Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Lihat Lagi Akan Kumakan!



Lihat Lagi Akan Kumakan!

0Kamu bukan pacarku, memeriksa apa?     

Yun Hua tiba-tiba merasa akar giginya agak gatal!     

Bo Siqing tampaknya tidak terpengaruh sama sekali. Dia kemudian membuka kotak makanan.     

Benar-benar wangi!     

Perhatian Yun Hua seketika teralihkan.     

Sup iga jagung, warna kuahnya yang putih sangat menarik. Irisan daging dengan labu, oseng asparagus, juga satu porsi udang oseng seledri.     

Semuanya adalah masalah yang kelihatannya sangat ringan, tapi bisa dianggap penuh aroma dan kaya rasa.     

Bo Siqing mengambil semangkuk nasi dan mulai menyuapi Yun Hua!     

Tadi pagi saat menyuapi Yun Hua bubur, perhatian Yun Hua tertarik oleh Fan Mengying sehingga sama sekali tidak fokus. Tapi kali ini…     

Yun Hua bahkan tidak berani melihat mata besar Bo Siqing, "Aku… aku bisa makan sendiri…"     

Bo Siqing mengangkat alisnya, "Kamu yakin cakar beruangmu ini bisa memegang sumpit?"     

Yun Hua menggertakkan gigi. Cakar beruang, kamu yang cakar beruang! Dasar tangan babi!     

"Minum sup dulu. Nenek moyang Paman Song adalah koki kerajaan. Keterampilan memasaknya diturunkan dari nenek moyang, kebanyakan orang tidak bisa memakan masakannya." Bo Siqing mengambil sesendok sup, meniupnya agar dingin, lalu mengulurkannya ke mulut Yun Hua.     

Yun Hua berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak berdebat dengan Bo Siqing.     

Yun Hua mengambil tangannya lalu meminum sup itu.     

Tapi detik berikutnya, Yun Hua sangat malu!     

Setelah Yun Hua meminumnya, Bo Siqing langsung mengambil sesendok lagi dan memasukkannya ke mulutnya sendiri, "Aku juga mau mencoba… Hmm, rasanya masih sama."     

Wajah Yun Hua sudah memerah sampai nyaris meledak!     

Dia…dia… dia memakai sendok yang sama dengan dirinya!     

Tiba-tiba Yun Hua mengingat sebuah kalimat, yaitu berciuman tidak langsung.     

"Mengapa wajahmu merah? Panas?" Bo Siqing sengaja menggodanya.     

Yun Hua memelototinya dengan galak, "Aku tidak mau makan lagi!"     

"Jangan, cicipi labu oseng daging ini. Lihat labu yang dioseng Paman Song, semuanya transparan. Melihatnya langsung membuat nafsu makan timbul!" Bo Siqing mengambil sepotong labu dan meletakkannya di sendok, lalu membawanya ke mulut Yun Hua lagi, "Awas panas."     

Yun Hua sangat bingung, tapi akhirnya dia tetap membuka mulut dan hendak memakannya…     

Tapi, tepat ketika labu itu menyentuh bibirnya, Bo Siqing si brengsek itu langsung membelokkan tangannya dan memasukkannya ke mulutnya sendiri, "Jangan terburu-buru, biar kucicipi dulu enak atau tidak enak."     

"…" Yun Hua ingin marah!     

"Baik, baik, aku tidak akan menggodamu lagi. Makanlah." Bo Siqing berkata sambil tersenyum manis.     

Yun Hua menggertakkan giginya. Sudah menggodanya baru berkata tidak akan menggodanya lagi, sinting!     

Setelah disuapi semangkuk kecil nasi, beberapa potong iga dan semangkuk sup, Yun Hua pun kenyang.     

Bo Siqing bertanya kepadanya, "Kenyang? Benar-benar sudah tidak mau makan lagi?"     

"Ya." Yun Hua mengangguk.     

Bo Siqing merespon singkat lalu berkata, "Ah, kalian gadis-gadis kecil makannya lambat, membuatku kelaparan setengah mati!"     

Kata-kata itu membuat Yun Hua terkejut. Dia belum makan? Yun Hua mengira dia sudah makan sejak tadi.     

Dengan bengong Yin Hua melihat Bo Siqing mengambil mangkuk yang tadi dipakainya, lalu mengambil semangkuk nasi, kemudian memakan makanan yang tersisa… menyapunya sampai habis!     

Tadi Yun Hua menghabiskan waktu sekitar dua puluh menit. Tetapi Bo Siqing… tidak sampai lima menit.     

Semua nasi, lauk, sup, bahkan kuah di piring, dicampurnya dengan nasi dan dilahap habis!     

Yun Hua tercengang. Namun dipikir lagi dengan seksama, sepertinya ini masuk akal.     

Pekerja lapangan seperti dia yang sering ke tempat berbahaya untuk melakukan tugas lapangan, pasti makan dengan sangat cepat.     

Tapi… pikiran Yun Hua dipenuhi dengan latar belakang keluarga Bo Siqing!     

Dengan latar belakangnya yang terhormat itu, Bo Siqing bisa memakan nasi sisa orang lain, bahkan makan dengan begitu lahap…     

"Mengapa melihatku seperti itu? Tidak pernah melihat kakak setampan ini ya?" Bo Siqing meletakkan mangkuk dan sumpitnya, lalu membereskan kotak makanan dengan sangat cepat, "Lihat aku lagi, masih saja melihatku. Lihat aku lagi akan kumakan kamu!"     

Wajah Yun Hua memerah, "Dasar jelek tidak tahu malu!"     

Huh, mau membodohinya dengan slogan iklan kuno!     

....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.