Hati Yang Kejam
Hati Yang Kejam
"Tidak, tidak… aku tidak setuju bercerai…" Jiang Huanqing terus menggeleng, suaranya membawa isakan tangis.
Tetapi wajah Yun Congjun dingin, dan dia berkata dengan nada yang tidak terbantahkan, "Qingqing, kita menikah baik-baik dan berpisah baik-baik. Setelah bercerai, rumah ini untukmu, aku juga akan memberimu sedikit tabungan, anggap saja kompensasi untukmu. Kalau tidak, aku hanya bisa menuntut perceraian! Qingqing, jangan memaksaku mengambil langkah itu."
Pada saat inilah Yun Hua membuka pintu dan masuk.
Dia menatap Yun Congjun dengan sorot mata tenang, "Pa, apakah Xiao Ruyue adalah anak perempuanmu dengan Bibi Xiao?"
Raut wajah Yun Congjun seketika berubah, lalu dia mencaci, "Kamu bicara omong kosong apa?!"
"Apakah aku bicara omong kosong?" Yun Hua menatap Yun Congjun dengan dingin, "Papa, tahukah papa kalau sekarang ada teknologi yang disebut tes DNA? Hanya membutuhkan rambutmu dan Xiao Ruyue, maka pengujian bisa dilakukan. Menurutmu, perlukah melakukan tes itu?"
Wajah Yun Congjun sangat suram. Dia menatap Yun Hua dan berkata, "Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?"
Yun Hua menarik napas dalam-dalam, lalu langsung berkata, "Aku setuju kamu dan mama bercerai. Tapi hak perwalianku harus diberikan kepada mama. Seperti yang kamu katakan, rumah ini untuk mama, lalu beri mama tabungan 500.000 yuan lagi. Nanti setiap bulan kamu harus membayar mama 2000 yuan untuk biaya perawatan anak. Selain itu, di masa depan tidak boleh mengganggu kami dengan alasan apa pun! Kalau menyetujui syarat ini, maka kalian akan bisa segera mengurus perceraian!"
Jiang Huanqing tercengang.
Yun Congjun juga tercengang!
Dalam ingatan Yun Congjun, putrinya yang tumbuh di desa ini hampir tidak eksis, sedikit pun tidak tahu aturan dan tidak dididik. Dia dan Yueyue berbeda bagaikan bumi dan langit.
Biasanya Yun Congjun juga tidak begitu sabar dalam berinteraksi dengannya.
Sekarang ini…
Yun Congjun seakan-akan baru pertama kalinya mengenali putrinya ini.
"Tidak mungkin! Aku setuju memberikan rumah untuk ibumu, juga memberinya uang beberapa puluh ribu yuan, itu sudah baik padanya! Jangan lupa, semua ini aku yang menghasilkannya sendiri!" Yun Congjun mendengus dengan dingin.
Yun Hua tersenyum, "Benarkah? Kalau begitu aku tanya padamu, dulu waktu kamu baru datang dari desa dan memulai bisnis di kota, dari mana uangnya? Berkali-kali danamu tidak cukup, mama berkali-kali mengirim uang kepadamu, lalu semua uang itu dari mana? Mama seorang wanita, di desa memelihara babi, ayam, juga bertani, malam hari masih harus pergi ke kota untuk bekerja di pabrik kapas, hanya demi menghasilkan uang seribu yuan sebulan itu!"
Yun Hua mendekati Yun Congjun selangkah demi selangkah, "ibumu, nenekku, memperlakukan mama dengan sangat buruk. Mama baru saja melahirkan aku, bahkan satu bulan saja belum lewat, tapi nenek memaksanya ke ladang untuk mengumpulkan kacang dan pergi ke ladang jagung untuk membelah jagung! Aku, bayi yang baru lahir, setiap jam harus menyusu, tetapi seseorang menelantarkanku di tempat tidur di rumah sehingga aku menangis sampai tenggorokanku pecah. Nenek mendengarkan pertunjukan di luar halaman sambil menjahit sol sepatu tanpa memberiku air bahkan seteguk pun!"
"Tapi waktu kamu pulang, nenek menangis dan mengeluh padamu bahwa mama tidak berbakti dan tidak menghormatinya, membantahnya… Apa yang kamu lakukan? Kamu menampar mama di depan seluruh keluarga!"
"Mama tidak mengatakan semua ketidakadilan ini, apa kamu anggap orang lain tidak tahu? Mata semua orang di desa menontonnya!"
Ekspresi Yun Congjun sangat malu.
Jiang Huanqing sedang menangis tanpa suara!
Yun Hua tersenyum sinis, "Setiap kali menelepon, kamu selalu minta uang. Kamu juga bukannya tidak tahu desa itu seperti apa. Selain uang dari menjual hasil panen setiap tahun, uang dari mana?"