Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Mengapa Memperlakukannya Sebaik Ini?



Mengapa Memperlakukannya Sebaik Ini?

0Akhirnya Yun Hua kembali berbaring di ranjang rumah sakit. Hal sesederhana ke kamar kecil saja, tapi Yun Hua berkeringat di seluruh tubuhnya.     

"Kamu yang membawaku ke rumah sakit, lalu mamaku…" Yun Hua menggigit bibirnya dengan sangat khawatir.     

Bo Siqing meliriknya, "Menurutmu, bagaimana menjelaskannya dengan lebih masuk akal kepada mamamu tentang luka-luka di tubuhmu ini?"     

"…" Yun Hua terdiam.     

Bagaimana menjelaskannya? Sama sekali tidak ada penjelasan.     

Bo Siqing memberinya bubur sambil berkata dengan datar, "Nanti telepon bibi, cukup katakan kalau sekarang kamu baik-baik saja. Aku memberi tahu bibi kalau pelatih tim renang provinsi, Fan Mengying kebetulan melihat kompetisimu dan berkata kalau dia ingin membawamu ke tim provinsi untuk dites. Mungkin beberapa hari lagi baru bisa pulang."     

Yun Hua terkejut, dia lalu menatap Bo Siqing dengan mata melebar, "Fan… Fan… Fan… Fan Mengying?"     

"Benar, kenapa?" Bo Siqing menatapnya.     

Yun Hua sudah tidak bisa bernapas karena terguncang.     

Fan Mengying di kemudian hari adalah pelatih top tim renang nasional. Dia sendirian membawa dua juara dunia yaitu Qiao Mo dan Xia Liangxi!     

Dia adalah pelatih favorit Yun Hua!     

Tunggu, Yun Hua tiba-tiba menyadari sesuatu. Bo Siqing hanya mencari alasan untuk membohongi ibu Yun Hua saja… jadi, hal mengenai Fan Mengying menyukainya ini sama sekali tidak ada!     

Yun Hua seketika kecewa, juga diam-diam mengatai dirinya sendiri bodoh. Fan Mengying sama sekali tidak datang saat pesta olahraga sekolah. Seandainya dia benar-benar datang, bagaimana mungkin Yun Hua tidak tahu? Bagaimana mungkin sekolah tidak mengumumkannya?     

"Lalu apa yang harus kulakukan kalau mama benar-benar bertanya tentang pelatih Fan Mengying kepadaku?" Yun Hua berkata dengan tertekan.     

Bo Siqing mengedip-ngedipkan matanya, "Katakan saja kalau Pelatih Fan menganggapmu sangat berbakat. Setelah kompetisi tingkat kota, dia sendiri yang akan membawamu ke tim provinsi!"     

Yun Hua tercengang.     

Dia memelototi Bo Siqing dengan galak, "Kamu saja yang mengatakannya, aku tidak mau! Kalau kali ini membohonginya, berikutnya harus terus membohonginya!"     

Bo Siqing meliriknya, lalu mengaduk bubur iga panas dengan sendok. Suaranya terdengar datar dan santai, "Boleh juga kalau aku yang mengatakannya, semuanya sama."     

Sama apanya!     

Yun Hua memelototinya sekilas, tapi hatinya masih gelisah, "Bagaimana kamu akan mengatakannya? Bagaimana kalau mengatakan bahwa aku pergi ke rumah teman sekolah saja… Aku takut kalau berkata seperti itu, di kemudian hari Pelatih Fan tidak akan senang kalau mendengarnya…"     

"Mengapa tidak senang?" Bo Siqing mendongak dan melirik Yun Hua.     

Yun Hua menggigit bibirnya, "Tentu saja karena berbohong dengan memakai nama Pelatih Fan! Pelatih Fan orangnya sangat lurus!"     

"Kamu sangat memahami Pelatih Fan, ya?" Bo Siqing memicingkan mata.     

Yun Hua mengerjapkan matanya, "Sedikit."     

Bo Siqing tertawa ringan dan tidak mencecarnya, dia berkata dengan datar, "Aku tidak bohong."     

"Apa?" Yun Hua terkejut dan tidak bereaksi.     

Bo Siqing mengulurkan tangan dengan tidak berdaya dan mencolek ujung hidung Yun Hua, "Aku bilang, aku tidak bohong! Segeralah memulihkan lukamu. Setelah lukamu sembuh, Fan Mengying akan datang dan membimbing latihanmu!"     

Yun Hua tercengang!     

Bahkan sampai Bo Siqing selesai menyuapinya dengan semangkuk bubur daging tanpa lemak, Yun Hua masih belum bereaksi.     

Fan Mengying… mau datang untuk membimbingnya dalam latihan?     

Ini… ini… ini mana mungkin!     

"Benarkah? Benarkah?" Yun Hua bergegas mengulurkan tangan dan hendak meraih lengan Bo Siqing, tapi begitu mengulurkan tangannya… ck, tangannya telah terbungkus menjadi dua cakar beruang…     

"Masih mau makan?" Bo Siqing bertanya padanya.     

Yun Hua terdiam. Saat itu barulah dia ingat, tadi Bo Siqing menyuapinya sendiri. Sesendok demi sesendok, setelah meniupnya sampai dingin baru menyuapkannya kepadanya!     

Wajah Yun Hua memerah.     

Dia segera berbaring dan berkata dengan sangat cepat, "Aku sudah kenyang, terima kasih. Aku mau tidur!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.