Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Dewi Renang Mulai Dari Sini



Dewi Renang Mulai Dari Sini

0

"Apa yang kamu bicarakan, Nak?" Tanya Ibu Jiang Huanqing. Kemudian Jiang Huanqing menatap Yun Hua sembari berkata, "Ayahmu bukan orang seperti itu. Aku percaya padanya. Sudahlah, pergilah tidur. Pikiranmu jadi berantakan karena belum tidur!"

Yun Hua dengan sakit hati menatap Ibunya pergi. Ibunya adalah orang yang baik hati dan sangat percaya dengan Ayahnya. Ia merasa tidak seharusnya Ibunya diperlakukan hina seperti itu oleh Ayahnya.

Ribuan kesalahan, semua adalah kesalahan Ayah Yun Congjun. Pria khianat yang tidak baik! Tidak hanya itu, untuk anak haram Ayah yang bernama Xiao Ruyue. Apa yang sudah ia lakukan kepadaku?

Setelah Ibunya pergi, Yun Hua memilah-milah pengaturan karakter dan garis besar cerita yang akan ia tulis dalam buku hariannya. Setelah itu ia menaruhnya di laci, lalu pergi tidur.

Keesokan harinya, Yun Hua harus bangun pagi-pagi untuk lari pagi. Ia harus memulai aktivitas fisik lebih awal untuk mempersiapkan turnamen olahraga sekolah. Pukul lima pagi, Yun Hua sudah bangun tidur. Setelah minum sedikit air, ia berlari menuju sekolah.

Di musim panas, hari sudah terlihat cerah meskipun masih pukul lima. Banyak kakek-kakek dan nenek-nenek yang sudah lanjut usia sedang melakukan senam pagi di luar. Meski jam lima sedikit lebih awal, namun masih sedikit orang yang beraktifitas.

Untuk melindungi dirinya sendiri, Yun Hua juga memasang batang baja pendek di tas punggungnya. Saat itu, Taobao (Taobao adalah aplikasi belanja online yang sangat terkenal) belum berkembang sebaik sepuluh tahun kemudian. Kalau tidak, ia pasti sudah membeli bubuk merica atau semprotan serigala di Taobao.

Yun Hua berlari menuju ke sekolah. Ternyata, jika bukan karena ada orang yang berniat menyakitinya, kehidupannya pun sangat normal seperti kebanyakan orang pada umumnya. Ia tidak mungkin begitu sial bertemu dengan orang jahat.

Setelah Yun Hua berlari ke sekolah, ia pun berlari beberapa putaran di lapangan sekolah. Yun Hua tidak berlari cepat, karena ia hanya ingin memulihkan indera dan ingatan tubuhnya tentang gerakan.

Ketika Yun Hua mencuci wajahnya dan kembali ke kelas, saat itu suasana kelas menjadi berisik. Ketua kelas Li Sixian, yang merupakan anggota komite olahraga He Yuxiang dan anggota komite pembelajaran Xiao Ruyue sedang mengisi formulir pendaftaran untuk turnamen olahraga yang diadakan oleh pihak sekolah.

Bagi siswa laki-laki, setiap bagian olahraga pada dasarnya sangat bagus. Namun bagi para siswa perempuan sangat sulit. Bagi siswa perempuan, sangat mudah untuk lari 100 meter, 200 meter dan lompat jauh, tetapi hanya sedikit gadis yang ingin lari lari 800 meter, 1500 meter dan 3000 meter.

Setelah bertanya beberapa kali, tetap saja tidak ada siswa yang mau ikut turnamen berlari yang sepanjang itu. Pada akhirnya Xiao Ruyue pun berkata dengan putus asa, "Baiklah, begini saja. Untuk menghormati turnamen olahraga sekolah, kelas sepuluh kita juga harus ikut berpartisipasi. Kesehatan tubuhku tidak terlalu bagus, aku saja yang akan mendaftar di lari 800 meter, kalian semua juga harus antusias, ya? Yun Hua, aku tahu olahragamu bagus. kamu ingin mendaftar yang mana?"

"Iya, Yun Hua. Kamu dulu tinggal di pedesaan. Aku dengar kamu bisa menggembala domba. Kamu pasti punya kekuatan fisik yang bagus. Lebih baik kamu daftar lomba lari 3000 meter saja." Ucap anak laki-laki bernama Jiang Hongliang yang ada di barisan depan sambil tersenyum.

Namun Yun Hua mengabaikannya, lalu ia berkata dengan santai, "Tahun ini, olahraga apa untuk para gadis?"

Xiao Ruyue datang dan menunjukkan formulir itu kepada Yun Hua, "Lihatlah, anak perempuan bisa ikut olahraga 100 meter, 200 meter, 400 meter, 800 meter, 1500 meter dan 3000 meter, dan lompat jauh…"

"Ada berenang?" Yun Hua langsung bertanya tanpa menunggu Xiao Ruyue selesai bicara.

Kemudian Xiao Ruyue menatap Yun Hua, lalu mengangguk dan berkata, "Kompetisi renang diadakan pada hari terakhir! Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, aku dengar mereka akan memilih beberapa siswa untuk berpartisipasi dalam kejuaraan renang SMP tingkat provinsi. Tidak wajib setiap kelas harus mengikuti kompetisi renang ini. Tidak masalah jika tidak mendaftar... Kenapa? Apa kamu ingin ikut kompetisi berenang? Tapi aku belum pernah melihatmu berenang, dan... Kompetisi berenang harus memakai pakaian renang yang terlalu terbuka."

Yun Hua melihat formulir pendaftaran itu dengan hati yang gemetar. Kemudian ia pun menarik napas dalam-dalam dan berkata sambil tersenyum, "Aku dulu berenang seringkali berenang di sungai yang ada di desa. Aku lebih percaya diri jika mengikuti lomba berenang. Paling banyak bisa melakukan berapa gaya? Lupakan, aku bisa gaya bebas!"

Sambil bicara, Yun Hua langsung melihat formulir pendaftaran lomba renang pada kolom gaya bebas sambil menarik sudut bibirnya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.