Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Luka di Tubuhnya, Menyakiti Hatinya



Luka di Tubuhnya, Menyakiti Hatinya

"Tidak perlu, ini hanya luka ringan."

Bo Siqing pun tersenyum, kemudian meminum obat yang diberikan oleh Yun Hua dan menelannya langsung. Tindakannya sangat alami dan begitu bebas. Tapi bagaimana pun juga bisa terlihat dengan jelas bahwa kondisi Bo Siqing saat ini sedang dalam yang kurang bagus. Jika sedikit bergerak saja, ia sudah langsung terengah-engah.

"Gadis kecil, bantu aku." Kata Bo Siqing.

"Apa?" Tanya Yun Hua dengan tidak mengerti.

Bo Siqing mengeluarkan pisau Swiss multifungsi, membukanya lalu menyerahkannya kepada Yun Hua, "Bersihkan pisau ini dengan alkohol."

Seketika Yun Hua langsung menggigit bibirnya, tapi pada akhirnya ia melakukan apa yang Bo Siqing katakan.

Setelah membersihkan pisau itu dengan alkohol, Yun Hua masih saja khawatir, "Pembersihan ini sama sekali tidak menyeluruh…"

"Tidak apa-apa. Aku dulu bekerja di hutan tropis, dan tidak ada alkohol untuk membersihkan." Bo Si Qing tersenyum, lalu ia menambahkan, "Bantu aku melepaskan kasa ini."

Yun Hua menarik napas dalam-dalam dan dengan hati-hati ia melepaskan kasa yang menutupi luka Bo Siqing. Luka Bo Siqing itu terinfeksi dan bernanah, bahkan berbau busuk.

Baunya cukup familiar bagi Yun Hua. Ketika ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa di kehidupan sebelumnya, Ibunya telah lumpuh dan tinggal di bangsal lain dari rumah sakit jiwa yang sama sejak beberapa tahun yang lalu. Tubuh Ibu Yun Hua penuh dengan luka bernanah dan luka baring (luka akibat tekanan benda tumpul)... Bau busuk dari lukanya itu menarik lalat untuk datang padanya dan mengerubunginya. Tubuhnya yang membusuk mulai ditumbuhi belatung.

Karena hal itulah Yun Hua tidak terkejut dengan bau membusuk semacam ini. Tapi ia malah terkejut dengan luka Bo Siqing. Luka Bo Siqing tampak begitu mengerikan. Seperti ada peluru yang telah menembus dagingnya ini, bekas daging yang terkena peluru itu membusuk.

Pasti ini rasanya sangat menyakitkan! Batin Yun Hua.

"Tidak apa-apa. Bantu aku mengikis daging busuk di atasnya dan membungkusnya kembali. Nanti lukanya akan menutup dengan baik dalam beberapa hari lagi." Kata Bo siqing dengan santai.

Namun, mata Yun Hua malah memerah.

"Hei, jangan menangis, Gadis kecil. Tidak apa-apa. Aku akan memberitahumu, setelah bahuku terluka dan terinfeksi, lalu bahuku hampir membusuk. Aku melakukan hal yang sama. Cungkil saja daging busuknya. Jangan khawatir. Tidak apa-apa."

Apa yang dikatakan Bo Siqing bukanlah suatu hal yang santai untuk dilakukan, tetapi ekspresi wajahnya sama sekali tidak serius. Namun Yun Hua masih tampak tercengang dan air matanya pun masih berjatuhan.

"Hei, lupakan saja. Aku akan melakukannya sendiri. Jika kamu takut, berbalik lah dan jangan melihat…" Bo Siqing bergumam tanpa daya, "Aku tidak tega melihat gadis kecil menangis."

Yun Hua menarik napas dalam-dalam, ia menggigit bibirnya, lalu menatap Bo Siqing sembari berkata, "Beritahu aku bagaimana cara melakukannya."

Bo Siqing tertegun, "Apakah kamu benar-benar ingin membantuku mengatasi luka ini? Tidak takut?"

"Hentikan omong kosong itu!" Ujar Yun Hua sambil menatap Bo Siqing dengan marah.

Kemudian Bo Siqing pun tersenyum, "Ini sangat sederhana, akan aku beritahu…"

Di bawah bimbingan Bo Siqing, dan dengan tangan gemetar Yun Hua mengikis daging membusuk yang ada pada luka Bo Siqing. Meskipun lukanya tidak ada di tubuh Yun Hua, meskipun Bo Siqing tidak bergerak sama sekali agar tidak memberikan tekanan, dan tidak menunjukkan rasa sakit sama sekali, namun Yun Hua masih saja merasa takut. Yun Hua memotong daging membusuk pada luka itu dengan sangat perlahan.

"Gadis kecil, kamu harus mengikis semua daging busuk sampai daging yang masih segar itu terlihat. Lihat seperti yang di sini yang menunjukkan jenis daging merah cerah ini. Jika kita meninggalkan sedikit saja daging busuk, percuma saja apa yang kita lakukan hari ini." Ucap Bo Siqing tanpa daya, "Jangan menyerah. Ini benar-benar tidak sakit. Jangan khawatir."

Yun Hua menggigit bibirnya, ia memaksa dirinya untuk berani, dan memaksa dirinya menjadi jahat. Bo Siqing berkata tidak sakit, bagaimana mungkin tidak sakit? Apa Bo Siqing mengira aku tidak melihat dadanya yang naik turun dengan cepat? Apa Bo Siqing mengira aku tidak melihat tangannya yang terkepal sampai membiru? Apa Bo Siqing mengira aku tidak melihat bahwa wajahnya begitu pucat dan dahinya penuh keringat?


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.