia belum melewati Kesengsaraan Surgawi.     

Ia menggunakan Seni Bayangannya untuk menyembunyikan tingkat kultivasinya, ia harus tetap low profile dikeadaan kritis sekalipun.     

Dengan kecepatan kilatnya, orang-orang bertudung hitam itu tidak lagi merasaka kehadiran Yu Mei dan gadis musang dalam sekejap, merek keheranan sekaligus panik, bagaimanapun caranya, mereka harus menemukan cara untuk menemukan Yu Mei dan gadis musang.     

Tang san membawa gadis musang dan Yu Mei kesebuah lobi penginapan, jarak dimana mereka berada dan orang-orang bertudung hitam itu berada memungkinkan mereka untuk tidak lagi terkunci oleh aura orang-orang bertudung hitam.     

Yu Mei dan gadis musang yang dikejutkan dengan kecepatan Tang san hanya bisa menahan nafasnya, mereka tak menyangka kalau kecepatan Tang san benar-benar secepat kilat.     

Disisi lain, Yu Mei dan gadis musang penasaran, kenapa Tang san membawa mereka ketempat penginapan?     

Gadis musang bertanya, "Paman Tang, kenapa kita kesini?"     

Tang san dengan tenang menjawab, "Dibelakang, ada beberapa orang yang mengincar kalian, aku akan memberikan kalian Jubah Aura untuk menyamarkan aura kalian dan Topeng Ajaib untuk mengubah wajah kalian..."     

Tang san membeli Jubah Aura dan Topeng Ajaib untuk mengubah penampilan Yu Mei dan gadis musang sepenuhnya, membeli kedua barang itu, yang masing-masing nya satu pasang, ia hanya mengeluarkan tidak lebih dari 200 Poin Tukar.     

Ia bisa saja membunuh orang-orang bertudung hitam itu kalau saja mereka tidak menargetkan Yu Mei dan gadis musang, untuk sekarang, prioritas keselamatan yang paling utama adalah kedua wanita itu.     

Tang san mengaktifkan Seni Bayangannya dan seketika wajah dan aura nya berubah menjadi asing.     

Begitu juga dengan Yu Mei dan gadis musang, mereka menggunakan barang penyamaran pemberian Tang san dengan segera.     

"Wahh... Paman Tang! Darimana paman mendapatkan barang super ini? Hebat sekali!" Girang gadis musang sambil berputar-putar melambaikan kain jubahnya.     

Wajah mereka bertiga berubah, Tang san yakin, bahkan jika mereka berada disamping orang-orang bertudung hitam itu, mereka tak akan ketahuan.     

Ketiga orang itu kembali melangkah keluar bangunan, Tang san bisa melihat Istana Kerajaan berada tak jauh didepannya.     

Hingga mereka melanjutkan perjalanan sampai mereka sampai di pintu masuk halaman Kerajaan.     

Seorang penjaga pintu meminta kartu Kerajaan pada salah satu dari mereka, "Tunjukan kartu Kerajaan!"     

Yu Mei mengambil dua kartu Kerajaan dari cincin penyimpanannya, yang satu milik Yu Mei sendiri sedangkan yang satunya lagi milik gadis musang.     

Tang san sendiri tidak mempunyai kartu Kerajaan, karena hanya anggota Kerajaan Musang Mata Perak yang bisa memasuki Istana Kerajaan.     

Ketika penjaga pintu itu melihat kartu Kerajaan berwarna emas, mereka menyadari kalau dua wanita berjubah didepannya itu adalah keluarga utama Istana Kerajaan.     

"Maafkan hamba tuan, hamba telah berani lancang meminta kartu Kerajaan tuan!"     

Yu Mei mengabaikan permohonan penjaga pintu itu dan langsung memasuki halaman Kerajaan bersama anaknya juga Tang san.     

"Ini adalah halaman Kerajaan Musang Mata Perak, tak terasa sudah 10 tahun aku meninggalkan Istana Kerajaan, dan Istana Kerajaan masih saja sama..." Ucap Yu Mei dengan senyuman khas diwajahnya.     

Gadis musang hanya melihat sekitar dengan wajah kebingungan, hal itu wajar saja karena gadis musang ketika masih berada di Istana Kerajaan, masih berumur 1 tahun.     

Gadis musang bertanya pada Yu Mei, "Ibu, kita ada dimana?"     

Yu Mei melirik anaknya, "Ini adalah rumah kita sayang, kita akhirnya kembali..." Lugasnya tenang.     

Suasana di Istana Kerajaan sangat tenang, hanya terdengar beberapa pelayan atau penjaga yang tengah mengobrol saat sedang bekerja.     

Pepohonan rimbun terlihat dihalaman Istana Kerajaan, membuat kesan Istana Kerajaan Musang Mata Perak terlihat damai dan tentram.     

Beberapa kupu-kupu berbeda warna terus menerus berterbangan diudara berebutan sari bunga, burung-burung kecil tengah berkicauan ditengah panasnya matahari.     

Tang san dan yang lainnya hendak memasuki ruangan Kerajaan, tapi mereka mendengar percakapan diantara dua pelayan.     

"Bagaimana ini? Istana Kerajaan berada dalam situasi bahaya, kita sebagai anggota dalam Istana tidak bisa diam saja! Kita harus melakukan sesuatu!"     

"Kau tenang dulu! Apa kau tahu apa itu Wilayah Surgawi? Itu adalah tempat yang bahkan kekuatannya berada tepat dibawah Wilayah Dewa! Kita harus berhati-hati, atau nasib kita akan sama seperti Baginda Raja!"     

"Ngomong-ngomong, dimana Baginda Raja dipenjarakan? Menurutku tidak mungkin dipenjarakan dibawah tanah, keamanan yang diterapkan oleh Wilayah Surgawi benar-benar teliti, kita bahkan tak bisa keluar ketika kita masuk ke Istana Kerajaan!"     

Yu Mei yang mendengar obrolan diantara dua pelayan itu terkejut, apa yang terjadi dengan kakaknya? Baginda Raja? Kenapa mereka mengatakan kalau kakaknya ditangkap?     

"Apa yang sebenarnya terjadi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.