Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Hasrat Qi Ziheng untuk Menaklukkan



Hasrat Qi Ziheng untuk Menaklukkan

0"Lepaskan aku!"     

Yun Hua sangat kesal, dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Qi Ziheng.     

"Berjanjilah kepadaku untuk makan siang bersama-sama, maka aku akan melepaskanmu." Qi Ziheng memandangnya sambil tersenyum, suaranya lembut, sorot matanya tersenyum. Wajahnya yang memang sudah tampan itu semakin terlihat lebih tampan lagi.     

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" Yun Hua menggertakkan gigi dan memelototinya dengan marah.     

Qi Ziheng mengedipkan matanya dengan sangat polos, lalu mengulurkan tangan dan membelai kepala Yun Hua, "Kalau kamu tidak mau, aku tidak akan melepaskanmu."     

Para murid yang menonton semakin lama semakin banyak, ekspresi mereka satu per satu tampak bagaikan melihat hantu. Mereka bersemangat untuk bergosip.     

Yun Hua menarik napas dalam-dalam lalu mengangguk-angguk kepada Qi Ziheng, "Baiklah. Lepaskan aku, aku berjanji kepadamu."     

Senyum Qi Ziheng semakin cerah, dan dia benar-benar melepaskan Yun Hua.     

Tetapi detik berikutnya, Yun Hua langsung masuk ke kerumunan…     

Sialan, makan dengan Qi Ziheng? Yun Hua takut kalau nanti dirinya muntah.     

Qi Ziheng yang dalam sekejap kehilangan merpatinya pun terkejut. Mungkin dia tidak pernah berpikir kalau hasilnya akan seperti ini, sesaat dia agak tidak dapat bereaksi.     

Namun Qi Ziheng semakin penasaran. Kejijikan di mata Yun Hua terhadapnya sungguh tidak bisa diabaikan.     

Terakhir kali mereka bertemu, Yun Hua mengucapkan sumpah beracun itu di hadapannya dan Su He. Bahkan Su He yang sangat posesif kepadanya pun mempercayai Yun Hua…     

Ini cukup untuk menunjukkan bahwa gadis kecil itu benar-benar sedikit pun tidak tertarik kepadanya. Bukan hanya tidak tertarik, bahkan juga jijik.     

Ini benar-benar sangat menarik.     

Qi Ziheng selalu sadar dengan pesona yang dimilikinya, juga selalu memanfaatkan pesonanya itu dengan baik.     

Dia tidak pernah gagal di depan seorang gadis!      

Reaksi Yun Hua itu sepenuhnya membangkitkan rasa penasaran dan hasrat untuk menaklukkan di dalam hati Qi Ziheng.     

Bukankah dia hanya seorang gadis kecil yang belum puber saja? Tapi gadis ini berani merasa jijik dan tidak menyukainya? Huh!     

...     

Yun Hua berlari turun dari gedung sekolah dan dengan cepat mencari tempat untuk mencuci tangan.     

Dia sangat ingin menggosok bagian lapisan kulitnya yang telah disentuh oleh Qi Ziheng.     

Tadinya dia sangat lapar, dia berencana untuk mencetak kontrak dan mengirimkan melalui pos setelah makan.     

Tapi sekarang dia sudah tidak berselera.     

Yun Hua langsung keluar dari sekolah. Dia secara khusus naik bus dan mencari percetakan yang jauhnya beberapa halte dari sekolah.     

Kontraknya ada di email QQ-nya. Tidak perlu memakai flash disk, dia bisa masuk ke email QQ-nya dari tempat percetakan lalu langsung mengunduh dan mencetaknya dari sana.     

Yun Hua bahkan sengaja menghapus total file yang diunduhnya setelah dicetak.     

"Wah, Nona Kecil, materi belajar apa ini? Eh, kontrak ya? Kesepakatan distribusi literatur online…" Bos wanita percetakan sangat ingin tahu.     

Yun Hua cepat-cepat mengambil kontraknya lalu tersenyum, "Aku hanya asal mencetak materi untuk dibaca saja. Bibi, tolong fotokopi KTP ibuku, ya?"     

Setelah keluar dari percetakan, Yun Hua menghembuskan napas panjang. Kelihatannya dia harus segera membeli mesin pencetak. Sesuatu yang pribadi dan rahasia seperti kontrak ini benar-benar tidak cocok untuk dicetak di percetakan.     

Setelah keluar dari percetakan, Yun Hua langsung mengambil pena hitam dan menandatangani kontraknya, lalu pergi ke kantor pos untuk mengirimnya. Saat ini Taobao belum begitu berkembang, perusahaan pengiriman juga belum berkembang seperti sepuluh tahun kemudian yang agennya ada di mana-mana.     

(Taobao : Salah satu situs elektronik komersial yang ada di Tiongkok).     

Saat ini kantor pos masih lebih bisa diandalkan untuk mengirim kontrak.     

Setelah mengirimkan kontrak, akhirnya Yun Hua pun tenang.     

Dia makan di dekat sana. Kebetulan di sini dekat dengan perpustakaan kota. Yun Hua untuk sementara tidak ingin kembali ke sekolah, maka dia pun pergi ke perpustakaan kota.     

Dia membutuhkan sedikit data yang berhubungan dengan Dinasti Qing. Meskipun yang ditulisnya adalah novel online, tetapi Yun Hua tidak salah dalam menulis pengetahuan dasar. Mustahil untuk tidak membuat kesalahan sama sekali, tetapi dia bisa seteliti mungkin.     

Kebetulan juga, saat Yun Hua memakai KTP ibunya untuk membayar deposit untuk membuat kartu perpustakaan, begitu masuk dia bertemu dengan orang yang dikenalnya.     

Shen Shiying!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.