Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Dewa Turun ke Bumi



Dewa Turun ke Bumi

0Ancaman ini masih sangat berguna.     

Yun Hua juga sudah benar-benar tidak mempunyai energi lagi.     

Dia hanya tidak ingin menyerah, tapi dia sangat paham, kalaupun dia benar-benar berenang di kategori 400 meter, kemungkinan dia akan pingsan sebelum menyelesaikannya, mana mungkin dia mendapat peringkat?     

Dari skor 100 meter dan 200 meter sebelumnya bisa dilihat.     

Di kategori 100 meter, Yun Hua tetap menjadi peringkat pertama dengan waktu 1 menit 5.61 detik, juga memenuhi syarat atlet tingkat dua. Tetapi pada kategori 200 meter, dia turun ke peringkat kedua dengan 2 menit 58.32 detik, hanya mencapai standar atlet tingkat tiga. Peringkat pertama 200 meter adalah Fan Xiqiao dengan waktu 2 menit 40.41 detik.     

Pada kategori 400 meter akhirnya Yun Hua mundur dari kompetisi.     

Bo Siqing menyuruh Yun Hua ke ruang ganti untuk berganti pakaian.     

Tetapi setelah menunggu lama, Yun Hua tidak juga keluar. Seketika raut wajah Bo Siqing pun menjadi buruk.     

Kebetulan Fan Xiqiao yang telah selesai berenang 400 meter berjalan datang. Bo Siqing bergegas bertanya, "Halo, tolong bantu aku untuk masuk dan memeriksa Yun Hua. Dia sudah lama sekali ganti pakaian tapi belum keluar. Dia demam, aku takut dia pingsan."     

Fan Xiqiao tertegun sejenak. Saat ini dia juga baru melihat wajah Bo Siqing. Sungguh… tampan! Dia belum pernah melihat laki-laki setampan ini!     

Tetapi wajahnya hanya memerah sesaat, lalu perhatiannya teralih kepada Yun Hua. Sebenarnya dia sudah menyadari kalau ada yang aneh dengan Yun Hua. Ada begitu banyak perban di tubuhnya, jelas-jelas dia terluka. Namun dia tidak tahu kalau ternyata Yun Hua juga demam tinggi!     

Yang lebih menakutkan adalah, Yun Hua demam tinggi tapi masih bisa berenang dengan standar atlet tingkat dua di kategori 50 meter dan 100 meter! Di kategori 200 meter juga hanya sedikit lebih buruk darinya!     

"Baik, tunggu sebentar, aku akan segera memeriksanya." Fan Xiqiao segera berlari masuk ke ruang ganti. Tidak lama kemudian, dia berlari keluar sambil berteriak dengan wajah ketakutan, "Dia… dia pingsan dan mengalirkan banyak darah!"     

Ketika Yun Hua sadar, pandangannya putih.     

Dia tertegun selama beberapa detik sebelum kesadarannya berangsur-angsur pulih.     

Ingatannya yang terakhir adalah dia sedang ganti pakaian, tapi kepalanya sakit bagaikan terbelah, lalu tanpa sengaja jatuh. Setelah itu dia tidak tahu apa-apa lagi.     

Yun Hua melihat sekelilingnya dan mendapati bahwa dia terbaring di ranjang rumah sakit dengan infus terpasang di lengannya.     

Dia membuka mulutnya, tenggorokannya sangat kering.     

Pada saat itu, ada seseorang yang membuka pintu kamar dan berjalan masuk.     

Di luar, matahari bersinar cerah.     

Orang itu masuk dengan disinari cahaya matahari. Sinar terang melapisinya dengan lingkaran cahaya berwarna keemasan. Untuk sesaat, Yun Hua merasa dia seperti dewa yang turun ke bumi!     

"Sudah bangun? Lapar, 'kan? Aku membawakan bubur." Bo Siqing meletakkan termos di tangannya, "Cuci muka dulu, apa kamu mau ke kamar kecil?"     

Lebih baik dia tidak mengatakannya. Begitu dia mengatakannya… Yun Hua merasa agak canggung.     

Yun Hua mengangguk-anggukkan kepala lalu hendak bangkit.     

Tetapi Bo Siqing menahannya, "Jangan terburu-buru."     

Bo Siqing berjalan mendekat lalu mengangkat botol infus, kemudian menopang Yun Hua dengan tangannya yang lain.     

Semua luka di tubuhnya sudah dibalut dengan baik, yang paling parah adalah kedua tangan dan lututnya. Kedua tangan Yun Hua dibalut seperti cakar beruang!     

Awalnya Yun Hua ingin mengatakan kalau dia bisa melakukannya sendiri, tapi harus membawa botol infus, juga harus berjalan ke sana…     

Dia benar-benar tidak bisa!     

Bahkan dengan Bo Siqing yang memapahnya, dia juga hanya bisa berjalan tertatih-tatih ke kamar kecil.     

Tapi…     

Meskipun ada pintu sekat kamar kecil, tapi Bo Siqing tetap berdiri di luar sambil memegang botol infus!     

Yun Hua… tidak bisa rileks…     

"Kamu… kamu gantung saja botol infusnya di luar, pergilah agak jauh." Yun Hua malu setengah mati.     

Bo Siqing mendengus dan tidak menjawab, tapi dia berjalan ke wastafel, membuka keran air sampai paling besar.     

Yun Hua, "…"     

Setelah menyelesaikannya dengan tergesa-gesa, tubuh Yun Hua pun santai.     

Tapi saat keluar dari kamar kecil, wajah Yun Hua masih tetap merah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.