Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kamu Mau Menikah, Tapi Aku Tidak Mau!



Kamu Mau Menikah, Tapi Aku Tidak Mau!

0Su He mencintainya sampai tergila-gila, rela melakukan apa pun untuknya, bahkan tidak ragu untuk mengkhianati keluarganya sendiri…     

Kalau tidak cinta, patahkan harapannya lalu biarkan dia pergi, oke?     

Karena alasan inilah Yun Hua sama sekali tidak bisa membenci Su He.     

Dia malah berpikir Su He terlalu kasihan.     

Dia masih punya kesempatan untuk mengulangi hidupnya, tapi bagaimana dengan Su He?     

Su He begitu terobsesi pada Qi Ziheng, bahkan tidak takut mati…     

...     

Saat ini, di halte bus seberang kedai kopi, seseorang yang duduk di kursi roda sedang melihat jalur bus dengan penuh konsentrasi. Dia menekan telinganya dan berkata dengan suara rendah, "Dengarkan apa yang dibicarakan meja di belakang kalian!"     

DI dalam kedai kopi.     

Di meja lain yang saling membelakangi tempat duduk Yun Hua ada sepasang kekasih. Yang laki-laki terbatuk pelan lalu mengetuk arloji di tangannya, suaranya sangat rendah, "Bos, untuk apa? Mereka bukan target, kan?"     

"Jangan bicara omong kosong, dengarkan saja kalau disuruh, untuk apa omong kosong sebanyak itu?!"     

"Ya. Tadi aku sudah mendengarkan, bukankah hanya dua orang perempuan memperebutkan satu laki-laki? Ah, ada wanita yang menyukai pangeran banci semacam itu? Bos, menurutmu bagaimana selera gadis-gadis itu? Jelas-jelas pria sejati adalah pria yang penuh hormon seperti kawanan kita. Apa menariknya ayam lemah itu? Baru menggerakkan kakinya dua kali di atas ranjang saja sudah gemetar!"     

"Diam!" Pria di kursi roda di halte bus itu mendengus dan langsung menutup telepon.     

Jarinya mengetuk perlahan sandaran tangan kursi rosa. Beberapa saat kemudian, dia menelepon lagi…     

Saat ini di dalam kedai kopi.     

Yun Hua menatap Qi Ziheng dengan sorot mata acuh, "Jangan berpikir terlalu banyak. Sekalipun kamu mau memenuhi janji pernikahan ini, aku yang tidak mau!"     

Begitu kata-kata itu diucapkan, bukan hanya Qi Ziheng, bahkan Su He yang semula marah itu juga tampak terkejut.     

Yun Hua berkata datar, "Sejak kecil aku hidup di desa dengan ibuku, perbedaannya sangat besar dengan kalian orang-orang dari kalangan atas. Aku juga belum lama mengetahui tentang janji pernikahan ini. Aku tidak beranggapan bahwa janji pernikahan ini harus ada. Seperti kata-kata Senior Su, sekarang perjodohan sudah tidak populer. Sejujurnya, kalau Keluarga Qi ingin membalas budi pada kakekku yang telah menyelamatkan nyawanya, ada banyak sekali cara untuk itu. Tidak perlu harus memakai janji pernikahan."     

Mata Su He seketika berbinar, "Apa kamu benar-benar berpikir begitu?"     

Dia masih agak tidak percaya. Bagaimanapun juga Qi Ziheng begitu tampan dan hebat, mana mungkin ada gadis yang tidak menyukainya?     

Pada umumnya, seorang gadis pasti akan melompat kegirangan kalau mengetahui bahwa dia memiliki janji pernikahan dengan Qi Ziheng!     

"Apakah Keluarga Qi menginginkan besan seperti keluarga Yun? Haha, hal-hal lainnya tidak berada dalam jangkauan pertimbanganku. Aku hanya tahu bahwa janji pernikahan ini akan terjadi kalau orangnya bersedia. Pokoknya aku tidak bersedia." Yun Hua berkata secara blak-blakan.     

"Lalu mengapa kamu tidak pergi kepada Keluarga Qi untuk membatalkannya?" Tanya Su He.     

Yun Hua menatap Su He sambil tersenyum samar, "Senior, kamu terlalu naif. Ini adalah janji pernikahan dengan Keluarga Qi, siapa yang rela membatalkannya? Sedangkan aku… haha, kata-kataku tidak akan didengar."     

Seketika Su He mengerti apa maksud Yun Hua.     

Yun Hua ingin membatalkannya, namun Keluarga Yun tidak rela kehilangan pernikahan ini!     

Benar juga, keluarga mana pun tidak akan rela kehilangan janji pernikahan dengan Keluarga Qi!     

Su He masih tidak terlalu percaya.     

Dia menatap Yun Hua dan berkata, "Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu rela kehilangan janji pernikahan dengan Keluarga Qi? Kalau kamu menikah dengan Ziheng, dalam waktu singkat kamu akan terbang ke puncak dan menjadi burung phoenix!"     

Yun Hua tersenyum, "Senior Su He, meskipun umurku masih muda, tapi aku sudah lama tidak bermimpi. Lagi pula, kalaupun aku mau menjadi burung phoenix, aku juga harus menjadi burung phoenix dengan mengandalkan kemampuanku sendiri dan bukannya bergantung pada orang lain!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.