Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Balas Dendam Untuknya



Balas Dendam Untuknya

0Setelah makan siang, Yun Hua berbaring di tempat tidur.     

Sedangkan Bo Siqing terus menelepon.     

Yun Hua merasa sedikit tidak enak. Setelah Bo Siqing selesai berbicara di telepon, dia bergegas berkata, "Kalau ada urusan pergilah untuk mengerjakannya, tidak perlu mengurusku. Aku juga bukan anak kecil."     

Bo Siqing menyeringai, lalu mengamati Yun Hua dari atas sampai ke bawah sekilas, "Tidak mau jadi anak kecil lagi, ya? Nanti aku akan meminta Paman Song agar memasak sup pepaya untukmu."     

Yun Hua terkejut seketika, kemudian dia pun menyadari maksud dari kata-kata nakal ini!     

Pepaya!     

(Pepaya dipercaya dapat memberi efek untuk kecantikan dan kesehatan tubuh wanita.)     

Yun Hua menggertakkan gigi, lalu segera mencapit sebuah bantal dengan tangannya yang terbungkus menjadi cakar beruang lalu melemparnya ke Bo Siqing.     

Bo Siqing dengan tenang menangkap bantal itu lalu berdecak, "Nona, kamu begitu galak, nanti mana ada laki-laki yang berani menginginkanmu? Kalau menikahimu, maka setiap hari akan mengalami kekerasan rumah tangga!"     

"Kamu tidak usah peduli dengan hal itu!" Yun Hua melotot.     

Tetapi Bo Siqing mengedip-ngedipkan mata, "Bagaimana kalau… aku mau peduli?"     

Yun Hua, "…"     

"Sudah, tidurlah sebentar. Kalau bosan minta perawat menyalakan televisi untukmu. Aku ada sedikit urusan dan mau keluar. Mungkin aku akan kembali agak malam."     

"Pergi pergi pergi pergi pergi!" Yun Hua memalingkan wajahnya dan berkata tanpa basa-basi.     

Bo Siqing tertawa ringan, "Benar-benar jahat dan keji. Ah!"     

Telinga Yun Hua panas!     

...     

Belajar mandiri malam baru dimulai.     

He Yuxiang duduk di kursinya dengan wajah suram dan tertekan.     

Di depan laki-laki itu, dia sama sekali tidak mempunyai kekuatan untuk melawan!     

Lawannya itu hanya memakai satu tangan, tapi bisa menekannya dengan sangat kuat. Di hadapan lawannya, dia hanyalah seekor semut!     

Diberi pelajaran di depan seluruh sekolah seperti itu, He Yuxiang telah kehilangan reputasinya.     

Tetapi dia masih tidak terima.     

Namun setelah dia menghubungi keluarganya sekali lagi, He Yuxiang pun terdiam.     

Lawannya tidak akan meminta nyawanya, tapi… lawannya itu juga merupakan orang yang sama sekali tidak boleh dia singgung. Dia harus… menerima hukuman dengan sukarela!     

Tetapi bagaimana orang itu akan menghukumnya?     

He Yuxiang merasa sangat kacau.     

Tepat pada saat itu, sebuah SMS masuk ke ponselnya.     

[Aku menunggumu di tangga.]     

Seketika jantung He Yuxiang berdebar. Akhirnya dia datang.     

Orang itu tidak mengatakan tangga yang mana, tetapi He Yuxiang mengerti, masih bisa tangga yang mana lagi? Pasti tangga di mana dia mengikat Yun Hua itu!     

Benar saja, saat He Yuxiang memasuki tangga itu, pria itu sudah berdiri di sana.     

"Apa yang mau kamu lakukan?" He Yuxiang mengerucutkan bibirnya, tinjunya terkepal, hatinya tegang tanpa bisa dikendalikannya.     

Bo Siqing menatap He Yuxiang, "Kamu juga rasakan bagaimana perasaannya ketika kamu mengurungnya di sini saat itu. Itu saja cukup!"     

Sorot mata Bo Siqing acuh tak acuh, dia berkata dengan santai, "Bagaimana? Tidak sulit, 'kan?"     

Wajah He Yuxiang menjadi suram dan kacau.     

Bagaimanapun usianya masih muda. Meski sejak kecil diasuh oleh kakek dan ayahnya dan telah terbiasa melihat segala macam orang, tetapi He Yuxiang tetap agak tidak dapat mengendalikan ekspresinya.     

"Apa kamu serius?" He Yuxiang mendengus dengan dingin, "Jangan sampai nanti kamu menyangkalnya!"     

"Kamu bisa mencari tahu, aku, Tuan Muda Kedua Bo, selalu memegang kata-kataku!" Mata Bo Siqing seketika memicing.     

Tuan Muda Kedua Bo?     

Jantung He Yuxiang tiba-tiba berdebar keras, "Kamu adalah… putra kedua… Keluarga Bo?"     

"Pernah dengar?" Bo Siqing mengangkat alisnya.     

Raut wajah He Yuxiang sudah sepenuhnya berubah!     

Tentu saja dia pernah dengar!     

Akhirnya dia mengerti mengapa ayahnya bisa begitu takut kepada orang ini!     

Dia adalah putra kedua Keluarga Bo.     

Tokoh berpengaruh generasi ini di ibu kota!     

.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.